Pokoknya isinya cerita kehidupan Lisya yang harus tinggal pisah sama orang tuanya karena diterima kuliah di Jogja. Dia harus tinggal bareng 6 orang cowo ganteng yang sifatnya beda-beda dan pastinya nyebelin banget!
⚠ Bahasa Non Baku
Satu bogeman mentah mendarat di pipi Kak Jaehyun. Iya, jadi sekarang kita lagi ada di lapangan deket fakultas ekonomi. Jaemin nyamperin Kak Jaehyun yang lagi nongkrong sama Kak Taeyong sama Kak Doyoung.
"Woy!" -Kak Doyoung.
"Biarin aja, kita gak usah ikut campur urusan mereka" Kak Taeyong nahan Kak Doyoung.
"Jaem, udah!" Gue narik Jaemin ngejauh dari Kak Jaehyun.
"Dia pantes buat dapetin itu! Beraninya lo mainin perasaannya Lisya! Hah!" - Jaemin.
Bugh!
"Jaem, udah! Inget kita ini di kampus!"
"Lo masih mau belain dia?!" Jaemin nunjuk Kak Jaehyun sambil emosi.
"Gue gak mau lo kena masalah di sini!"
"Kalo bukan karena Lisya, lo udah habis di tangan gue!" Jaemin ngambil tasnya terus narik gue pergi dari situ.
"Jaem," gua nahan tangannya biar dia berhenti.
"Kenapa?" Jaemin balik badan.
"Lo gak papa kan?"
"Gak papa, nih masih utuh gak ada yang kurang" Jaemin senyum sambil nunjukin tangannya.
"Maksud gue, lo tadi keliatan marah banget waktu di depan Kak Jaehyun" gue natap dia.
"Gue cuma kesel, cewe sebaik lo malah dimainin sama dia" - Jaemin.
"Gue gak papa kok, gue sama dia kan cuma temen" gue senyum.
"Ya emang cuma temen tapi kan gak harus kasih harapan juga buat lo," - Jaemin.
"Gue gak berharap sama dia," gue ketawa.
"Ah masa? Lo beneran gak berharap sama dia?" - Jaemin.
"Sama sekali gak," gue senyum.
"Terus lo berharapnya sama siapa?"
🔔🔔🔔
"Itu kalo gak mau mending buat gue aja," - Haechan.
"Jangan, nanti bisa pingsan dia" - Jaemin.
"Yaelah cuma gak makan masa bisa pingsan?" - Haechan.
"Gak usah dengerin dia, lo abisin aja nasi gorengnya" - Jeno.
"Iya," gue senyum tipis terus lanjut makan.
"Hari ngampus, Lis?" - Renjun.
"Gak, kenapa Njun?"
"Gue mau ngajak lo ke toko buku, mau gak?" - Renjun.
"Boleh, gue siap-siap dulu" gue senyum terus ke kamar ganti baju.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
