Wei wuxian tersenyum saat melihat putra nya tengah menulis sebuah lagu untuk nya dan lan wangji, ia mengelus kepala xingwang dengan sayang membuat remaja 18 tahun itu merona.
"A-die apa menurut mu lagu yang aku buat bagus atau tidak?" tanya xingwang sambil menyerahkan selembar kertas lan wangji yang langsung memeriksa nya, tak lama ia mengembalikan lembaran itu pada xingwang dan tersenyum.
"Lagu yang indah"
Xingwang tersenyum mendengar pendapat sang ayah, ia menunduk menyembunyikan rona pipi nya, jujur saja di kehidupan nya di masa depan, dia adalah anak yang manja pada kedua orang tua nya, namun karna keadaan yang memaksa membuat dia harus bersikap dewasa.
"Anak a-niang dan a-die memang hebat" puji wei wuxian dia memeluk putra nya dengan erat.
"Wei Ying"
"Hm?"
Diam....
Wei wuxian menatap suami nya dengan bingung namun tiba tiba sebuah lampu menyala di atas kepala nya, ia pun langsung tersenyum jahil.
"Lan zhan, lan zhan bagaimana bisa kau cemburu pada anak mu sendiri hahahaha"
.
.
Plak!
"Ya! Lan sizhui kau ingin kuhajar ya hah!, aku bilang aku tidak suka lobak kenapa kau menyuruhku memakan lobak?!" Teriak jin ling sambil memukul bahu lan sizhui yang sedari tadi mendesak nya untuk makan lobak rebus.
Sementara yang di teriaki hanya mampu tersenyum sabar, semenjak mengandung jin ling semakin galak dan ganas ia bahkan tak segan segan melempar nya dengan pedang peninggalan sang ayah mertua. Mudan pun tak luput dari amukan nyonya jin itu, suatu hari bocah itu memaksa jin ling yang sedang tidak mood untuk menyanyi, dan alhasil bocah itu mendapat bentakan dan pukulan di pantat nya.
"Hah~ A-ling tuan wei bilang rebusan lobak baik untuk kandungan, kau bilang akhir akhir ini kau selalu merasa cepat lelah" kata lan sizhui sambil mencoba Menyuapkan sepotong lobak rebus pada sang istri.
"Aku tidak mau, apa kau tuli ya" tolak jin ling sambil membuang muka nya kesamping.
Sementara mudan hanya Menatap dengan diam perdebatan kedua orang tua nya, ia memakan biji teratai dengan tenang tak memperdulikan teriakan sang ibu dan bujukan sang ayah yang meminta sang ibu untuk makan lobak.
.
.
Nie huaisang mengelus perut besar lan jingyi dengan penuh perhatian, ia terkadang mencium perut nya dan langsung mendapatkan respon berupa gerakan dari dalam. Sementara lan jingyi yang masih belum menyerah untuk menikah dengan artis luar negri hanya mental sang suami dengan pandangan ngenes.
"A-yi menurut mu anak kita kembar atau tidak?" tanya nie huaisang sambil membaringkan kepala nya di paha sang istri.
"Aku tidak tau" jawab lan jingyi sekena nya, jujur ia masih canggung jika sedang berinteraksi dengan suami nya, karna menikah tanpa cinta itu sulit, apa lagi alasan pernikahan mereka karna ada seorang balita yang mengaku anak nya dari masa depan, konyol memang, ia bahkan harus mengubur mimpi nya yang ingin menikah dengan Zayn malik.
Nie huaisang menegakan tubuh nya ia menarik tengkuk lan jingyi dan mencium nya dengan lembut, hanya ciuman tak ada acara acara lumayan yang diharap kan para readers 🤣.
Tubuh lan jingyi menegang, sebarapa kali atau seberapa sering nya nie huaisang mencium nya, tatap saja ia akan terkejut, bahkan saat malam pengantin mereka pun lan jingyi hanya mampu diam dan mendesah saja tanpa melakukan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
未来 Wèilái (xicheng)-END
Historical FictionBook ke 1 bagi jiang cheng yang menyaksikan seluruh sekte serta kedua orang tua nya hancur karna pembantaian sekte wen. merengkuh sang kakak yang merenggang nyawa. dan menghunuskan pedang ke arah jantung sahabat yang sudah ia anggap saudara. membuat...