sabtu

6 1 0
                                    

"woi dek bangun lo kebo"ucap tiano anthony dia adalah kakak kandung aina, yang hanya satu satunya ia miliki.

"paan sih bang masih pagi"gumam aina kesal karena dibangunkan oleh kakaknya.

"hari sabtu ini libur gue bang"gumam aina lagi sembari memeluk gulingnya.

"gue ga nanya buruan bangun.,kalo lo ga bangun ga dapet duit dari gue"ancam tiano dan dengan sigap aina langsung terbangun.

"anjing banget ih!"gerutu aina yang tidak terdengar oleh tiano.

dan ya aina dan tiano adik kakak umur mereka terpaut 6 tahun , tiano bekerja sebagai dokter, mereka hanya hidup berdua saja orang tua aina sudah wafat 8 tahun yang lalu.

"buruan abang mau berangkat"ucap tiano mempersiapkan keperluannya,
"sabar napa ini lagi jalan satu satu bang" aina menimpali dan langsung duduk di meja makan.

"dah my sweeti hanny bunny abang"aina hanya mengerenyitkan kan dahinya karena jijik.

"najong"jawab aina dan tiano hanya terkekeh pelan , lalu mencium kedua pipi adiknya.

"nih uang jajan" tiano memberika uang 1 lembar seratus ribu dan aina langsung tersenyum manis.

"ih abangnya siapa sih baik banget pokoknya the best deh"aina berucap manis dan tiano hanya memutar bola matanya malas.

"giliran begitu aja"sahut tiano dan aina hanya tersenyum lebar, sembari menyengir tanpa rasa bersalah.

--------

aina berjalan sendirian,yap kemana lagi selain supermarket. tempatnya membeli kebutuhan untuk di kulkas.

jarak supermarket dan komplek lumayan dekat,aina menyipitkan mata nya ketika melihat lelaki yang sepertinya ia kenal.

"woy alan!" aina berteriak memanggil lelaki itu ,dan ya sesuai dugaan itu alan teman sekelas aina.

yang duduk di paling belakang, dan kerjaannya hanya tidur,bolos kegiatan membosankan lainnya.

alan berjalan menghampiri aina yang tengah tersenyum simpul.

"oh aina gue kira siapa"ucap alan dan aina hanya tersenyum.

"lo satu komplek sama gue?"kata aina heran."lah iya jarak rumah lo lumayan dari rumah gue" lanjut aina dan alan berdiri di sebelah ainaa menatap perempuan itu lekat.

"hai tetangga"sapa alan cuek dan seadanya.

"mau kemana lo?"tanya aina penasaran melihat alan yang memakai kaos putih polos dan celana jeans panjang .

"supermarket"jawabnya singkat ,alan memang terlihat tampan. wajahnya tegas dengan tatapan tajamnya .

"udah yu pacaran sama gue aja alan" andai bisa aina ucapkan tapi biarlah hatinya yang berbicara.

"bareng aja gue juga mau ke supermarket"

"yaudah"ucap alan singkat berjalan santai di depan.

"jalan?"tanya aina masih terdiam di tempat, alan berhenti lalu menoleh kebelakang mendapati aina yang masih terdiam di tempat.

"terbang"dan aina hanya ber oh ria,menyamakan langkah alan dan langkahnya.

sesampainya di supermarket aina dan alan mengambil trolli masing masing,dan membeli kebutuhann.

"lo beli makanan cepat saji semua?"tanya aina dan alan hanya mengangguk.

"ga sehat tau"ucap aina lagi dan alan menoleh ke perempuan yang ada du sebelahnya.

"gue ga bisa masak,gue tinggal sendiri di rumah"jawab alan dan menyisir rambut yang sedikit berantakan ke belakang.

satu kata yang ada di pikiran aina sekarang,blank

aina masih setia menatap alan,alan ganteng banget baru sadar gue kemana aja njir.

masih sibuk bergelut dengan pikirannya,seketika ada yang menepuk bahunya,"hah?"reflek aina kebingungan begitu pun wajah alan yang langsung keheranan.

udah deh lan ga tahan gue lama lama di deket lo bisa mati muda

batin aina menjerit karena ciptaan tuhan yang satu ini.

"udah belum belanja nya?"tanya alan kepada aina yang masih tersenyum.
"sebentar mau ngambil wortel dulu kekasir duluan aja"balas aina meninggalkan alan yang berjalan menuju kasir.

"totalnya empat ratus ribu mba"

baru saja aina ingin mengeluarkan uang,dengan cepat alan memberikan kartu debitnya.

mereka keluar supermarket sembari menenteng tentengan masing masing,berjalan beriringan,"btw sorry jadi ngerepottin hehehe"aina basa basi kali ini,karena merasa tidak enak dengan alan.

"santai aja"

aina hanya tersenyum simpul kepada alan yang tengah menenteng belanjaan, begitu juga dengan aina.

"sini gue bawain"alan mengambil alih kantong belanjaan aina.
"ga usah sini"ucap aina berusaha mengambil alih kantong belanjaan yang ia punya dari alan.

"tugas cowok angkat yang berat lo diem aja"balas alan sembari berjalan begitupun dengan aina yang menyusulnya.

deg deg an ini sama cogan coy

yyyyy vote

AINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang