8 Tahun kemudian
Siang hari kala itu, Perancis tidak sepanas seperti biasanya. Gelombang panas yang beberapa hari ini menerjang negara Perancis sudah mulai menjinak berganti dengan angin sepoi yang menghembuskan udara sejuk disekitarnya.
Halaman belakang kediaman keluarga Renouard hari ini mendapatkan ekstra hembusan angin kencang akibat dari putaran baling-baling helikopter yang baru saja tiba menuju helipad pribadi properti keluarga pemilik industri besar di Perancis itu. SilkorSky S-76 sebuah helikopter berwarna kombinasi putih dan biru itu mendarat dengan elegan di atas landasan berbentuk bulat sempurna dengan tanda 'H' ditengahnya dan dikelilingi oleh hamparan rumput hijau yang terawat dengan rapi. Beberapa pria dan seorang wanita turun dari helikopter itu disambut oleh beberapa pengawal yang sejurus kemudian mengikuti mereka menuju kedalam mansion megah bergaya arsitektur neoklasik yang didominasi dengan warna pale mint.
Begitu memasuki ruang utama, rombongan para eksekutif itu segera menuju ruangan kerja sang pemilik mansion dan duduk dengan santai di sofa empuk yang berada di tengah ruangan itu. Sedetik kemudian beberapa pelayan datang membawakan hidangan dan minuman dan menyajikannya ditengah meja.
"Hugo?" salah satu pria yang juga pemilik mansion itu memanggil nama pelayan yang berpostur tinggi dengan rambut tertata rapi yang telah memutih menunjukkan pria itu sudah lama hidup didunia ini.
"Ya Monsieur?" Hugo mendekati Masamune seraya menganggukkan kepalanya perlahan menunggu kalimat selanjutnya dengan tubuh tegap dan elegan sikap khas ala para pelayan para konglomerat dan keluarga kerajaan yang berpendidikan.
"Dimana Emu?" tanya Masamune yang terlihat gelisah tidak mendapati Emu menyambutnya ketika datang dari perjalanan bisnisnya.
"Nona Emu berada di ruang musiknya Monsieur! Nona masih ada kelas dengan Monsieur Joubert" jelas Hugo membuat Masamune sedikit merasa lega.
"Baiklah, Terima kasih!" ucap Masamune tersenyum ke arah Hugo diikuti dengan anggukan hormat sang kepala pelayan keluarga Renouard yang telah melayani keluarga besar itu hampir puluhan tahun.
Setelah menyelesaikan urusannya Hugo beserta beberapa pelayan bawahannya memohon pamit dan meninggalkan penghuni tetap ruangan kerja itu segera. Ruangan kerja yang cukup luas itu kini diisi oleh lima orang yang tengah sibuk bergulat dengan lembaran kertas yang menunjukkan grafik dan angka yang cukup memusingkan kepala. Masamune yang merupakan CEO Sekaligus OWNER dari Gemn Hydroquest.Corp sesekali memperhatikan Kuroto, anak sulung keluarga Renouard yang sedang menghandel laporan yang diberikan oleh Benoit, lelaki berumur 30an bertubuh atletis dengan garis wajah tegas yang merupakan asisten pribadi dari Kuroto.
Masamune perlahan kini mulai melepaskan urusan perusahaan kepada putra sulungnya yang kini menjabat sebagai direktur muda di Gemn Hydroquest.Corp. Tidak diragukan lagi jika kerajaan milik Masamune nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada anak sulungnya itu. Sedangkan Kai, anak keduanya yang tengah sibuk dengan perannya sebagai mahasiswa design grafis di Académie Charpentier tidak memiliki minat sama sekali untuk terjun kedalam industri yang digeluti oleh Masamune. Kai sudah menyatakan keinginannya untuk terjun di dunia gamer dan membangun kerajaannya sendiri. Masamune tidak pernah melarang apapun keinginan mereka, bahkan Masamune telah menyatakan keinginannya untuk membantu Kai membangun bisnisnya kelak sebagai penyuntik dana tetap. Keinginan Masamune itu pun disambut hangat oleh putra keduanya itu.
Masamune masih terus memperhatikan pekerjaan yang dilakukan oleh Kuroto. Direktur muda itu memperhatikan bagaimana Estelle yang notabanenya adalah asisten Masamune menjelaskan setiap grafik dan laporan yang ada dipegangnya. Mungkin, sejenak terlihat Kuroto memperhatikan penjelasan Estelle, namun sedetik kemudian Masamune menyadari jika Kuroto tengah memasang wajah masam yang mau tidak mau menarik perhatian Masamune
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] ѕумρтôмєѕ [Slow Update]
Fanfiction[ONGOING] Menjadi anak angkat dari Masamune Renouard seorang pemilik industri raksasa di Perancis tidak pernah terbayangkan oleh Emu Cadieux. Ketika orang tuanya meninggal dalam tragedy pembunuhan yang membuatnya trauma, Masamune sahabat sekaligus...