Part 25. Selembar Kertas

1.8K 123 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan pernah kau beri harapan kepadaku jika dirimu akan pergi begitu saja dariku.

-Kayla Karimatul Husna-
Kediri, 01 Februari 2020
-Alfiyah Untukmu-

***

"Saya ingin mengkhitbahmu."

Kayla terpaku dengan perkataan Faris. "Ustadz tidak main-main?" tanya Kayla memastikan.

"Tidak. Jika kamu mengiyakan, secepatnya saya akan membawa Abi dan Umi ke rumahmu untuk bertemu orang tuamu. Bagaimana?"

Kayla terdiam. Tak ada lagi kata yang bisa terlontar dari bibir Kayla. Bibirnya terasa kelu seketika. Kayla hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum yang mengembang di bibirnya.

Kayla berpamitan pulang untuk menemui kedua orang tuanya. Seakan mimpi yang didapatinya hari ini. 'Gue boleh tadi sial, tapi sekarang jangan!' gumamnya dalam hati. Di dalam mobil, Kayla tetap saja tersenyum. Senyumnya seakan enggan untuk hilang dari bibir kecil Kayla.

Tokk ... Tok ...

"Assalamualaikum," ucap Kayla sambil membuka pintu utama rumah.

"Waalaikumsalam." sahut seseorang dari dapur.

Kayla segera menuju ke arah dapur. Didapatinya Umah sedang berada di sana. Kayla mencium aroma khas masakan Umah yang selalu dirindukannya. Kayla memeluk umahnya dari belakang.

"Ish ... Kay gak ke kampus? Katanya ada kelas pagi?" tanya umah.

"Ihh Umah, jangan tanya itu napa! Tadi Kayla diusir sama Pak Amir gara-gara telat! Tanya yang lain kek! Ada apa kok tumben meluk Ummh? Gitu!" protes Kayla.

Umah terkekeh, "Iya-iya, anak Umah yang cantik, tumben meluk Umah dari belakang ada apa?"

"Ummah, Umah tahu gak? Ada lelaki loh yang mau khitbah aku!"

"Siapa?" tanya Umah sambil mengangkat alisnya.

"Dia itu baik, ganteng, kalau soal agama dan akhlak jangan diragukan, Mah!"

"Memang ada orang seperti itu yang mau sama kamu, Kay?" goda Ummah.

"Ihh Umah, ada tau!" jawab Kayla sambil memanyunkan bibirnya.

"Terus siapa?"

"Namanya Ustadz Faris. Gimana Umah setuju gak? Kay sudah cinta dari dulu, Umah! Please ... boleh yaa ..." Mohon Kayla sambil menelengkupkan tangannya di dada.

"Iya, kalau Umah setuju, nanti kita tanya Abah ya."

Kayla tersenyum girang sambil memeluk Umahnya erat-erat.

***

Dua Hari Kemudian...

Dua hari telah berlalu, namun tak ada pertanda sama sekali tentang kehadiran Faris. Kemana dia? Entah pagi ini seperti ada yang mengganjal di hati Kayla tentang Faris. Kayla tampak sangat gelisah. Kayla membuka jendela kamarnya. Menghirup udara sebanyak mungkin. Dadanya terasa sesak akibat jantungnya berdegup tidak beraturan.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang