Part 6

3.8K 91 1
                                    

Lisya dan Devan sekarang di salah satu butik ternama di kota, yaaa, karena mereka berdua akan menghadiri acara pernikahan rekan kerja Devan. Lisya sebenarnya malas dengan semua ini. Dia juga masih sebal dengan boss enak saja kalo nyuruh kalo nggak nanti diancem mau diperkosa. Lisya masih cemberut dan diam.

"Lisya, plis dehh, hari ini aja sekarang kita pilih baju" ucap Devan

"Ya kan yang bawa gue kesini elu, jadi ya terserah lu aja." cetus Lisya. Devan pun geleng-geleng.

"Tere, tolong perlihatkan baju pesta untuk pernikahan." ucap Devan pada pemilik butik tersebut.

"Oke, Devan dia siapa mu? Pacar?" ucapa Tere, Tere adalah teman Devan sejak SMP. Jadi maklum kalo mereka akrab.

"Iya." ucap Devan singkat padat dan jelas. Lisya yang mendengar itu melototi Devan.

"Wahhh, akhirnya lo ga jomblo jugaa. Hahaha " -Tere
Tere pun memilih beberapa gaun dan jas untuk lisya dan Devan.

"Bagaimana dengan gaun ini." ucap tere sambil memperlihatkan gaun warna hitam tanpa lengan yang simple tapi terlihat elegan.







" ucap tere sambil memperlihatkan gaun warna hitam tanpa lengan yang simple tapi terlihat elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu bukan Lisya ya guys)

"Bagus." pendapat pertama yang dikeluarkan Lisya.

"Yaudah itu aja." -Devan

"Baiklah, ntar asisten gue yang riasin ato lisya mau rias sendiri." tanya Tere pada Lisya.

"Asisten lo aja." putus Devan. Lisya makin marah pada Devan padahal ia ingin make up an sendiri.

"Dasar menyebalkan." guman Lisya

"aku masih dengar." -Devan

"Bomat." -lisya

"Nah, ini jas untuk lo Devan." ucap tere sambil memperlihatkan jam hitam dengan dasi kupu kupu yang bagus.




" ucap tere sambil memperlihatkan jam hitam dengan dasi kupu kupu yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(nih kira kira gambarnya)



"Lo suka nggak." tanya Tere pada Devan.

"Ya gpp deh, serah lo." -Devan

I Love You Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang