Kulajukan besi bermesin ku membelah kota Jogja tercinta.
Menyusuri setiap jalanan nya,
Yang siang tadi telah diguyur presipitasi bertekanan lumayan tinggi
Bersamaan dengan terhembusnya sepoi-sepoi angin malam ini,
Aku mengenang sesuatu tentang dirimu dihadapanku
Semua tentang diriku dan dirimu yang menjadi satu.Aku lupa,
Bahwa ternyata semua telah sirna,
Tak tersisa.
Semua tinggal debu,
Yang selalu menyesak kalbu.
Aku harap rindu ini tak semakin menggebu,
Karena aku yakin kau tak merasakan hal yang sama kepadakuYogyakarta, 2 Februari 2020