Hari ini milik siapa?

4 0 0
                                    

Pagi tiba.
Tak ada kokok ayam terdengar, sebab kita tinggal disebuah kota besar dimana ayam hanya dapat ditemukan di etalase rumah makan atau restoran-restoran mahal. Cahaya matahari pagi tidak lagi menghangatkan, justru terasa menghanguskan kulit. Diluar tidak dijumpai lagi ketenangan. Bising kendaraan memenuhi pendengaran, polusi asap knalpot memenuhi ruang udara.

Pagi itu kamu bangun.
Tak ada lagi yang kamu pikirkan selain,
"Apa yang harus saya lakukan hari ini?".
Mungkin untuk kalian yang sudah mempunyai pekerjaan tetap, sedang kuliah, sedang mengembangkan bisnis besar atau kecil-kecilan, pasti sudah tau apa yang harus dilakukan setiap pagi. Namun, apakah betul jika kita sudah paham dengan makna hari ini? Hari dimana tiap pagi kamu masih diberi kesempatan untuk bangun dan menghirup udara entah segar atau tidak.

Saya yakin, kita semua terlalu sibuk dengan apa yang sedang kita tekuni. Belajar hal-hal yang baru, memperbaiki sesuatu yang rusak, memasak resep-resep terenak, membaca buku-buku best seller, membeli barang-barang keperluan dan lain-lain. Namun, sudahkah kita paham betul tentang sebab kita masih diberi nafas sampai pada sekarang ini? Sudahkah kita tau mengapa hari ini kita masih diberi kaki yang kuat serta kesehatan yang sangat berharga?

Perumpamaan yang sangat kecil yaitu ketika kita bangun dan mendapati diri kita kekurangan, tak sama seperti kemarin, apa yang akan kita lakukan? Menyesal? Tentu saja, iya.
Namun kenapa menyesal selalu datang diakhir masa? Pertanyaan itu hanyalah kita yang tau jawabannya.

Singkatnya, Tuhan sering menyuguhkan berbagai skenario tak tertebak untuk kita.
Dan kita mau tidak mau harus mensyukurinya. Sebab hari dimana kita masih dihidupkan dengan badan yang sehat, diluar sana ada banyak sekali jasad-jasad yang ingin dihidupkan kembali karna bertumpuk penyesalan yang ia rasakan.
Hari ini kamu masih memilik kaki kuat untuk menapak, namun diluar sana ada sebagian orang yang kehilangan anggota tubuhnya, tak dapat menjalani kehidupan normal seperti orang pada umumnya.
Sebab pada hari ini, kamu masih bisa makan makanan yang enak, bergizi dan mengenyangkan, namun diluar sana ada beratus-ratus orang yang mati kelaparan.

Jalani lah hari ini dengan bahagia.
Karna ketika kamu masih bisa terbangun di pagi hari, berarti kamu telah memiliki hari ini seutuhnya.
Hari ini adalah milikmu, maka nikmati dengan baik dan syukurilah dengan tulus hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Buku Asal-asalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang