Jangan lupa vote dan komen yaa..
Bacanya pelan-pelan...
~•~
Kriingg!!
Suara alarm mulai menerobos mimpi gadis itu, ditambah sinar matahari yang menembus jendela ikut menyinari matanya membuat gadis itu mulai merengut dan akhirnya membuka mata.Dengan tak tentu arah, tangannya berusaha mematikan alarm dengan asal sampai akhirnya benda itu diam. Putri pun berusaha duduk lalu menguap sambil mengeluarkan suara.
Tampak kamarnya begitu berantakan dengan sampah makanan bekas kemarin yang baru habis sampai semalam. Tak lama ponselnya berdering, gadis itu pun meraihnya dari atas nakas sambil mencabut kabel charger dari bokong benda pipih itu sebelum akhirnya mengangkat panggilan.
"Hm?" Putri bersuara.
"Udah bangun lo?" terdengar suara Seli disahut di belakangnya suara Mira yang tak jelas bicara apa.
"Belom," jawabnya sarkas.
"Haha, ya udah cepet sini ke rumah Mira, kita mau ngemall, ikut gak lo?"
Putri merengut dengan matanya yang masih tertutup. "Hah? Ngapain pagi-pagi ke mall?"
"Pagi-pagi? Sekarang udah jam sepuluh woy! Hahaha." Seli tertawa, terdengar pula Mira ikut terbahak.
Mata Putri membulat lalu menatap alarm kaget. Gadis itu menepuk jidatnya gusar, ternyata dia salah menyetingnya semalam.
"Iya iya, gue otw mandi!" Putri pun langsung beranjak dari kasur dan meraih handuk yang tergantung di lengan kursi belajarnya.
"Oke!--" panggilan pun dimatikan.
Putri langsung berlari ke kamar mandi secepat kilat karena memang kamar mandinya menyambung dengan kamar tidur. Butuh banyak ritual pagi yang harus dia jalani, sehingga tepat setengah jam kemudian dia keluar sembari menenteng handuk pink di pundak kanannya seraya menyisir rambut dengan kanan kiri.
Tak lama dia menaruh sisirnya di atas kasur lalu memandang tangan kanannya yang kemarin sempat luka. Dia membuka kain kasa dan mengintip ke dalamnya.
"Kayaknya udah lumayan sembuh nih, buka aja kali ya," ucapnya bicara sendiri lalu membuka kain kasa itu sampai terlepas dari tangannya.
Dia membuang benda putih itu dari tangannya lalu meneteskan obat merah lagi dengan cepat kemudian menghampiri cermin full body sambil merapihkan bajunya.
Dengan atasan square pattern dress berwarna coklat-kuning, membuat gadis itu tampak lebih feminim. Setelah merasa sudah sempurna, Putri meraih tas selempangnya kemudian memakai sepatu sneakers putih, yang biasa ia letakan di belakang pintu.
Semenit kemudian dia membuka pintu kamar dan berlari menuruni anak tangga. Perlahan tampak Evelyn dan Adam menatapnya dari meja makan yang memang letaknya tepat di sebelah kiri tangga.
"Eh, anak mama mau kemana?" sapa Evelyn ketika Putri sedang berjalan ke arah mereka.
"Mau ke mall mah, sama Seli, sama Mira," jawabnya lalu duduk di depan Evelyn, tanpa melirik Adam.
"Hmm sama temen-temen kamu, atau sama Angga?" ledek wanita itu sambil menaik-turunkan alisnya.
Tangan gadis itu terhenti saat hendak mengambil sendok dan menggeleng cepat. "Enggak kok mah, Angga bukan pacar aku," elak gadis itu bersikeras.
"Gak pa-pa kok kalo 'iya', lagian mama setuju aja kok kamu sama Angga. Tuh anak lagian emang baik kan sama kamu?" ujar Evelyn sambil mengambilkan Putri dua lembar roti tawar.
Adam mengintip dari balik koran yang dibacanya, dia melirik Evelyn dengan sinis karena mendukung hal tersebut, lalu tak lama dia mendehem.
Putri menoleh ke arah Adam, sungguh dia sudah pasrah harus bagaimana lagi supaya ayahnya itu bisa menyayanginya sebagaimana anak dan ayah. Kali ini dia diam saja saat Adam bereaksi, lagipula memang benar Angga itu baik padanya.
"Iya ma," jawab Putri singkat.
"Nah gitu dong, kan mama jadinya lega kalo kamu keluar sendirian, biar ada yang jagain," sindirnya ke arah Adam.
Sementara Adam hanya diam pura-pura tidak mendengarnya. Putri pengoleskan banyak cokelat di roti dan menumpuknya dengan roti tawar lain. Dia pun bangkit sambil menyuap satu gigitan dari tangannya.
"Ya udah ma, aku berangkat ya, bye!" lalu Putri melambaikan tangan dan berbalik-berjalan ke arah pintu.
"Bye sayang! Kunci mobil ada di bawah vas ya!!" sahut Evelyn sambil membalas lambaian gadis itu.
~•~
"Woy Put nyalain musik dong, bosen banget nih!" pinta Mira dari jok belakang sambil bersender tidak bergairah.
Sambil menyetir Putri melirik spion dalam mobil. "Ya elah, dikit lagi nyampe, tanggung," balas gadis itu.
Sementara Seli terlihat tertidur di samping Mira sambil bersender di jendela.
"Ahh, padahal gue lagi pengen banget denger lagu BTS yang Fake Love tuh, seru banget kan," tuturnya sendiri lalu tersenyum saat melihat foto Kim Tae-hyung yang tampak selalu tampan dari layar lock-screen ponselnya.
Tak lama berkata seperti itu, mereka benar-benar sudah sampai di depan mall. Putri menyetir mobilnya hingga ke parkiran sampai akhirnya dia berhenti dan memarkirkan mobil berwarna light blue itu.
Putri menoleh ke belakang. "Woy Sel, bangun bangun, udah nyampe, idih tuh iler lo," tutur Putri sambil menepuk-nepuk tangan gadis itu.
Mira mengarahkan wajah Seli ke hadapannya. "Idih, pingsan kali ya."
Gadis itu pun terbangun dengan mata menyipit-sembab. "Eh udah nyampe?" katanya bersuara.
"Udah, dari tahun lalu," balas Mira bergurau.
Seli menyengir. "Gila lo."
Begitu pun juga Putri yang ikut menyengir, namun tak lama matanya teralih ke jendela belakang. Tampak cowok dengan kaus hitam sambil menenteng jaket, berjalan-keluar dari mobil.
Matanya melotot lalu berdecak. "Ya elah, muncul mulu tuh orang kayak setan," gumamnya lalu berbalik menatap setir.
Gadis itu memijit keningnya seraya menunduk dalam-dalam. Kali ini dia tidak boleh bertemu dengan cowok itu lagi.
To be continue
MATSA
Siapa nih yang punya temen k-popers? Jujur, gue punya dan dia tuh seru banget orangnya!! Tapi udah beda sekolah sekarang :(
Ramein kolom komentar yaa (σ≧▽≦)σ
Vote juga jangan lupa, biar tombol bintangnya berubah jadi orange!

KAMU SEDANG MEMBACA
MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶
Teen FictionHanya cerita si cewek yang mati rasa bernama Putri. Sudah berkali-kali dikecewakan oleh cowok-cowok yang selalu mempermainkan dirinya, membuat Putri menutup diri dan tidak peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan laki-laki, apalagi ternyata...