Prolog

891 95 6
                                    

Ini cerita pertama saya. Mungkin sedikit membosankan, karena saya masih penulis amatir.
.
.
Selamat menikmati
.
.
.

 

Seorang wanita dengan air mata yang mengalir dan sedang berada di pelukan seorang pria yang diyakini adalah sahabatnya.

"Hey dia hanya emosi" pria berbadan tegap itu mencoba menenangkan sahabatnya

"Aku lelah sekarang" liriknya

   
Brak!!

Seorang pria lain yang lebih muda dari mereka datang dan langsung menggebrak meja dengan sangat keras, sampai semua pengunjung cafe menoleh ke arahnya

"Pulang!" Tariknya pria yang lebih muda pada sang wanita

"Hey! Dia wanita perlakukan dia seperti kau memperlakukan ibumu" marah pria yang lebih tua melindungi

"Tak perlu ikut campur urusanku" kembali pria itu menarik wanita itu, kali ini dia menghentakkannya lebih keras

Pria itu membawa wanitanya keluar dari cafe

"Lepas!" Marah wanita itu

Tapi sang pria tetap saja menggenggam erat pergelangan tangannya

"Aku lelah!" Barulah pria itu berhenti tepat dimana dia akan membuka pintu mobilnya.

Pria itu menghela nafasnya kasar dan menatap wanitanya dalam

"Aku lelah, aku ingin pergi jauh darimu. Aku membencimu, aku membenci sikap egois dan kasarmu! Aku membencimu" tangisan wanita pecah

Pria itu langsung memeluk wanita itu dengan erat dengan wajah yang bersalah

"Maaf." Ucapnya di sela pelukan itu

Namun sang wanita tetap meronta ingin terlepas dari pelukan itu

"Ryn" panggil lirih pria itu

"Maaf okey. Jangan pergi"

"Lepas!"

"Hey sayang. Aku janji ini yang terakhir. Ajari aku memperbaikinya. Please" wanita itu mulai berhenti berontak

Mentap mata indah kekasihnya lalu memeluknya erat

"Jangan seperti itu lagi, aku takut" pria itu mengangguk pasti

Akhirnya mereka pulang dengan mengendarai mobil bercat hitam itu. Sang pria mengendarainya dengan sangat hati-hati dan pelan

"Jika aku pergi jauh. Jangan menyakiti wanita lagi okey" tiba-tiba wanita itu berucap

Pria itu menoleh cepat, memasang wajah bingungnya "Tak akan ada yang pergi, dan jika itu terjadi ak-"

"Cukup berjanji tak kan menyakiti wanita padaku!" Marahnya dengan nada lucu

"Oke. Aku berjanji" pria itu tersenyum manis

Di perjalanan menuju rumah sang wanita mereka banyak mengobrol, dan tertawa bersama dengan riang. Bahkan air mata dan emosi yang tadi keluar telah hilang berganti senyum dan tawa bahagia dari meraka

"Love you more"

Cup

Wanita itu mencium kilat pipi sang pria dan membuat sang pria tersenyum simpul, mengusap lembut rambut kekasihnya itu

"Lov-

Tinnnnnnnn!!!!! Brak!!!!!!!

         
"Hah!"

Pria itu terbangun dari mimpi buruknya, tubuhnya berkeringat dengan jantung yang berpacu dengan kencang, nafasnya tak beraturan.

Dia menghidupkan lampu kamarnya cepat dan mengambil segelas air di nakasnya. Meminumnya dengan rakus

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidental [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang