"HAI." suara yang tidak asing lagi bagiku.
Aku menatap kearah Nisa. Nisa mendongakkan kepalanya, seolah memberitahuku. Aku menoleh, ternyata Ryan. Dia tersenyum menatapku, aku membalas dengan sedikit senyuman.
"Boleh gabung ga?" tanya Ryan.
"Boleh dong, apalagi sama Dania." ucap Sinta melirik kearahku.
Aku menatap Sinta mantap, lalu mengepalkan tanganku, seolah mengancamnya. Nisa dan Rama hanya tertawa melihatnya.
"Kalian sabtu ada acara ga?" tanya Ryan.
"Ngga ada sih, kenapa emang? " jawab Nisa.
"Kalo ga ada, saya mau ngajak kalian jalan jalan, mumpung nanti libur 5 hari ya kan, itung-itung biar saya tau daerah-daerah di sini." Rian meletakkan makanannya dimeja, lalu duduk di sebelah ku.
"Wah boleh tuh, tapi kemana?." ujar Nisa.
"Enaknya kemana?" tanya Rian.
"Lembang aja gimana?" Nisa mengangkat jari telunjuknya.
"Boleh tuh." ujar Rama.
"Yaudah kalo gitu."
"Eh, lo bisa kan Dan?" tanya Nisa
"Iya bisa." balas ku sambil tersenyum.
"Oke."
••••••••
BESOK adalah ulang tahunku. Mom dan Pap akan pergi keluar kota, mengunjungi temannya. Biasanya ulang tahunku selalu dirayakan bersama Mom, Pap, dan kak Nadia, tapi kali ini mamah dan papah akan pergi keluar kota, serta kak Nadia yang sibuk dengan kuliahnya sehingga jarang sekali pulang ke rumah.
Dua hari sebelum Mom dan Pap pergi keluar kota, aku meminta izin untuk liburan bersama sahabatku. Mom yang sebenarnya belum yakin kalo aku bisa menjaga diri sendiri ketika bersama sahabat-sahabatku. Akhirnya mengizinkanku dengan dibantu Nisa yang datang kerumahku untuk meyakinkan mamah.
Pukul sembilan malam. Mom dan Pap akan berangkat malam ini. Sebelum berangkat, mamah memberikanku sesuatu, sebuah kotak kecil, serta ada sebuah surat yang berada di tutup kotak ini. Aku mengambil kotak tersebut, lalu membaca surat yang ada di kotak ini.
Selamat ulang tahun Dania Anastasya.
Selamat bertambah usia sayang.
Ngga kerasa udah tujuh belas tahun kamu sekarang.
Tetap jadi kebanggaan mamah sama papah ya.
Jangan pernah ngecewain mamah sama papah.
Maaf, mamah sama papah ga bisa ngerayain ulang tahu kamu,tapi paling ngga, kado ini bisa menjadi pengganti.
Doa yang terbaik buat kamu.
Mamah sama papah sayang kamu.
Love you...Hatiku tersentuh ketika membaca surat ini. Aku membuka kotak yang dipakaikan pita berwarna biru ini. Air mataku jatuh seketika, saat aku melihat isi dari kotak ini. Foto-foto saat aku masih kecil hingga sekarang tersusun rapih di buku album yang ada didalam kotak itu. Aku langsung memeluk mamah dan papah yang berada di depanku.
"Makasih mah, pah." ucapku menangis lirih.
"Iya sayang sama sama." balas Mom sambil tersenyum, lalu memelukku lebih erat.
"Jangan pernah ngecewain mamah sama papah ya sayang." papah mengelus-elus rambutku.
Ntah apa yang harus kukatakan. Aku hanya tersenyum, lalu memeluk mereka lebih erat lagi.
" Oiya, ini ada titipan dari kak nadia buat kamu." mamah melepaskan pelukanku lalu mengambil kotak kecil yang ada di dalam kantong celananya. Mamah memberikannya padaku. Tanpa berpikir lama kuterima kotak itu, lalu membukanya.
Happy sweet seventeen Dania.
Maaf ya gue gabisa ngerayain. Tau sendiri gue sibuk kuliah.
Do'anya yang baik-baik aja buat lo
Makin pinter, makin cantik, sama makin nurut sama gue hahaha
Intinya jadi anak kebanggaan mamah sama papah.Bibirku tersenyum, sedikit tertawa membaca surat itu. Biasanya kak Nadia tidak pernah bikin surat seromantis ini. Dia selalu meledek atau menjahili ku.
Aku membuka kotak kecil berwarna kuning ini. Sebuah jam tangan. Jam yang sama yang dimiliki oleh Ryan. Aku terdiam sejenak. Bagaimana bisa jam yang kak Nadia hadiahkan untukku sama seperti jam yang dipakai Rian saat itu.
"Kata kak Nadia biar kamu tau waktu kalo main." ucap mamah.
"Kaya sendirinya ngga aja." ucapku melakukan pembelaan. Mamah hanya tertawa mendengarnya.
Don't forget to follow, leave a star, and follow my instagram @_dimaserlngga for the rest of the story. And thank youu guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Jarak
RomanceRian murid pindahan baru, sekaligus laki-laki yang berani mendekati Dania. Perempuan cantik, namun pendiam. Membuat semua laki-laki di sekolahnya ragu untuk mendekatinya. Dengan usaha dan cara yang selalu membuat Dania senang. Apakah Rian berhasil...