Prolog - Last

137 47 2
                                    

06.25 - 1 Januari 2020

XYLEEN POV

  Burung - burung berkicauan dipagi hari, membuatku terbangun saat mendengarnya. Tepat hari ini akan ada kehidupan baru bagiku, kehidupan awalku & hari pertamaku ketika memasuki Sekolah Menengah Atas.

  Ingin ku bertanya kepada semesta, apakah kedepannya aku akan baik - baik saja seperti sebelumnya? Hanya waktu yang dapat menjawab akan semuanya.

  Namaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Namaku . . Jo Lucy Xyleen Xlyverlyn Vierxy De Alger Obelia Lestrange, hanya seorang gadis sederhana yang mengidap Alergi Debu. Biasa disapa dengan sebutan Lucy ataupun Xyleen. Banyak orang yang mengatakan aku adalah gadis beruntung, karena memiliki semuanya apa yang tidak mereka miliki. Bukankah seorang manusia itu tidak ada yang sempurna?
 
  - SKIP -

  "Lucy bisakah kau cepat sedikit? Gunakanlah tubuhmu dengan baik, jangan bermalas - malasan!" Teriak Zenith yang tepat berada didepan pintu. Zenith adalah kakakku, ia tidak pernah akur denganku. Tetapi tak apa, bagaimanapun juga dia tetaplah dia.

  "Baik, aku datang kak" dengan cepat aku merapikan pakaianku dan langsung bergegas menyusul kak Zenith yang sudah berada di mobil.

  "Kau Ini lama sekali! Ini hari pertama, bagaimana jika nanti telat?" sinis kak Zenith terhadapku.

  "Maafkan aku kak" aku tak berani menoleh ataupun menatap kak Zenith.

  "Ketika tiba di sekolah jangan mengatakan saya adalah kakakmu, tak sudi sekali berbagi ayah denganmu. Ingat, kita berbeda ibu." ketus kak Zenith sambil mengendarai kendaraannya.

  Lalu aku tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan permintaannya. Tidak apa, memang sudah biasa seperti itu semenjak ayah dari kak Zenith menikahi ibuku. Aku paham akan perasaannya.

  Tak terasa kami sudah sampai di sekolah dengan tepat waktu. Aku langsung bergegas menuju kelasku. Tepat ketika aku tak sengaja bertabrakan dengan salah satu seorang pria, aku sangat gugup akan terjadi suatu pertengkaran.

  "Maafkan saya, saya tidak sengaja" ucapku gugup sambil membungkukkan diri.
 
  "Kamu murid baru tahun ini?" jawabnya dengan menatapku.
 
  "Ah, tentu saja saya murid baru kak." aku memberanikan menatap nya kembali.
 
  "Perkenalkan saya Adam Smith, biasa disapa Adam" ia menjulurkan tangannya sembari tersenyum.
 
  Kringggggg !!

  Bel berbunyi dan dengan cepat aku langsung bergegas ke kelas untuk menaruh tas tanpa membalas uluran tangan kakak kelas tersebut. Aku merasa tidak sopan dengannya, sangat malu jika bertemu lagi nanti.

ADAM POV

  Nama saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Nama saya . . Adam Smith, seorang pria kelahiran Bandung. Saya blasteran, ibu saya berdarah Korea Selatan. Sedangkan ayah saya berdarah Indonesia. Saya adalah ketua Osis di SMA Dyspro yang berada di Jakarta.
 
  Hari ini SMA Dyspro akan mengadakan apel penyambutan murid baru, sebagai ketua osis saya yang akan memimpin apel tersebut. Ketika keluar dari toilet, saya tidak sengaja menabrak salah satu gadis.
 
    "Maafkan saya, saya tidak sengaja" ucap gadis itu gugup sambil membungkukkan diri.
 
  "Kamu murid baru tahun ini?" jawabku sembari menatapnya.
 
  "Ah, tentu saja saya murid baru kak." ia memberanikan menatapku kembali

  Manis. Ah apa yang kau pikirkan dam -celetukku dalam hati.

  "Perkenalkan saya Adam Smith, biasa disapa Adam" saya menjulurkan tangannya sembari tersenyum.
 
  Namun nihil, bel berbunyi mempertandakan apel penyambutan akan segera dimulai.

__________

12.01 - 2 Januari 2020

ADAM POV

Kringggg !!

  Bel berbunyi tepat pada pukul 12.01 yang mempertandakan waktu istirahat sudah tiba. Saya bersama teman - teman pergi bersama ke kantin sembari berbincang - bincang.
 
  Setelah sampainya dikantin, saya melihat sekitar banyak para siswa berlalu lalang untuk membeli beberapa makanan. Mata saya tertuju kepada seorang gadis berambut panjang yang sedang makan nasi goreng di depan warung ibu Ida.
 
  "Bukankah itu gadis yang kemarin?" ucap saya spontan dan langsung pergi ke tempat gadis itu.
 
  Saya langsung duduk didepannya sembari tersenyum, kemarin ia belum mengatakan siapa namanya. Gadis itu terlihat terkejut dan langsung memakan makanannya dengan lahap, lucu sekali.
  
  "Hahaha, jangan cepat - cepat nanti tersangkut nasinya dik" saya tertawa melihat tingkahnya.
 
  "Ada apa kakak kemari?" tanyanya dengan to the point.
 
  "Saya belum mengetahui namamu kemarin dik, tidak adil jika kamu sendiri sudah mengetahui nama saya" jawab saya sambil menatapnya.
 
  "Ah, maaf kak. Saya saja lupa dengan namamu, jadi menurut saya itu tidak terlalu penting." katanya dengan ketus.
 
  "Benarkah? Gadis yang kemarin itu pasti kamu kan? Saya tidak mungkin salah orang." jawab saya sambil mengerutkan dahi.
 
  "Keluarkan saja opinimu kak, nama saya Xyleen." celetuknya.
 
  "Hahahh.. Seperti Cinderella saja ya" tawa saya melihatnya kesal.
 
  "Cinderella? Berbeda. Cinderella itu mencari pemilik sepatu yang hilang lalu pangeran tersebut langsung menikahinya" ketusnya sambil menatapku sinis.
  
  "Iya sama. Kalau ini mencari tahu nama seorang gadis. Dan pastinya saya adalah tokoh pangeran dari cerita tersebut, mau menjadi Cinderella ku dik?" tanyaku sembari memberikan kotak makanan yang berisikan donat.
 
  Xyleen diam sesaat. Saya tidak tahu apakah dia terkejut, senang, atau tidak suka secara tiba - tiba. Kemudia ia tersenyum dan langsung menerima kotak tersebut yang mempertandakan saya diterima.

                              – E N D –

  note : maaf jika tidak jelas / tidak sesuai ekspektasi & ada kalimat yang salah / menyinggung.

#task02
#gladysgen09

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Cinderella di SMA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang