outro

1.5K 226 30
                                    

Si pemilik butik yang memang telah mengenal Hangyul sejak lama hanya mampu tersenyum simpul. Dalam hati memuji sosok Sihoon yang nampak menawan meski tak berdandan berlebihan.

"Sihoon-ssi memiliki pinggul yang cukup lebar. Apa lingkar pinggang celananya cukup nyaman digunakan?"

Sihoon tanpa sadar mengembungkan pipi. Memandang tak suka pantulan dirinya dicermin. Astaga apa-apaan dengan pipi gembil dan perut gendutnya?! Apa selama ini ia terlalu banyak menimbun lemak??

"Uhh-- kau benar, perutku terlihat gemuk. Mulai besok mungkin aku akan mengambil jadwal olahraga dan diet. Lagi pula, celananya nyaman dipakai. Kurasa tidak perlu mengganti ukurannya." Yah Sihoon rasa masih banyak waktu untuk mengembalikan bentuk tubuhnya yang ramping sampai musim semi nanti. Setidaknya lima bulan cukup untuk merawat tubuhnya.

Masih mengenakan jubah mandi dan rambut yang basah, tungkai rampingnya menghentak lantai kesal. Luar biasa sekali rasanya ketika ia bangun dan membersihkan diri lantas mendapati jerawat berdatangan disekitar pipi hingga keningnya. Ayolah, tak ada yang salah dari semua produk kecantikan yang Sihoon gunakan. Lagi pula ia telah menggunakannya sejak lama dan tak ada efek samping seprti demikian. Mengapa sekarang justru berjerawat bak remaja puber?

"Morning dear, oh-- hei ada apa dengan wajahmu?" Tanya pria tampan yang masih mengenakan apron itu.

Bibirnya mengerucut sembari meneguk teh hangat yang prianya suguhkan. "Lihat wajahku Hangyul-ie! Jerawat-jerawat ini sangat mengganggu."

Hangyul terkekeh disana. Memberikan kecupan singkat dibibir Sihoonnya. "Mau konsultasi dengan dokter kecantikan?"

Sihoon mengangguk masih dengan bibirnya yang mengerucut kesal. "Aku juga ingin mulai olahraga dan diet. Aku tidak ingin lemak-lemak ini merusak hari pernikahan kita."

"Dear, tubuhmu masih sangat sempurna. Lagi pula kau yang berisi jauh lebih seksi, aku bersumpah!"

Si surai pirang mendecih meski begitu rona merah samar tak pelak mewarnai pipi tingginya. "Kapan gadis kecilku pulang? Aku merindukan Seonjoo."

Omong-omong tentang gadis kecil itu, Seungyoun dan Sejin membawanya liburan bersama sejak kemarin dan baru akan pulang besok atau paling lambat lusa. Awalnya Sihoon menolak mengijinkan pasangan tersebut membawa puterinya, Sihoon hanya cemas jika sewaktu-waktu Seungyoun atau Sejin akan direpotkan oleh Seonjoo. Lain dengan Hangyul yang langsung mengijinkan, disamping percaya dengan Seungyoun dan suaminya, sebenarnya Hangyul juga menginginkan waktu berdua saja dengan Sihoon. Yeah, selalu ada niat terselubung tentu saja.

Tentang Seonjoo, gadis kecil itu begitu menyukai bayi. Dan Sejin benar-benar tertolong sebab Seonjoo dengan senang hati menjaga Dohyon dan mengajaknya bercanda.

Hangyul merengkuh pinggang ramping kekasihnya. Mengendusi ceruk leher Sihoon yang beraroma sabun. Mengecup setiap inci dari leher jenjang si manis menyesapnya lembut tanpa mengundang protes si pemilik.

"G-gyul masih pagi!" Sungut Sihoon tatkala mendapati tangan besar prianya tersebut mulai bergerilya menyusup dibalik kaus yang ia pakai.

Hangyul terkekeh. "Tiba-tiba aku ingin. Sudah lama kita tidak bercinta Sihoon-ie."

"Kepalamu sudah lama! Kau bahkan selalu menghajarku tiap malam astaga pria ini--"






Hangyul yang tadinya tengah menaruh fokus pada layar laptopnya tiba-tiba saja disuguhi dengan air wajah Sihoon yang nampak tak baik-baik saja.

Si tampan tersenyum tipis. Menepikan laptopnya meminta Sihoon agaknya lebih dekat. "Sesuatu mengganggumu sayang?" Jemari besarnya beranjak meraih jari-jari Sihoon. Menggenggamnya lembut diiringi dengan tatapan penuh damba.

Smiling Flower ; Lee Hangyul + Kim Sihoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang