Terik matahari tidak menjadi penghalang seorang gadis yang dari pagi tadi berkeliling mencari pekerjaan dengan pakaian bergamis hitam yang menjuntai panjang terbalut anggun ditubuhnya, dengan dipadukan hijab syari yang menutupi kepalanya dengan warna senada pula, tak lupa juga dengan selembar kain yang menutupi sebagian wajahnya.
Entah kenapa semenjak ayahnya pergi menghadap Sang Pencipta disaat umurnya masih 15 tahun. Ibunya menyuruh anak sulung dari 3 bersaudara itu menutupi wajahnya dengan selembar kain atau cadar.
Sang anak yang ingin berbakti kepada orang yang telah mengandung dan menjaganya sehingga dia bisa sampai saat ini, dan tanda baktinya kepada beliau dia hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan dari beliau saja. Toh, menutupi wajahnya dengan sehelai kain atau cadar saja tidak terlalu masalah bukan.
Adzan sudah berkumandang dilangit yogyakarta. Saatnya wanita itu beranjak ingin menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Dari pagi sampai siang tidak ada satupun pekerjaan yang mau menerima wanita yang tertutup seperti dia. Hanya karena sehelai kain dan berpakaian tertutup membuat orang-orang menolak lamaran pekerjaan yang dimasukkan oleh gadis itu, bukan mendapatkan pekerjaan malah yang didapatkan wanita itu sebuah hujatan dan cacian oleh mereka.
Semua itu tidak membuat semangat wanita itu padam. Semua dia terima apa yang dikatakan orang-orang terhadapnya entah mereka menuduh dia radikal atau teroris, toh semua itu tidak benar sebagai seorang muslim dia mengikuti apa yang diajarkan. Dia hanya bisa mendoakan mereka agar Allah memberikan hidayah kepada mereka.
Selesai menunaikan kewajibannya wanita itu langsung beranjak untuk melanjutkan tujuannya kembali. Mencari pekerjaan demi menghidupi keluarganya dan biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit. Sebagai anak sulung dari 3 bersaudara, itulah kewajibannya sekarang menjadi tulang punggung untuk keluarganya saat ini.
Wanita yang berusia 20 tahun itu pernah ingin melepas sehelai kain yang menutupi wajahnya itu karena dia sudah tidak tau lagi semua lamaran pekerjaan tidak ada yang mau menerima wanita seperti dia terkecuali, dengan satu syarat dia harus melepas cadarnya itu.
Tetapi apa yang didapatkan oleh dirinya setelah meminta izin kepada ibunya. Iya, ibunya tidak mengizinkan wanita itu untuk melepas cadarnya. Memang kecantikan wanita itu tidak bisa dipungkiri lagi dengan wajah putih khas indonesia tanpa skincare dan perawatan membuat wajah gadis itu memiliki kecantikan yang alami, dengan bibir tipis merah muda tanpa polesan lip mungkin karena bibirnya itu tidak pernah luput untuk mengucapkan asma-asma Allah, hidung mancung yang membingkai dan mata bulat dengan dilengkapi bulu mata yang lentik membuat gadis itu bisa terbilang sempurna dengan kecantikannya .
Jika cadarnya terlepas pasti banyak kaum adam yang ingin menikmati kecantikannya itu, ini yang membuat alasan ibunya untuk menyuruh anak sulungnya itu menutupi wajahnya.
Saat gadis itu berada ditepi jalan raya niatnya ingin mencari angkot untuk mencari pekerjaan tapi apa yang dia dapat.Sosok lelaki yang entah tidak dia kenal langsung saja mlepas cadarnya begitu saja didepan muka umum. Gadis itu yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung mengambil cadarnya yang sudah tergeletak dibawah dengan cepat dan memasangnya kembali. Degup jantung tidak semakin kencang, kalimat istighfar yang terus ia ucapkan semakin membuat gadis itu merasakan perasaannya yang semakin campur aduk dirasakan.
"Dasar terorisme, radikal, tidak usah menutupi wajahmu seperti itu. Kenapa harus ditutupi, haha apa karena agar wajah kalian tidak ingin dikenal oleh orang-orang kalau kalian itu teroris yang ingin membuat dunia ini hancur dengan tindakan kalian". Umpat laki-laki itu.
"Astaghfirullah maaf tuan jaga mulut anda. Apa anda sadar dengan perkataan anda itu? Saya bukanlah teroris hanya karena dengan pakaian saya tertutup dan memakai cadar apa anda berhak menuduh saya kalau saya teroris. Islam menganjurkan untuk wanita menutupi seluruh tubuhnya saya sebagai beragama islam saya hanya mengikuti apa yang telah dianjurkan dan anda tidak berhak melarang saya apalagi menuduh saya tanpa bukti seperti tadi" tegas gadis itu walaupun badannya sedikit gemetar dengan mata yang sudah panas ingin mengeluarkan bening-bening air yang sudah tidak tertampung lagi, karena fitnah yang telah dituduhkan.
"Ahhh sudahlah. Kamu mau menutupi statusmu itu jadi kamu membawa-bawakan islam. Agar statusmu itu tidak terbongkar" keukuh laki-laki itu tidak mau kalah.
