chapter 1

39.1K 519 11
                                    

seorang laki laki berkemeja berwarna biru.memiliki wajah tampan dan wajah yang dingin serta kulit putih sedang duduk di kursi tempat ia bekerja

"pak sebentar lagi akan ada meeting di lantai sepuluh " ucap garel yang merupakan tangan kanan brayen.

"ya sudah siapkan dokumen ,nanti saya akan ke sana ".

" baik pak ".garel memundurkan langkahnya lanssung keluar ruangan.

brayen bangkit dari kursi mejanya kerja .mengambil laptop yang berada di meja.pergi melangkah menuju lift untuk ke lantai sepuluh.

saat sudah di sana brayen masuk ke dalam ruangan tempat mereka semua meeting dengan para klien - klien.

brayen duduk di kursi utama untuk memimpin pembicaraan serta kerja sama yang akan mereka lakukan.

ia berbicara dengan sangat formal di depan para klien - klien serta tanggung jawab ,ketegasan yang di miliki oleh sosok brayen yang di kenal oleh para pengusaha pengusaha serta terdengar sangat bertanggung jawab dalam urusan perusahaan.

setelah selesai meeting brayen pergi ke mansion untuk bertemu dengan mamanya serta papanya yang baru saja pulang dari london.

brayen berjalan keluar perusahaan dan masuk ke dalam mobil untuk menuju mansion.

saat sudah tiba di mansion .ia masuk kedalam rumah yang mendapati orang tuanya duduk di ruang keluarga.

brayen mendekat ke arah papa nya dan mamanya serta mencium punggung tangan satu persatu orang tuanya.

" brayen gimana perusahaan yang ada disini lancar ?".tanya aditama ayah brayen.

brayen duduk di samping sasa-mamanya.

" lancar pa"jawabnya singkat

"oh ya papa salut denganmu karena kamu bisa memegang perusahaan papa yang ada di sini " aditama menepuk pundak anaknya sambil tersenyum bangga.

"sudah jadi tugas ku pa ".

" oh ya mama sama papa akan tinggal di sini selama sebulan sayang " sahut mamanya

"tapi perusahaan yang di sana ? "

"itu sudah papa atur nak .lagian papa kan boss nya lagian orang tuamu kesini karena ada urusan ". mamanya tersenyum simpul pada anaknya itu.

" urusan apa ,perusahaan? "

"bukan sayang .ada alasan lain nanti mama sama papa akan beritahu kamu tapi tidak sekarang ". brayen hanya mengangguk paham.

" yasudah sayang kamu masuk ke kamar kamu ,pasti kamu capek habis kerja ".sasa mengelus punggung anaknya sambil tersenyum tipis.

brayen mengangguk .mengubah posisinya berdiri sambil berjalan membungkuk sedikit saat melewati orang tuanya.

orang tuanya selalu mengajarkan brayen untuk bersikap hormat kepada orang yang lebih tua padanya.

keluarga aditama sangat di kenal dengan sikap kesopanan dan ramah kepada orang lain.mereka tidak pernah membeda bedakan derajat yang di miliki masing masing.

brayen menaiki tangga satu persatu .untuk menuju ke kamar milinya.

aditama biasa di panggil oleh sebutan adit oleh para para pengusaha atau rekan bisnis serta para orang orang yang mengenalnya.

" pa gimana .apa sekarang bicarakan tentang perjodohan anak kita dengan anak sahabat papa deska ? "

"nanti dulu ma , mama tau kan anak kita yang sedingin es batu itu .mama tanyakan saja pada nya apakah mau di jodohkan ".

my husband ceo perusahaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang