[BIMASAKTI SERIES]
Halley Ver. #3
"Di dunia ini tidak ada manusia yang suci, semuanya pasti mempunyai setitik kotoran."
Kata-kata yang sering diucapkan Liam menjadi momok menakutkan bagi warga Bimasakti. Terlepas dari prestasi gemilang yang diraih S...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
High Class Mahawira BAGIAN 1 6| The Candidate
Enjoy For Reading
"Orang hebat akan bertemu dengan sesama orang hebat."
🎬
Hari kedua pembukaan penerimaan siswa baru adalah hari dimulainya perang konstelasi, meskipun Veano tidak menjelaskan apapun tetapi setiap anak Bimasakti tahu apa yang seharusnya mereka lakukan untuk mendapatkan tempat terbaik.
Sejauh pengamatan Lukman, Aldebaran mengalami kendala serius yaitu ketidakhadiran Veano, padahal sang ketua OSIS adalah salah satu orang yang selalu datang tepat waktu. Selain Aldebaran, Capella sepertinya ingin mengubah jadwal giliran dan terjadi masalah internal dari kubu Antares putra dan Antares putri.
"Bagaimana dengan Dava Ferdiansyah?" tanya Lukman, begitu dia melihat sosok primadona dari Andromeda dari teropongnya.
Gedung Kepler terletak tidak jauh dari gerbang sekolah kedua, dan ruang eskul Sirius sendiri terletak di lantai dua. Jadi mereka tahu siapa saja yang sudah memasuki sekolah Bimasakti. Sementara tim elit mempersiapkan sesuatu untuk rapat, Lukman dan Yena berencana untuk mencari informasi dari pengawasan dadakan.
"Dia tidak berencana ikut perang konstelasi?" tanya Yena memastikan. Lukman hanya mengangkat kedua bahunya. "Sayang sekali."
"Dia sepertinya ingin melakukan sesuatu," jawab Lukman. "Dia lebih tertarik kepada Ace dan Fiona dibandingkan masalah serius ini."
Yena terkekeh geli. "Jika dewan sekolah tahu, dia mungkin ditendang keluar."
Selesai membicarakan Dava si anak baru dari kelas Halley, Lukman melihat sosok gadis galak sedang menatap mereka dengan tajam. Yena segera menyuruh Lukman meletakkan teropongnya begitu si gadis mulai mendekati mereka berdua.