-----------------HAPPY READING----------------☑
Jaehyun membawa Young min ke area kantin, kantin itu nampak begitu ramai dengan murid sekolah sini. "Young min? kamu ingin memesan apa?"
Seketika Jaehyun mengeratkan genggaman tangannya pada Young min. Seperti anak kecil yang takut hilang di are permainan.
"Aku samain kaya kamu aja Jae" Young min menatap Jaehyun lalu tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat begitu rapih.
"Okai, tunggu disini. Jangan kemana mana" Jaehyun melepas genggaman tangannya lalu menarik salah satu bangku yang berada didekatnya. Kemudian dia berjalan ke arah salah satu stan food, lalu mengambil berbagia makanan yang tersedia di sana.
Sedangkan Young min dia menompang dagunya menggunakan tangan kanannya, dan tangan kirinya melipat diantara tangan kanannya. Dia sangat ingat dimana mantannya membawakan makanan untuknya. Kenangan yang begitu pahit baginya.
---Kali ini alurnya mundur yaa---
Young min pov.
"Taeyong hentikan! Aku sudah bilang aku tidak mau!! Bajingan, lepaskan aku!!"
Aku memberontak saat Taeyong menggenggam erat pergelangan tangan kananku. Sakit sekali. Sepertinya berbekas.
"Kau tahu? Aku menginginkanmu sejak lama" Taeyong smirk, seperdetik kemudiam dia menggendongku seperti karung beras.
"Sialan!! Lepaskan akuu!!" Aku berusaha melepaskan diriku darinya tapi nihil. Kekuatan pria ini lebih besar dibanding diriku. Aku pasrah, kupejamkan mataku lalu kurasakan tubuhku dibaringkan perlahan.
"Maaf Young min.." Kurasakan belaian di pipi kananku, perlahan aku membuka mata dan melihat Taeyong yang sedikit menindih tubuh dan menahan tubuhnya dengan kedua tangan.
"Taeyong.. Aku mohon lepaskan aku hiks"
"Ssttt jangan menangis sayang" Taeyong mulai mengecup keningku dengan lembut. Refleks aku memejamkan mata sambil menyilangkan kedua tangan di dadaku.
Taeyong mengambil kedua lenganku lalu menahannya di atas kepalaku, aku menggeleng lemah. Tenagaku habis saat melawan Taeyong tadi. Hanya kakiku saja yang menendang nendang tubuhnya.
Tubuhku meremang saat Taeyong mulai mengecupi kulit leherku dengan lembut. Aku semakin memberontak saat tangan Taeyong mulai mengelus kaki hingga ke pangkal paha. "T-taeyong..." Tanganku menahan dadanya, mencoba mendorongnya untuk menjauh dari tubuhku.
Tapi dia terus mengecupi leherku. "Ahk!" Aku memekik saat dia menggigit leherku dengan kencang. Kaki ku semakin meronta, menendang kemana mana.
"Nikmati saja, aku yakin kau juga menikmati ini Young min" Tangannya menjalar naik ke atas perut. Dia menyikap baju seragamku ke atas lalu mengelus perut datarku sekilas. Seketika tubuhku menegang. Kemudian tangannya semakin menjalar naik ke atas hingga ke dada. "Uhh.." Aku bergerak gelisah saat tangannya mulai meremas payudaraku.
"You like it hm?" Taeyong melepaskan genggamannya pada kedua tangan Young min. "Kau punya mulut bukan? Gunakan itu! Aku tidak suka kau mengabaikanku"
Author pov
"A-ah! T-taeyong!" Young min memekik keras saat Taeyong meremas payudaranya sedikit kencang. Bibirnya menyapu leher Young min lebih kebawah hingga sampai pada atas dadanya. "Aku tak mau menunggunya lebih lama"
Taeyong mencium bibir Young min ganas. Young min membulatkan matanya, dia bahkan belum mengambil nafas. "Hmpp.." Tanpa disadari tangannya mengalung pada leher Taeyong.
Tangan Taeyong gencar membuka seluruh seragam Young min beserta dalamannya. Dia juga membuka seragamnnya hingga sama sama naked. Dia melepas pangutannya lalu menatap Young min. Sial. Nafsunya mengebu ngebu saat di tatap Young min dengan mata sayunya.
Dia membuka lebar paha Young min lalu Taeyong mulai memasukan penisnya dengan sangat lembut. Tidak ada perlawanan sama sekali dari Young Min, ia benar-benar menikmatinya. Tapi seperdetik kemudian ujung matanya mengeluarkan cairan bening. Dia menangis.
Kini Taeyong mulai beraksi, ia memaju-mundurkan pinggulnya secara perlahan. "Mmhh sa-sakit ahh" Young min menutup mulutnya rapat rapat. Sialan, suara laknat itu malah keluar dari mulutnya.
Taeyong malah mempercepat tempo maju mundurnya. Ia mengerang pelan saat miliknya benar benar masuk ke dalam vagina Young min yang begitu rapat. "Ahh.. Young min" Erangan Taeyong begitu samar, tapi Young min masih bisa mendengarnya. Tangannya tak tinggal diam, sesekali dia meremas payudara Young min, membuat sang empu meringis kesakitan. "Uhh.. sakit" Desahan demi desahan kini memenuhi ruangan tersebut.
Saat mencapai pelepasan nafas Young min semakin berat, tubuhnya semakin menegang. "Ahhh" Dia mendesah panjang saat gelombang itu datang. Bersamaan dengan pria di atasnya ini. Taeyong melepas persatuan tubuh mereka. Taeyong merebahkan tubuhnya disamping wanitanya ini.
"Aku membencimu brengsek hiks" Young min menangis, itu membuat Taeyong tidak suka. Bukan. Maksudnya membuat Taeyong marah. Dia kembali menindih Young min. Menatapnya dengan tatapan elang.
"Aku hanya ingin kau menjadi seutuhnya untukku" Dia kembali memasukkan penisnya kedalam vagina Young min. Dia sudah lelah, harga dirinya hancur. Bahkan mahkotanya dia rebut. Dia benar benar benci pada Taeyong. Hingga fajar menjelang barulah mereka selesai dengan adegan panas itu
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Me With Him - Jung Jaehyun
Romansa"Aku tidak peduli pada orang yang memandangmu sebelah mata. Aku hanya mencintaimu Young min. Aku ingin kau menjadi sepenuhnya milikku. Hanya milikku" Young min menangis dalam pelukan Jaehyun. Dia benar benar menyayangi lelaki dihadapannya ini. "Ayo...