Keluarga

114 9 1
                                    

Tidak ada yang lebih berharga dari pada keluarga. Tidak ada yang lebih utama dari pada keluarga. Tidak ada yang sangat berarti dari pada keluarga. Keluarga adalah segala-galanya. Jangan pernah kalian sia-siakan keluarga. Tidak ada yang lebih mengerti dari pada keluarga kita sendiri.
~WikaPratesya~


"Mbk.. eumm kalau boleh. Zahira mau lihat mukanya mbk sabia boleh." Ujar sabia dengan hati-hati.

Sebenarnya Zahira sih tidak terlalu penasaran dengan raut wajahnya Sabia tapi perkataan Rayhan tadi selalu terlintas dipikirannya dan membuat Zahira bertanya-tanya 'apa iya. Sabia memakai cadar hanya karen wajahnya yang buruk.'

"Emmm boleh gak yah hhehe. Lagian kalau mau buka sehelai kain yang nutupin wajah mbk ini, ada syaratnya ra, gak sembarangan bisa lihat. Syaratnya tidak sulit kok. Cuman hanya saja harus siap bilang saya terima nikahnya kewalinya mbk. Baru deh bisa wajahnya mbk hehhe." Ungkap Sabia diiringi tawanya.

"Ahh mbk Sabia. Boleh dong kalau sama Zahira. Lagian kan kita sama-sama perempuan. Gak mungkin juga kan kalau aku harus nikahin mbk dulu biar bisa lihat wajahnya mbk." ujar Zahira heran.

"Kamu polos banget sih sayang. Mbk cuman bercanda kok. Zahira boleh lihat wajahnya mbk. Tapi jangan teriak ya!" lirih sabia dengan sedikit berbisik.

"Emang kenapa mbk? Ada apa sama wajahnya mbk apa jangan2 mbk operasi plastik yah. Atau wajahnya mbk penuh jerawat gitu atau kur..." tebak Zahira tanpa sadar dengan perkataannya. "Maaf mbk zahira gak bermaksud mau ngatain mbk kayak gitu." Lanjutnya.

"Gak apa2 sayang sama mbk biasa aja kok." Ujar Sabia dengan tangannya mengelus kepala zahira untuk meyakinkannya.

Setelah sabia membuka sehelai kain itu. Tidak bisa dipungkiri lagi oleh Zahira. Dirinya benar-benar takjub dengan apa yang dilihatnya . Masyaa Allah sungguh indahnya ciptaanMu. Beberpa kali Sabia memanggil Zahira tapi sepertinya sosok yang dipanggilnya masih berada dibawah alam sadarnya. Sabia langsung menyadarkan sosok gadis cantik didepannya itu dengan memegang tangan Zahira yang masih bergelut dengan pikirannya, entah apa itu tidak diketahui oleh Sabia.

Tersadar dari lamunannya Zahira langsung mengalihkan perhatian Sabia yang melihat sikapnya yang aneh. Karena, masih terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia langsung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dikeluarganya termasuk apa yang terjadi dengan mamahnya itu.

Flashback on

"Haloo... sayang sekarang mamah udah ada di Indonesia. Kamu gak usah jemput mamah yah." Telpon kania.

"Oh iya ma. Adek juga lagi ada tugas kampus yang harus dikerjain, nanti kita ketemu dirumah aja ya mah." Ujar zahira.

"Oke sayang... nanti kasih kabar aja sama kak ray yah. Soalnya tadi mamah telpon hp nya gak aktif-aktif. Oke udah dulu ya mamah mau pergi dulu. Ini taxinya udah datang."

"Iya mah nanti adek coba hubungin kak ray. Iya, hati-hati dijalan mah." Pembicaraan kedua perempuan itupun langsung berakhir.

"Pak kita ke mall sebentar yah ada yang ingin saya beli." Ucap kania terhadap sopir taxsi. Setelah mendapatkan anggukan oleh si sopir. Mobil yang bertulisan taxsi itupun langsung menuju ketempat yang telah diarahkan oleh penumpangnya.

Mall

Setelah selesai membeli keperluan yang diperlukan. Kania langsung beranjak pergi meninggalkan pusat perbelanjaan itu. Langkah demi langkah telah dia lalui. Tapi sepertinya matanya melihat sosok yang tidak asing lagi, sosok seorang laki-laki dengan perempuan.

Tabir Cinta Dibalik Sehelai KainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang