Seorang gadis duduk disebuah cafe dengan earphone ditelinganya, gadis dengan rambut tergerai terlihat sedang menunggu seseorang.
"Ana....!" teriak Dewi.
nama lengkapnya AYANA WIJAYA.
Gadis dengan tubuh mungil,imut, dan sedikit cerewet.
"lama banget sih, Wi!" protes Ana dengan bibir yang dimajukan beberapa centi,karena Dewi telah terlambat 15 menit.
"aelah sabar napa,pantes aja lo jomblo!" balas Dewi
"sadar oii !!! situ juga jomblo"jawab Ana sambil ketawa.
Ditengah canda tawa tiba tiba seorang pria tidak sengaja menumpahkan minuman ke celana yang dikenakan Ana.
Byurr
"ahh.. sial!,hati hati dong!! punya mata gak sih"kesal Ana karna celananya basah.
"ss-sorry... gua gak sengaja!" balas cowok tersebut.
seseorang menghampiri mereka
" kenapa Jun?"
"Gue gak sengaja numpahin minuman ke celana cewek itu"jawab ARJUNA ALAMSYAH.
"Lo, gak papa kan?" tanya Arjuna dengan hati-hati
" iya gue gak papa, lain kali lo hati-hati dong" ketus Ana.
"iya, sekali lagi sorry ya" pinta Juna
"iya"
"Lo beneran gapapakan?, sini biar gue bantu!" balas Juna merasa tidak enak.
"udah gak usah lo pergi aja sana!" usir Ana.
"ta-tapi..."
belum sempat Juna menyelesaikan ucapannya di potong kebih dulu oleh Ana.
"Lo yang pergi atau gue yang pergi!" potong Ana dengan cepat.
"oke,Gue pergi" jawab Juna sambil pergi meninggalkan Aya.
"
sial banget sih, Gue!" celetuk Aya
"sabar Ay" ucap Dewi sambil mengusap bahu Ana.
" mending lo kerumah Gue dulu buat ganti baju" usul Dewi
" iyadeh boleh,yuk"
Mereka pergi meninggalkan cafe untuk pergi ke rumah Dewi.
*
**
Rumah Dewi.
" Ay, besok selesai sekolah temenin Gue jalan ya" pinta Dewi.
"iy gampang, entar Gue temenin"
"eh Wi, gue liat dong catetan fisika lo, gue kemaren kan gak sempet nyatet"
"iyaiya tuh ambil sendiri dimeja"
"ok"
Aya yang tengah sibuk menyalin catatan milik Dewi dan tiba-tiba teringat berita akan ada anak baru di sekolah mereka.
"Wi katanya besok ada murid pindahan bener gak sih?" ucap Ana tanpa mengalihkan pandangannya dari Buku.
" bener, pindahan dari SMA Arjuna 3"
"ohhh" balas Ana sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"kenapa emangnya?" tanya Dewi heran.
"gapapa kepo aja"
"ok"
