"Hai"
Demi dewi fortuna, entah mengapa jantung Rinai berdetak sangat hebat. Beberapa detik mata mereka bertemu hingga akhirnya suara cowok itu membuyarkannya.
"Lo.. Rinai? " ujarnya bertanya.
Rinai menelan salivanya, "I-iya, " apa ini, sejak kapan Rinai gugup didepan seorang pria?
"Arka. Gue Arka" balasnya mengulurkan tangan. Perlahan tapi pasti, Rinai membalas uluran tangan Arka sembari mencoba tersenyum.
"Huhh tentang senyuman lo yang kelewat cantik emang nggak hoax ternyata, "gumam Arka.
"Hah apa? "
"E-enggak, selama ini gue nyari lo tapi nggak ketemu, akhirnya hari ini kita ketemu, " balas Arka tersenyum.
Rinai melamun kala melihat senyuman Arka. Arka mencoba menyadarkannya dengan melambaikan tangan didepan wajah Rinai. "Lo.. Nggak papa? "
Saat tersadar, Rinai pun segera mengangguk, "Gue.. Permisi, " ucap Rinai melengang pergi.
'Ya tuhan ada apa dengan jantung gue? ' batinnya meremas rok abu-abunya.
Karena tidak fokus, Rinai menabrak seseorang. Ralat, dua dada bidang sekaligus.
"Princess!!! "pekik mereka berempat termasuk pemilik kedua dada bidang yang Rinai tabrak.
"Oh astaga sorry gue nggak fokus sumpah! " seru Rinai memegangi kepalanya.
"Akhirnyaa Ay balik juga, kenapa Ay? " sahut Valdo.
"Gue- gue mm anu gue.. "
"Gue? Lo kenapa princess? " kali ini Geo menyahut.
Rinai masih sesekali memejamkan mata sembari menggeleng,
"Ay, ada apa? " Sevon menambahkan.
"Kenapa.. Ay.. gugup? " Milan membuka suara.
"Gugup? Ay gugup? Masa iya? " ujar Valdo.
"Nggak! Siapa yang gugup? Gue mau ke kantin! " balas Rinai melengang pergi menuju kantin. Keempatnya pun cengo.
"Lahh napa tu anak, " celetuk Sevon.
"Susul ajalah ayoo, " akhirnya mereka berempat menyusul Rinai menuju kantin.
Disisi lain, Arka masih tidak mengerti mengapa Rinai pergi begitu saja?
"Sat! " teriak Arka yang melihat Satria melintas.
Yang dipanggil namanya pun mendekat, "Napa? "
"Gue udah ketemu Rinai, "
"Bagus dong, terus? "
"Itu dia masalahnya, pas kita kenalan terus dia pergi, " jelas Arka.
Seketika tawa Satria pecah mendengarnya,"Pergi? Dicuekin dong? Hahahaha! "
Arka memukul pelan bahu Satria, "Bangke lo,"
"Ya kalo lo ditinggal gitu aja apa lagi kalo bukan dicuekin? Kasihan amat temen gue astaga hahaha" Satria masih saja tertawa.
"Mau diem ato gue pukul? Ini baru awal, liat season berikutnya, lo pasti bangga sama gue, " ujar Arka mantap.
"Idihh gaya lo," Satria bergidik ngeri lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINAI
Teen FictionSeorang gadis cantik ber-hobi main gitar juga urakan dengan gelar badgirl yang menjadi pewaris tunggal keluarga 'Mandie' yang notabenya tergolong keuarga dengan kekayaan yang terpandang didunia bermetamorfosis menjadi seorang gadis matre hanya karen...