Penantian Terindah #25

719 44 2
                                    

Berangan memang bukan larangan, tapi kenyataan tidak selalu sesuai dengan angan.

☁️☁️☁️

Sudah lebih empat bulan pernikahan Sinta dan Alby di tunda. Hal tersebut tentu saja membuat Sinta kesal bukan main. Tapi dia tetap harus bersabar, karena sebentar lagi impiannya akan menjadi kenyataan.

Siang ini Sinta sengaja pergi dari kantor Alby saat jam makan siang, karena ada satu hal yang harus dia urus dengan seseorang. Awalnya dia menghiraukan ajakan dari orang tersebut, tapi dia mengancam Sinta dengan menggagalkan rencananya dan membongkar kejahatan yang di lakukannya.

Di sebuah restoran yang telah di janjikan, Sinta berjalan menuju sebuah meja yang di sana sudah duduk seorang pria yang selalu mengganggu ketenangannya. Pria yang pernah menjadi kekasih Sinta. Bahkan hingga saat ini pun mereka masih sering keluar bersama.

"Katakan apa maumu." kata Sinta to the point.

"Haha, sabar sayang. Kenapa kamu tidak duduk dulu dan menikmati kebersamaan kita. Bukankah kita sudah lama tidak bertemu, apakah kamu tidak rindu denganku?" kata pria tersebut basa basi.

"Diam kau Elthan! Cepat katakan apa maumu. Aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu." kata Sinta kesal.

"Oke, mudah saja. Tinggalkan Alby dan menikahlah denganku." kata Elthan santai.

"Jangan harap! Aku nggak akan pernah meninggalkan mas Alby, bahkan membatalkan pernikahan kami." kata Sinta kesal.

"Kenapa?" kata Elthan sambil memandang Sinta, seakan ingin mengulitinya.

"K_karena aku mencintanya." kata Sinta sedikit gugup karena di pandang sedemikian rupa.

Sedangkan Elthan yang mengetahui kegugupan Sinta justru mengeluarkan senyum meremehkan.

"Bohong! Kamu tidak mencintainya. Kamu hanya terobsesi padanya, terutama..." kata Elthan sengaja menggantungkan kalimatnya.

"... Kamu hanya ingin menguasai hartanya. Bahkan demi melancarkan niatmu itu, kamu tega membunuh saudara sepupumu sendiri." kata Elthan berbisik di telinga Sinta.

"K_kau, bagaimana bisa__"

Sinta sungguh terkejut mengetahui jika Elthan mengetahui fakta tentang kematian Aulia yang sebenarnya.

"Mudah saja. Jadi bagaimana sayang?" kata Elthan menunjukkan senyum kemenangannya.

Sinta sungguh tidak menyangka, ternyata usahanya selama ini telah sia-sia. Tapi dia harus memutar otaknya, karena dia juga tidak mau mengambil resiko dan membuat semua rencana yang sudah di susunnya berantakan.

***

Sudah sekitar sebulan Sinta hidup bersama Elthan -mantan kekasihnya- yang kini berstatus sebagai suaminya. Meskipun pernikahan mereka di lakukan secara sembunyi-sembunyi atas permintaan Sinta, nyatanya Elthan juga tidak mempermasahkan hal tersebut. Karena tujuan utamanya hanyalah mendapatkan Sinta kembali. Meskipun nantinya dia akan melakukan pernikahan dengan Alby, Elthan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena dia yakin sebelum hari itu terjadi, Sinta akan menjadi miliknya seutuhnya dan menerima cintanya kembali seperti dulu.

Sedangkan Sinta, dia terlihat begitu frustasi karena pernikahannya selalu di tunda. Dia sungguh sudah tidak tahan dengan kondisinya saat ini. Meskipun saat ini dia sudah menjadi istri orang lain, tapi suaminya tidak pernah menuntut haknya dan sebelum semuanya terjadi dia harus menjadi istri Alby. Karena biar bagaimana pun dia tidak mau memiliki anak dengan Elthan dan terjebak dengan mantan kekasihnya itu untuk selamanya.

Penantian Terindah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang