Bittersweet Love

2.2K 147 62
                                    

Author : Trianext

“Kongpooooobb!!” Suara teriakan yang memekakkan telinga terdengar dari ujung lorong kelas. Dia adalah Mook, satu-satunya teman perempuan yang akrab denganku.

“Boleh gak, kalau volume suaramu agak diturunkan sedikit.” Kataku begitu Mook sudah di dekatku.

“Ehe......” Mook hanya menyeringai, langsung memegang tangan kananku dan mengayun-ayunkannya. “Ada apa lagi dengan Arthit kali ini?” tanyaku acuh. Ya, Arthit Rojnapath adalah idola sekolah yang sedang digilai sama Mook.

Setiap hari aku akan mendengar celoteh Mook, Arthit begini, Arthit begitu. Padahal sejujurnya aku belum tahu wajah Arthit itu yang seperti apa. Aku memang tipikal orang yang agak sulit menghafal wajah orang, apalagi kalau sangat jarang bertemu.  Aku adalah anak IPA 7 , Arthit adalah anak IPA 1 kelas kami berada di ujung ke ujung dan Mook adalah anak IPA 4 kelasnya berada tepat di tengah-tengah kelas kami. Jadi akan sangat jarang ketemu, mengingat jarak kelas kami yang terlampau jauh, jadi bisa dikatakan akan sangat langka kesempatan kami –Aku dan Arthit Rojnapath--untuk bertemu.

“Kongbooop... bukan begitu..” Rengeknya membangunkan aku dari lamunan sesaatku. Tanpa kusadari aku diseretnya duduk didepan tangga dan dipaksa untuk duduk disebelahnya.

“Jadi gini..tadi kan aku....”tiba-tiba Mook terdiam dan pandangan mata terarah lurus ke belakangku. Tangannya ikut memegang erat lenganku sambil dihentak-hentakkan. Mau tidak mau aku ikut menoleh ke arah pandangan Mook. Dari sebelah sana tampak rombongan 3 orang lelaki yang di sebelah kiri berkulit tan dan berperawakan tinggi besar, yang di tengah dan di pinggir memiliki perawakan yang hampir sama, kulit putih, mata sipit, dan muka ngeselin.

“Siapa mereka?” tanyaku.

“Kooong, kamu gimana sech, itu yang tinggi besar itu Earth, yang tengah itu Off dan yang paling pinggir dan paling tampan itu Arthit, cintaku, hehehehe...”
kata Mook dengan mata berbinar.

“Oooo..” kataku sambil acuh mengalihkan pandangan.

“Kongpob!!! Kamu gak asyik!” Kata Mook Marah. “Hehehhee...Hai Arthiiiiiit....” mook menyapa Arthit dan hanya dibalas dengan tatapan mata dingin sang idola.

‘Ah, bukan urusanku’ gumamku dalam hati.




Waktu berlalu tanpa terasa, Ujian Kenaikan Kelas juga telah terlewati. Liburan panjang kenaikan kelasku hanya kuhabiskan dengan mendengar segala keluh kesah Mook tentang dirinya yang sangat tersiksa tidak bisa bertemu Arthit.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, pembagian kelas!
Tepat pukul 10.00 pagi, para siswa segera berhamburan menuju lapangan basket tempat papan pengumuman pembagian kelas diletakkan. Anak-anak berdesakan ingin melihat kelas mereka nanti.

“Kongpob!” aku menoleh dan menghampiri asal suara panggilanku. Dia adalah Em, teman sebangkuku waktu kelas satu.
“Kita sekelas lagi!” Katanya sambil tersenyum lebar , “Dan kita akan sebangku lagi!” jawabku senang. Paling tidak aku tidak perlu repot-repot mencari siapa yang akan menjadi teman sebangku ku. “Aku mau melihat siapa saja yang akan menjadi teman sekelas kita.” Lanjutku sambil ikut berdesakan ke depan. Pandangan mataku terpaku pada satu nama di sana. Arthit Rojnapath.

‘Aaah..aku akan sekelas dengannya.’ Aku bergumam sendiri.

“Em, itu yang sekelas sama kita beneran Arthit yang itu?” tanyaku pada Em. Em hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

“Alamat ini Mook akan selalu masuk ke kelas kita, well, dia itu cewek cantik dan baik, tapi entahlah aku kurang suka dengan celotehannya. Aku heran, apa yang membuatmu betah berlama-lama berteman sama dia!” Em berkata panjang lebar dan hanya aku balas dengan senyuman.

Bittersweet Love || Warn NC 18+ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang