🔹two🔹

3.3K 297 58
                                    

Iqbaal memijat pelan kening nya, dirinya senang dalam mode badmood sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iqbaal memijat pelan kening nya, dirinya senang dalam mode badmood sekarang.

Bukan karena urusan pekerjaan tetapi urusan rumah tangga nya lah yang menjadi beban terberat di pikiran nya sekarang

Keadaan rumah tangga nya yang masih berstatus tidak jelas, iqbaal ingin sekali di sayang di manja di berikan pelukan ketenangan oleh (namakamu) ah! Tapi itu tidak mungkin rasa nya, (namakamu) membenci nya

Hanya karena alasan iqbaal sedikit bertengkar dengan Fakhri dan itu membuat Fakhri merasa bersalah sampai melupakan minum obat sehingga Fakhri Anfal.

"Kapan kamu bisa Nerima aku?" Gumam iqbaal pelan menatap Poto (namakamu) yang terpajang indah di meja kerja nya

Iqbaal membayangkan kehidupan pernikahan yang indah bersama (namakamu) menjalin hubungan dengan humoris serta harmonis naik mimpi nya itu harus ia telan mentah-mentah

Iqbaal mengambil kunci mobil yang terletak di samping laptop nya kemudian keluar menuju parkiran entah ingin kemana pria berwajah dingin itu

• • •


Dengan tertata iqbaal melangkah pelan di area pemakaman keluarga besar mendiang kakek nya

Sudah bisa di tebak kemana iqbaal ingin pergi Pemakaman Fakhri!

Tapi langkah nya harus terhenti kala iqbaal melihat sesosok gadis memeluk nisan milik Fakhri dengan tatapan sendu

Iqbaal sedikit menyipitkan matanya untuk melihat jelas siapa gadis itu
"(Namakamu)?"

Iqbaal meyakinkan diri bahwa tebakkan pasti benar gadis itu adalah (namakamu) siapa lagi jika bukan istri nya itu?

"Aku benci keadaan ini Fakhri.." ucap (namakamu) menahan tangis nya

Walaupun berjarak beberapa meter tetap saja suara (namakamu) masih bisa terdengar samar-samar di telinga iqbaal

"Aku sayang kamu bukan iqbaal, aku gak suka dia Fakhri, dia jahat dia tega berantemin kamu dan gak mau ngalah sampai kamu Anfal hiks.." Isak (namakamu) yang tak dapat menahan tangis nya

Mengapa mendengar itu iqbaal merasakan ngilu di hati nya?

Andai (namakamu) tau apa alasan iqbaal marah besar kepada Fakhri waktu itu.

Iqbaal menggelengkan kepalanya mencoba menepis rasa bersalah nya kepada Fakhri, dirinya tidak salah! Tidak!

Iqbaal mendekati (namakamu) yang masih senantiasa memeluk nisan milik Fakhri

"(Namakamu) ayo pulang" sang pemilik (namakamu) menoleh ke atas melihat dengan pakaian kantor nya

"Kamu ngapain ke sini?" Delik (namakamu)

"Ini tempat umum semua orang bisa kesini apa lagi aku" jawab iqbaal

"Ayo pulang" ajak iqbaal

"Gak, kamu deluan aja aku masih mau di sini" tolak (namakamu)

Iqbaal menarik nafas nya, ia lelah sekali jika harus bertengkar apa lagi mendapatkan celetukan pedas dari istrinya ini

"Pulang (namakamu) nurut sama suami" ucap Iqbaal lembut mencoba untuk tidak emosi

"Kamu suami aku?" Tanya (namakamu) yang mendapatkan anggukan dari iqbaal

"Itu hanya bagi kamu bukan aku! Aku gak pernah anggap kamu suami aku!" Ucap (namakamu) lalu pergi meninggalkan iqbaal yang mematung mendengarkan ucapan (namakamu)

Iqbaal diam menatap kosong ke arah nisan Fakhri
"Sakit kak keberadaan gue gak di anggap" lirih iqbaal

•|°

Iqbaal baru saja sampai kerumah, dirinya kembali tidak bersama dengan (namakamu) entah gadis itu pergi kemana

"Bi (namakamu) udah pulang?" tanya iqbaal pada pembantu rumah tangganya yang sedang menyapu

"Udah den"

Iqbaal mengangguk paham kemudian berlari kecil menaiki tangga

Saat membuka pintu kamar terlihat (namakamu) sedang memainkan ponsel nya
"Sejak kapan kamu sampe rumah?" Tanya iqbaal mengambil posisi duduk di sebelah (namakamu)

(Namakamu) tidak menatap iqbaal
"Dari tadi"

"Sampai kapan (namakamu)? Sampai kapan kamu gak bisa Nerima aku?" Tanya iqbaal frustasi

Yang tadi nya (namakamu) fokus terhadap ponsel nya kini menatap iqbaal tajam
"Gak akan iqbaal, aku gak akan pernah bisa Nerima orang yang jahat kaya kamu! Yang egois kaya kamu!"

Mendengar itu membuat iqbaal ingin sekali menjerit dan mengatakan apa alasannya ia berbuat seperti itu ah! Tapi percuma saja (namakamu) juga tidak akan mengerti

"Ingat (namakamu) kesabaran dan penantian seseorang ada batas nya" setalah mengatakan itu iqbaal bangkit berjalan menuju kamar mandi.

Bersambung....

Ayo next ga!?
Mau next panjang and cepat? Ayo vote DAN KOMEN YANG BANYAK~!

Salam.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Namakamu), My Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang