Aku bangun pagi ini pukul 7 pagi di Hari Natal yang penuh salju. Ketika kulihat ke arah luar, terkadang aku teringat apa yang terjadi beberapa waktu lalu di Bedford. Antara ingin diingat dan tidak ingin diingat. Hah, sudahlah. RING. Ponselku berbunyi.
“Hm? Morning Louis,” jawabku masih setengah sadar dalam tidurku.
“What the fuck, Niall. It’s me, Zayn,” balas suara dari seberang sana.
“Oh hey, Zayn, hoam. What happen?”
“Hey, can you fly to London tomorrow?”
“I’m not bird, Zayn. I can’t fly,”
“Oh, Niall….. WAKE UP HEY LITTLE IRISH BOY!!” Zayn berteriak lewat teleponnya dan langsung menggetarkan gendang telinga kiriku dengan keras.
“Aw! Ok, I wake up. And what?”
“Haaahh, ok. We start from zero again. Can you fly to London tomorrow?”
“Tomorrow? What happen?”
“Simon just want to talk to us about something,”
“Huh, what’s that?” jawabku sambil menyikat gigiku dengan odol dan sikat gigi. Tentu saja. Bukan dengan serabut buah kelapa.
“Hey hey, please speak normally and don’t talking when you wash your tooth,” omel Zayn. Dasar tukang omel.
“Hmm. Just that?”
“So, do you want more?”
“No,”
“Ok. Good bye,”
“Bye Zayn,” huh, untuk apa Simon meminta kami berkumpul besok di London? Mendadak begini? Tolong jangan rebut hari liburku lagi!
Jasmin’s POV
Bosan. Satu kata penuh makna. Yeah, that’s simple. Tak ada yang aku kerjakan di sini. Sepi. Sunyi.
“AAAAAA! Kalau begini aku mending ke Spanyol saja! Aku ingin bisa bermain bersama Eli!” teriakku jenuh karena kebosanan menguasai pikiranku.
“Dasar anak aneh. Sebelum Natal kau meminta tiket untuk ke Prancis secepat mungkin. Dan sekarang kau minta ke Spanyol.” Jawab ibuku sambil merapikan file-file-nya. Dasar bodoh kau Jasmin. Waktu itu kau tidak bisa mengatur emosimu dan akhirnya mengambil keputusan seenaknya saja. Berakhirnya dirimu di dalam kebosanan di sini.
“Tunggulah sampai tahun baru usai kalau kau mau bertemu Eli. Tiket sudah terjual habis.”
“Ah tidak. Tidak perlu,” lanjutku memanyunkan bibirku. Tahun baru? Itu…. Masih 5 hari lagi… Mati saja aku dengan kebosanan di sini. Kuputar-putar ponselku di atas meja tanpa tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Tiba-tiba ponselku berdering.
To: Jasmin
Hey, girl! How’s your Christmas Day there?Louis. Baguslah, ada yang dapat kuajak bicara.
To: Harry
Soooooooo boringgggggggg. Hbu?To: Jasmin
Hm, happy holiday with my family! When will you back to Bedford?To: Harry
Dunno. Maybe around 4 of January. Why?To: Jasmin
Nothing. See you at Bedford! And Merry Christmas :D
YOU ARE READING
When Asphodel Start to Bloom
FanficJasmin Aline Lareina, seorang gadis yang sangat menyukai One Direction. Menjadi seorang gadis biasa adalah kesehariannya. Tapi apa yang akan terjadi ketika laki-laki pujaan hatinya, Niall Horan, bertemu dengannya dan semakin lama sebuah perasaan 'an...