Hi aku Riffani, boleh panggil aku Riri. ku akan menceritakan kisahku dari awal aku duduk di bangku kelas 3 SMA. dimana hari ini aku mengikuti kelas seperti biasa. karna sedang menyiapkan kelulusan. kami pulang selalu sore karena adanya kelas tambahan untuk menyiapkan Ujian Nasional.
jam sudah menunjukan pukul 13:30. terdengar panggilan dari kelas bawah (kelas ku ada di lantai 2) "ada yang namanya Riffani kah?"
ku belum mendengar panggilan itu karena sedang focus menngerjakan soal Fisika yang aku gk ngerti samasekali.
kemudian salah satu temanku memanggilku "Ri, kamu di cariin tuh"
"siapa?" tanyaku
"Wakasek nyariin Riffani tuh, katanya lu diminta keruanganya"
"oh ok" jawabku langsung jalan dan turun menuruni tangga dan masuk ke ruangan wakasek yg gak jauh dari kelasku
setibanya aku di ruangan wakasek, aku di tanyai oleh pak ilham yg merupakan wakasek di sekolah kami. aku kost dimana? siapa nama ayahku? kerjaanya apa? pegawai PLN kah? atau pekerja Proyek? dan beberapa hal tentang ayahku. dari beberapa pertanyaan itu aku curiga dan balik bertanya, adapakah kenapa tiba-tiba bertanya mengenai ayahku? katanya ayahmu sakit di tempat kerja dan dibawa ke rumah sakit. deg aku kaget. sakit apa? tanyaku. katanya tunggu aja disini nanti kamu di jemput sama keluargamu. ku mulai gak tenang dan mikir negatif. salasatu temenku membereskan barang-barangku di kelas dan memberikannya kepadaku di ruang wakasek. dia memberikan tas berisi barang-barangku dengan wajah mengisaratkan kasian kepadaku.
aku tidak tenang. membayangkan hal-hal yang sebetulnya ingin ku buang jauh-jauh dari pikiranku. ku gak sabar nunggu. ku pergi tanpa berkata-kata. keluar gerbang sekolah dan memanggil tukang becak agar mengantarku secepat mungkin pulang ke kosan. aku tidak sabar ingin menelpon ayah atau mamaku.
5 menit kurang lebih akhirnya aku sampai di depan kosan. tanpa sadar ternyata aku sudah menangis dengan kencangnya. sampe teman-teman dan ibu kost pun menyadarinya. sampailah aku di kamar kost. segera ku lihat hp ku, ada 2 SMS masuk. satu dari ayahku isinya "Ri, tolong isikan pulsa mama yang 10rb" kulihat sekitar pukul 10 pagi SMS itu dikirimkan. satu lagi dari om ku isinya "Ri, ada apa sama ayah?" ku tak ingat pukul brp SMS itu di kirimkan. segera ku tlp nomor ayahku beberapa kali ku panggil tak ada jawaban. teman sekamarku keheranan karena aku panik dan menangis dengan kencang. and shit! hp nya lowbat. ku teriaki temanku yang sedang mencharge hp. " casan! casan!" dengan nada tinggi seperti orang marah. temanku sangat kebingungan tampaknya "ngapa si lu ri dateng-dateng ngamuk gk jelas? ada apa?" katanya sembari melepas chargeran yg dia gunakan dan memberikanya padaku.
ku tlp kembali nomor ayahku sembari ngecharge namun tetap tidak ada jawaban. kemudian ku tlp ke nomor mama ku. tersambung dan yang menerima bukan mamaku. dia langsung menjawab "Riri dimana?"
"ada apa di rumah?" kataku
"Riri dimana?" dia tetap bertanya
"Riri tanya ada apa dirumah? mama mana?" ku bertanya sangat penasaran dan dekdekan
"iya Riri dimana? biar di jemput" katanya
"Riri tanya ada apa dirumah?" ku kesal dan ku banting hp jadulku hingga baterainya keluar karna tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaanku.
teman sekolahku ada yang menyusulku ke kost dan aku masih menangis dengan kencang dan kesal. teman kos ku mengambil hp yg ku lempar dan merakitnya kembali. ibu kost pun menghampiri kami. hingga kamarku sudah banyak yang datang. ada yang menenangkan ku dan ada yang hanya melihatku dengan iba, dan ada juga yg ikut menangis.
tidak lama hp ku berbunyi ada panggilan masuk. ibu kost yang menerimanya. aku gk tau apa yang disampaikan di tlp itu, cuma denger ibu kost bilang "oh iya bu, baik. nanti saya dan keluarga kesana juga" kemudian bilang padaku "udah-udah jangan nagis capek. ayah kamu gpp. tadi sakit katanya di tempat kerja, di bawa ke rumah sakit tapi udah dibawa pulang. udah-udah... nanti ibu sekeluarga sama anak kos juga ke rumah kamu ya untuk nengok. bentar lagi kamu di jemput"
aku udah gk sanggup berkata-kata lagi cuma nangis aja terus. dalam hati ku bilang ngapain ku pake di jemput segala? kan bisa aja suruh ku balik sendiri naik ojek. trus ngapain ibu kost baik banget mau nengokin rame-rame? ini lagi temen-temen ngapain pada ngikut nangis? ah pasti ada yang gk bener nih. tapi ku gak berani menyimpulkan dan masih bilang amit-amit dalam hati dan berdoa semoga pikiran jelekku ini gak bener.
ada sekitar satu jam ku menangis kencang, kepala udah pusing. datanglah yang jemput mereka tetanggaku 2 orang. ku di payang turun tangga dan naik kedalam mobil. 45 menit perjalanan ke rumah ku menggunakan mobil. sepanjang jalan tidak ada percakapan apapun dan aku hanya menangis. dlm hatiku cuma bilang "tidak ya tuhan tidak... jangan ya tuhan jangan"
sampailah di gang rumahku ku turun dari mobil. ada bapak-bapak yang merupakan tetanggaku juga menunggu di depan gang. ku lihat dia menangis melihatku. itu membuatku lemas. ku tak mampu berdiri bahkan membuka matapun berat. aku sadar namun tak mampu berbuat apapun. ingat ku di gendong oleh tetanggaku itu hingga sampai lah ku tiba di depan rumah. ku dengar banyak orang menangis melihatku datang. ku diantarkan masuk ke dalam rumah. semakin kencang tangisan yang ku dengar. dan kulihat ayahku sudah terbungkus kain kafan. sudah siap untuk di makamkan.
ya ayahku meninggal terkena listrik di proyek yang sedang dia kerjakan. hancur hatiku, hancur jiwaku rasanya dunia berakhir saat ini. rasanya tak percaya dengan apa yang terjadi. aku mencoba sadarkan diri dan berharap ini adalah mimpi, tapi ternyata ini nyata ayahku meninggal. tuhan ayahku meninggal. tuhan kenapa ambil ayahku? kenapa sekarang? bahkan aku belum sempat membanggakannya.
bersambung..