Wanita itu yang mendapatkan perlakuan seperti itu tidak tahan lagi sebelum amarahnya benar-benar dikuasai oleh setan lebih baik dia pergi dan meninggalkan orang-orang yang sudah berkumpul melihat aksi tadi. Dia langsung beranjak meninggalkan kerumunan dengan mulut tak lepas dengan kata-kata istighfar.
Setelah langkahnya berada ditempat yang entah dimana dia berada hanya satu dua orang yang lewat dia duduk termenung dipinggiran jalan. Kejadian tadi seolah-olah film yang terus saja berputar di pikirannya dia merasa berdosa hina karena sehelai kain yang melindungi dia selama ini terbuka begitu saja tanpa di perizinkan oleh tuannya. Air mata semenjak tadi luruh begitu saja tanpa berhenti.
"Ujian apa lagi ini Allah, maafkan dosa hambah-Mu ini" lirih gadis itu.
Drap langkah seseorang mendekati gadis itu. Gadis itu tersadar setelah melihat sepatu pantopel dari seseorang didepannya, ketakutan itu kembali lagi terjadi. Siapa dia? Apa komplotan orang yang membuka cadarnya tadi berani mengikuti dia? Atau siapa lagi? Allah tolong hambah-Mu ini. Ketakutan itu semakin membuat wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah dia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa didepannya itu.Yang dia lihat sosok laki-laki yang sudah berumur mungkin perkiraan gadis itu umurnya sekitar 40 tahunan dengan balutan jas yang melekat di badannya membuat kesan laki-laki itu terlihat seperti orang yang berada. Setelah mengetahui siapa sosok didepannya wanita itu langsung menundukkan kepalanya kembali takut akan terjadi fitnah karena terlalu lama memandang yang bukan mahrom baginya.
"Hay nona.. boleh saya tau nama nona siapa?" ujar laki-laki itu kepada gadis itu dengan senyuman yang entah sulit untuk diartikan. Sedangkan gadis itu yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya kebingungan, buat apa tuan ini menanyakan namanya dengan tiba-tiba.
"A-apa tuan nama saya? Buat apa anda menanyakan nama saya?"tanya gadis itu dengan suara yang gemetar, karena masih shok apa yang atas kejadian tadi.
Si tuan itu melihat apa yang ada dibawa gadis itu langsung tau kalau gadis itu sedang mencari pekerjaan. Laki-laki itu langsung memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjawab pertanyaan dari wanita itu.
"Hahha jangan takut nona saya orang baik. Saya tidak akan menyakiti nona. Oh iya kalau saya boleh tau apa nona sedang mencari pekerjaan" ujar laki-laki itu.
Gadis itu yang mendengarkan kata pekerjaan yang disebutkan pria itu langsung menjawab. Siapa tau dia menawarkan pekerjaan kepada dirinya.
"I-iya tuan saya sedang mencari pekerjaan" lirih gadis itu.
"Ohh baiklah dirumah saya sedang mencari asisten untuk menjaga istri saya yang sedang sakit karena koma. Apa nona bersedia menjaga istri saya" tawar laki-laki itu.
Sebenarnya istrinya itu tidak membutuhkan seseorang untuk menjaga nya. Toh pembantunya sudah ada 2 buat apa lagi. Tapi karena pria itu melihat acident ditepi jalan raya tadi termasuk melihat wajah wanita itu dia langsung terpanah dan terkagum atas kecantikan wanita itu. Karena obsesi pria itu sangat besar dia memanfaatkan segala cara agar wanita itu bisa dia dapatkan. Tanpa sepengetahuan wanita itu tentunya.
Tidak ada alasan untuk wanita itu menolaknya. Dia sangat membutuhkan pekerjaan itu apa lagi pekerjaan itu hanya menjaga istri tuan itu tidak terlalu buruk pikirnya walaupun sebenarnya dia berat untuk menerima pekerjaan itu karena pastinya dia harus tinggal dirumah tuan itu. Tapi tidak ada cara lain dia harus menerima pekerjaan itu. Dia sangat membutuhkan uang saat ini. Demi kesembuhan ibunya dan kehidupan adik-adik nya dia akan melakukan segala cara.
Melihat wanita itu diam tidak merespon ucapannya laki-laki itu langsung mencari cara agar wanita itu bisa menerima tawarannya.
"Bagaimana nona apa nona menerima tawaran saya? Saya akan membayar nona lebih besar dari gaji-gaji seperti asisten biasanya"ujar laki-laki itu dengan senyum liciknya.
"Saya mau tuan. Saya menerima tawaran tuan. Saya sangat membutuhkan pekerjaan itu. Nama saya Sabia Shazfa Farzana, tuan." ujar Sabia dengan semangat.
Iya gadis cantik nan anggun itu ,bernama Sabia Shazfa Farzana. Tanpa dia sadari dia langsung menerima pekerjaan itu padahal sebenarnya dia sudah masuk kedalam perangkap pria itu.
🌻🌻🌻
Semoga pada suka ya sama ceritanya😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Cinta Dibalik Sehelai Kain
RomantikSebuah acident membawa sosok gadis yang berpakaian tertutup dengan wajahnya dihiasi oleh sehelai kain terlepas begitu saja tanpa izin tuannya dimuka umum. Tidak pernah dia duga sebuah acident itu ternyata membawa kehidupan gadis yang malang itu keda...