Kembali untuk Pamit

11 1 0
                                    

Aku tidak tahu harus mulai dari mana,  karena aku benar-benar tidak ingin jika apapun yang akan ku katakan nanti malah menjadi bumerang yang kembali akan menyakitiku. Jujur saja ini terasa berat bahkan sebenarnya ini sudah memasuki fase menganggu keseharian ku.

Helaan nafas yang berat keluar begitu saja dengan iringan tulisan dikertas yang ingin dilanjutkan untuk dibaca. Tanpa basa basi lagi dengan segenap jiwa raga lelaki berambut pirang itu melanjutkan bacaan nya.

Awal nya aku terasa enggan untuk membicarakan ini, karena aku takut mengakui kalau aku benar-benar salah. Maaf aku bukan menjadi sosok yang sangat mengerto dirimu.  Maaf aku sangat ambisius takut kehilangan mu.  Sebelum ini di setiap harinya aku selalu berfikir, kamu sedang apa?  Apakah kamu merindukanku jika tidak bertemu? Apa yang kamu sukai dari aku?  Kamu sehat?  Gimana hari hari mu?  Banyak sekali deretan pertanyaan yang bersemayam di benak ku. Bahkan saat sedang tidak bersama mu sepintas aku terfikir adakah perempuan diluar sana yang kamu cintai selain ibumu? Apakah kamu pernah tertarik dengan wanita yang mengelilingi mu selain aku? Apalagi kamu adalah orang yang cukup banyak memiliki relasi pasti ada dong yang menberikan lebih dari aku.  Sedih sekali jika diingat kembali, saat ini aku menyadari betapa bodoh nya aku berjalan di lintasan keraguan tanpa arti.  Sampai saat ini akupun baru mengerti, yang selama ini aku merasa bahwa kamu adalah orang yang salah,  orang yang tidak mengerti aku,  orang yang tidak pernah mengakui ku adalah orang yang paling hebat untuk pernah aku temui. Aku bengga pernah memilikimu walaupun tidak pernah terlihat, aku baru sadar ternyata kamu adalah orang paling sabar menghadapi aku, hanya saja mengapa aku terlalu lambat untuk menyadari nya?  Saat semuanya sudah terjadi mengapa aku baru menyesal?  Mengapa aku bodoh sekali tidak pernah mikirnkan itu?  Aku selalu bertindak sesuka hatiku dengan tameng kalau aku selalu benar dan tidak ada yang salah,  saat di sakiti aku selalu merasa bahwa aku orang paling menderita di dunia.  Padahal? Nyatanya adalah kamu yang paling menderita ketika bersamaku,  aku yang selalu menguji kesabaran mu.  Aku yang selalu datang dan meminta maaf lalu mengulangi lagi kesalahan seakaan aku tidak pernah melakukan nya dan kamu yang berusaha mendidik ku untuk terus memperbaiki prilaku buruk ku sampai pada akhirnya kamu menyerah.  Ini sangat bodoh sekali sampai aku tidak habis fikir mengapa aku bisa melakukan sedemikian buruk nya. 
Aku benar benar tidak mengerti dengan diriku sendiri. Aku benar benar dihancurkan atas tindakan ku sendiri,  aku ternyata bodoh banget.  Bahkan aku sudah tidak bisa memberanikan diri mengucapkan hallo ataupun berpapasan lagi. Aki merasa bahwa ini benar benar kesalahan yang murni aku buat sendiri. Wajar sekali kamu capek dan berhenti. Jujur,  Kamu adalah orang yang  pernah ku temui sayang nya mengapa aku baru menyadari itu. Aku tidak tahu apakah aku harus meminta maaf dan memintamu kembali atau aku meminta maaf dan pergi. Aku merasa sudah cukup aku menyakiti dirimu, aku merasa aku tidak berhak lagi untuk menjadi bagian orang di belakangmu dan mungkin ini pilihan sangat terbaik karena untuk sekarang aku akan lebih mengutamakan perasaan mu yang terbebas dari belenggu yang pernah ku buat. semoga bahagia, ini surat terakhir dan mungkin ketika kamu membacanya aku sudah menjadi bagian dari angin dan tidak bisa kembali lagi.

Regart
Misa

Tertegun sudah hatinya di buat oleh segumpalan kalimat yang tertulis di kertas lusuh itu. Matanya tidak dapat lagi membendung kristal bening yang ingin meluap dari tadi. Hatinya teriris ketika mengetahui kebenaran nya. Terlambat sudah karena sang penulis surat sudah tidak bisa bertemu lagi karena telah menyatu dengan alam. Namun hatinya tetap akan hidup dalam benak pemuda ini. 

End


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEMBALI UNTUK PAMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang