9.Kenapa harus lagi?

98 13 3
                                    

Nih kasih foto Adit aja lahh biar nggak pada sad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih kasih foto Adit aja lahh biar nggak pada sad.

****

"Mon...."panggil Dimas dengan menghadapkan tubuhnya pada Mona dengan tatapan yang lekat seolah akan menjelaskan peristiwa yang besar, dengan melepaskan tangana di bahunya serta dia yang kembali memegang bahu Mona.

"Hm."jawab Mona dengan menundukan kepalanya, tak sanggup melihat pandangan kekasihnya yang terlihat banyak sekali beban, selama ini pandangan ini tak pernah Mona lihat.

"Liat gue."ucap Dimas mengangkat dagu Mona yang tertunduk.

"Gue terjebak, waktu itu, 2 tahun yang lalu Adit pergi ninggalin lo semuanya bukan kare ambisi ayahnya, tapi karena penyakitnya yang kian lama menggerogoti tubunya dia menyetujui pengobatan itu karna lo...."ucap Dimas.

"Kok gue?"heran Mona karena Dimas mengikut sertakan namanya.

"Alasan dia menyetujui itu, karena dia nggak mau hidup susah sama lo kelak, dia juga nyetujuin itu asalkan ada yang gantiin jaga lo di sini, dan itu semua tugas gue."ucap Dimas.

"Lo nembak gue dan hubungan sama gue selama 1 tahun ini karena Adit?"tanya Mona dengan menggeleng-gelengkan kepalanya tak menyangka.

"Awalnya kayak gitu, tapi...."gantung Dimas.

"Tapi apa?lo udah bohong sama gue Dim, gue bisa gini karna lo, tapi apa? Orang yang gue percaya juga ternyata bohongin gue."tangis Mona kembali pecah.

"Gue terjebak Mon, bahkan gue khianatin Adit buat jaga lo, lo nggak tahu aja, selama 3 bulan gue hubungan sama lo dan jaga hati buat nggak cinta sama lo, tapi nyatanya gagal sekarang bahkan gue nggak tahu harus lakuin apa, di saat Adit udah kembali buat lo,dan gue nggak rela buat balikin lo sama Adit."tunduk Dimas, dan melepaskan tanganya yang ada di bahu Mona.

"Tapi...setelah gue tau alasan Adit balik ke sini untuk apa, gue ikhlas kalo lo sama Adit harus balik lagi."ucap Dimas masih dengan pandangan menunduknya tak sadar juga air matanya pun ikut turun.

"Lo ikhlasin gue gitu aja, lo seolah olah kaya mainin gue Dim."ucap Mona dengan nada kecewa.

"Bukan gitu Mon, tapi yang lebih ngebutuhin lo sekarang adalah Adit."ucap Dimas dengan kepala yang sudah menatap Mona namun masih dengan air mata yang ikut serta di dalamnya.

Laki-laki menangis bukan karena lemah kan? Mereka berhak menangis untuk hal apapun yang mereka anggap pantas untuk mendapatkan air matanya, dan mungkin Dimas pun demikian dia sedang menjadi seseorang yang merasa tak bertanggung jawab atas amanah nya.

"Gue tahu keadaan Adit sekarang, tapi emang harus gue juga yang kembali buat dia?"tanya Mona pada dimas.

"Lo udah tahu? Alasan Adit balik ke Indonesia buat apaan."dimas kembali bertanya.

"Semuanya pasti karena papahnya lagi kan?"tanya Mona.

"Lo masih berfikiran negatif tentang sodara gue, meskipun gue udah jelasin alasan dia dulu ninggalin lo juga, bukan karena Papahnya, Papah Adit bahkan baik, dia nggak pernah mau lihat Adit menderita, karena cuma Adit lah yang dia punya, ibunya Adit udah meninggal dari Adit masih kecil soal itu pasti lo udah tau, dan alasan Adit balik ke Indonesia bukan karena itu."jawab Dimas dengan amarah kecewa terhadap kekasihnya karena teramat benci pada Saudaranya.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang