14 januari. Dorrrr didengar dari suara tembakan yang sedang dilakukan oleh dua irang bersaudara yang bernama calla dan kaven. Mereka berdua sedang berlatih menembak dengan senjata asli yang diwariskan oleh ayahnya yang dulu seorang jendral polisi bintang 3. Saat ayahnya meninggal, selain mewariskan rumah dan semua harta, ayahnya juga mewariskan senjata-senjata mematikan untuk anak-anaknya sebagai perlindungan mereka. Saat mereka mengetahui hal tersebut, mereka langsung bergegas untuk berlatih, calla adalah anak tertua, dia sangat jago dalam hal berkelahi dan tawuran berbeda dengan adiknya yg bernama kaven yang tidak pandai dalam hal berkelahi tetapi sangat jago dalam komputer dan juga sangat cerdik dalam menyusun sebuah rencana apapun.
Dalam beberapa hari mereka sering berlatih tembak-menembak, mereka pun menjadi terbiasa dan menjadi sangat pandai dalam hal tersebut. Setelah beberapa hari berlalu ibu mereka jatuh sakit. Mereka pun tidak bisa melakukan apapun selain menjaga ibunya dengan memberikan bermacam obat yang diperlukan untuk ibunya. Setelah ibunya dijaga , selama beberapa minggu tidak ada lagi yang bisa mencari uang dan mereka akan jatuh miskin. Sampai adeknya yang bernama kevan memiliki suatu ide untuk keluarga nya yang sangat bersusah payah, karena dia ingin melihat keluarganya nyaman lagi dia menyarankan kakaknya yaitu calla untuk merampok suatu bank, dia pun sudah menyusun rencana dan dia sudah memilih tempat bank yang sangat strategis dimana jarang ada polisi dan sangat terpencil tetapi yang memiliki lumayan banyak yang bernama bank DKI, cukup untuk membawa ibunya ke luar negeri untuk dapat disembuhkan. Setelah diberitahu Calla, Calla pun langsung menolak ide tersebut karena menurutnya itu adalah ide yang buruk dan haram. Dengan bentakan pun langsung Calla pergi untuk mengurus ibunya lagi. Setelah beberapa hari telah berlalu penyakit ibunya pun semakin bertambah parah, dengan takut Calla pun tidak tahu mau melakukan apa lagi karena mereka tidak ada uang lagi, semuanya telah habis untuk biaya pengobatan ibunya.
Dengan putus asa pun Calla kembali berbicara kepada Kevan, dia sangat putus asa dan memikirkan kembali tentang apa yang diusulkan oleh Kevan. Tanpa berpikir tentang apapun selain ibunya, Calla pun langsung setuju dengan ide nya Kevan. Setelah setuju, mereka berdua pun langsung memikirkan tentang rencana yang dilaksanakan untuk merampok bank tersebut. Di sisi Kevan, dia akan memikirkan rencana, peralatan, kamera ,dll untuk melakukan pencurian tersebut, sementara Calla mengantarkan ibunya ke tempat aman yaitu tempat tantenya dengan alasan dia mau keluar kota, dan Calla mempunyai tuga untuk mencari orang-orang yang bisa dipakai untuk pencurian tersebut. Calla pun memanggil semua teman-teman nya yang bersedia mengikuti pencurian tersebut karena mereka juga memerlukan uang, saat Calla telah selesai memanggil teman-temannya, mereka kembali ke rumah untuk beres-beres dan pindah ke markas yang sudah disiapkan oleh Kevan, dan lokasi tersebut tidak sangat jauh dari bank tersebut karena dia tidak mau ambil resiko yang dekat dengan tempat bank tersebut. Setelah beres-beres, satu tim pindah ke markas tersebut yang aman, dan langsung bertemu dengan Kevan, tetapi ada masalah lain, yaitu bahwa orang-orang yang dibawa Calla tidak cukup, mereka