Judul: Dear Bunny
Author: FiraMokoagow_
Ada 3kword☻ awas bosen😁
"Kapan menikah?"
"Berkeinginan melajang seumur hidup? ...."
"... Atau memang fobia manusia?"
Irene telah berada pada titik rasa paling muak. Gadis yang tahun depan akan mengecap dewasanya masa usia kepala tiga itu terus saja tertekan. Deretan manusia di sekitarnya gencar sekali melempar tanya. Sebetulnya dan sejujurnya Irene ingin sekali menikah. Bukan ia tidak mau.
Kendalanya, siapa kiranya mahluk yang berani mengambil tindakan serius dengan mengikat sumpah setia pernikahan, bersamanya?
Irene terlalu sering mewawas diri. Sehingga semakin bingung, di mana letak sebetulnya kejanggalan yang membuat orang menolak untuk serius dengannya.
Apakah cermin berbohong tentang fakta atas dirinya? Tidak mungkin kulit putih bersihnya merupakan pancaran cahaya yang terbias. Irene merasa wajahnya tidak seburuk itu hingga ia melajang di usia dua puluh sembilan. Setidaknya ia percaya, mata bulatnya tampaklah indah untuk dipandang. Mungkin saja manusia normal akan di serang debaran pada setiap kerjapan matanya.
Kemudian hidung bangir yang mempercantik itu. Lalu ada porsi menggoda pada bibir tipis merahnya. Sial! Irene hampir tidak percaya manusia zaman sekarang tak menghiraukan keberadaan mahluk langka sepertinya.
Irene bergerak lesu, bangkit dari ranjang dan mematut dirinya di depan cermin. Banyak yang gadis pencinta kelinci itu teliti di setiap sisi tubuhnya. Irene memutar tubuh, memastikan berat badan bukanlah kendala kesendiriannya pada kurun empat tahun belakangan ini. Dan memang bukan, tulang lututnya tercetak jelas disana. Rahang wajahnya cukup menawan. Tidak ada daging yang menumpuk.
Irene masih belum puas. Ia mengamati dirinya sekali lagi. Tubuhnya kecil elok. Namun, Irene yakin, mungilnya ia justru tampak menggemaskan.
Lalu apa yang dipikirkan mantan kekasihnya semalam dengan mengundang Irene sebagai tamu terhormat di pesta pernikahannya?
Tidak tersentil kah ia?
Maksudnya, tidak terpanah kah ia mendapati sosok Irene? Sosok yang mohon maaf, tampak lebih cantik dari istri sang mantan.
Irene mendekatkan wajahnya ke cermin. Netra gelapnya masih tidak menemukan kesalahan apapun. Tuhan menciptakan keindahan luar biasa pada mahluk bernama Bae Irene.
Lantas, mengapa Bogum tak memilihnya? Lalu meninggalkan istri tembamnya itu dan mengambil keputusan untuk hidup bahagia bersama Irene?
Mengapa?
Irene sakit kepala memikirkannya. Apakah memang atas dasar cinta, Bogum meminang gadis pilihannya itu?
Kalau memang cinta itu benar adanya, Irene mengharapkan sesosok manusia akan segera hadir untuk menikahinya berlandaskan cinta. Dan menjumput mulut banyak orang tentang kesendirian seorang Bae Irene, bahwa ia tidak fobia manusia.
"Bogum. Dia itu mantanmu yang keberapa, Rene?" Joy bertanya tanpa menoleh. Ia disibukan mengkerut alis menatap deret potret yang diabadikan pada pesta pernikahan Bogum malam kemarin. Ia sama halnya dengan Irene, dibuat bingung. Merasa mustahil, sebab Bogum tidak menghiraukan Irene dan memilih gadis manis berpipi tembam.
YOU ARE READING
The Reve Festival Day 2 : A Red Velvet Fanfic Collection
أدب الهواةAnnyeong! Kami kembali dengan koleksi cerita yang lebih seru lagi. Berikut author somplak yang membuat dirinya semakin somplak : @redbloodrv @avicennialba @seulgittarius @FiraMokoagow @taeng9pal @goxoxo99 @kerdusindomih @pandablue29 @moonlovesky @r...