membutuhkan satu orang lagi supaya mereka aman dari misi tersebut, itu supaya aman dan tenteram karena Kaven tidak mau ambil resiko sedikit pun, dia sangat pandai sampai dia telah memikirkan semua persentase untuk misi tersebut. Karena Calla sudah tidak bisa menemukan satu orang lagi, Kaven pun hanya punya satu orang yang dulunya sangat bermusuhan dengan Kaven bernama Kale. Mau tidak mau Kaven harus memakainya karena misi ini tidak bisa memakan waktu yang banyak, karena ibunya sedang sakit parah. Setelah semua telah disiapkan mereka melakukan pencurian tersebut. Semua hal-hal kecil telah disiapkan oleh Kaven sementara, Calla sibuk latihan untuk menembak dan menyiapkan senjata untuk melakukan pencurian. Tetapi secara diam-diam Kaven dan Calla mulai mencurigakan Kale karena dia bersikap aneh dan dia pun terkenal karena sering bermuka dua dengan siapa pun. Setelah mereka menunggu beberapa hari untuk melakukan pencurian, walaupun sudah disiapkan matang oleh Kaven, tetap saja ada kekurangan didalam rencana, yaitu salah satu dari anggotanya patah kaki, dan sebagian file yang terdapat di komputer Kaven hilang tanpa diketahui siapa pembuatnya. Calla dan Kaven pun sangat mencurigai Kale, mereka berpikir mengapa secara tiba-tiba semua rencana mereka menjadi hancur. Setelah dipersiapkan lagi oleh Kaven, dan mereka menunggu salah satu di kelompok untuk sembuh dari patah kaki, mereka langsung melanjutkan pencurian dengan apa adanya walaupun salah satu anggota nya harus memakai perlindungan kaki, Kevan dan Calla harus melanjutkan rencana karena penyakit ibunya sudah semakin parah. Mereka pun melanjutkan pencurian dan secara tiba-tiba banyak polisi datang karena Kale telah melaporkan mereka.
Tetapi dengan jenius dan kepandaian Kaven, Kaven sudah memikirkan rencana lain.
Kaveb ternyata sudah memikirkan rencana karena dia sudah berantisipasi bahwa Kale akan berkhianat. Dia sudah memilih jalan dengan route lain untuk dapat kabur dari semua polisi yang mengejar mereka. Dan akhirnya pun mereka berhasil menjalankan rencana tersebut dan dapat kabur dari polisi-polisi tersebut. Setelah mereka kembali ke markas untuk mengambil semua barang-barang dan memindahkannya ke tempat yang lebih aman sebelum kale pun juga melaporkan tempat tersebut. Setelah mereka sudah sampai ke tempat yang lebih aman, mereka menunggu selama sebulan lebih untuk membiarkan kasus tersebut menghilang dan tidak dibicarakan lagi. Setelah menunggu, Kaven membagikan uang-uang yang sudah didapatkan dan tentu Kaven dan Calla mendapatkan bagian yang lebih banyak karena bagian Kale tidak jadi diberikan. Setelah kasus pencurian selesai, mereka pun hidup dengan tenang dan Calla dengan Kevan dapat mengurus ibunya dengan fasilitas yang sangat tercukupkan. Tapi mereka belum selesai, karena masih ada Kale yang didendamkan oleh Calla dan Kevan. Mereka pergi mencari Kale sampai akhirnya ketemu di sebuah rumah, dan memukulinya sampai tidak bisa berkata, Calla pun hampir kehilangan kendali dan untungnya Kaven memberhentikannya karena dia ingat untuk jangan membunuh orang. Calla pun sudah mulai tenang dan berhenti untuk memukuli Kale dan pergi begitu saja. Sementara Kale sudah dibawa ke rumah sakit oleh Kevan. Setelah itu kale pun hidup dengan tentunya ada gangguan jiwa dan Calla dengan Kevan hidup dengan tenteram dan bahagia.