Hai readers, kembali lagi dengan chapter baru...di chapter kali ini, lebih banyak menceritakan tentang Yunie dan si kucing manis kita Mpih and Joonie >^•^<
I hope you like this story^•^Jangan lupa Like Or Komen, because itu gratis! Heheh:D
~~~
Pagi itu, anak kucing dengan bulu berwarna putih, campur abu-abu dengan garis-garis hitam di bagian kepalanya tengah berjalan menyusuri sebuah jalanan yang besar. Tentunya banyak manusia di sekitarnya, ia sebenarnya takut untuk berjalan di dekat manusia, karna kejadian beberapa hari lalu membuatnya harus mendapatkan luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Miaw~ Miaw~(Joonie lapar, tolong beri Joonie makanan)" ia mengeong sambil menatap beberapa manusia yang berlalu lalang di depannya.
Mereka menatap anak kucing itu dengan tatapan jijik dan menganggap bahwa dia itu sampah, hello! Adakah yang bisa menghentikan ketidakadilan ini? Sungguh tatapan itu membuatnya semakin takut, ia tak mengerti mengapa manusia menganggap hewan kecil nan rapuh itu seperti hal yang sangat mengerikan bahkan memalukan?
Apa salahnya dan kucing-kucing lainnya hingga mereka para manusia menganggap para kucing seperti itu? Ia sungguh kecewa, sungguh tidak ada belahkasihan lagi di hati mereka. Joonie kini menunduk, memilih menjilati kaki bagian depannya satu per satu.
Setelah selesai, ia pun kembali berjalan, mencari seseorang yang benar-benar mau memberikannya makanan dengan senang hati.
~~~
Jam sudah menunjukkan pukul 10.06 siang, namun masih tidak ada satu pun manusia yang memberinya makanan. Joonie menghentikan langkahnya di dekat halte bus lalu merebahkan dirinya.
Ia mulai memejamkan mata, memcoba untuk menidurkan dirinya sendiri karna penat yang ia rasakan sebab berjalan tadi dan rasa takut yang membuat jantungnya berdegub kencang seperti ingin melompat dari tempatnya.
Tak berapa lama Joonie menutup mata, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki seseorang yang mulai mendekat ke arahnya. Jantungnya mulai berdegub kembali, ia takut apabila orang tersebut akan menyakitinya.
Apa luka-luka di tubuhnya tidak cukup untuk membuat mereka luluh? Tolong, untuk sekali ini saja jangan siksa kucing malang itu. Joonie semakin mempererat pejaman matanya, sudah siap menunggu pukulan dan siksaan lainnya yang akan dia dapatkan.
Satu detik, dua detik, tiga detik dan sampai detik yang ke sepuluh Joonie masih tak merasakan apa pun. Baru ia ingin membuka mata, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pucuk kepalanya dan mengelusnya dengan lembut.
"Ya ampun, tubuh mu hampir penuh dengan luka, dan terlihat kurus. Ini untuk mu, ku harap kau bisa cepat sembuh hm" ujarnya lalu memberikan sapu tangannya dan memberikan beberapa potong biskuit yang ia miliki dan pergi meninggalkan anak kucing tersebut.
Joonie pun membuka mata, sambil melihat kepergian seorang gadis dengan seragam yang melekat di tubuh rampingnya. Ia kembali menatap ke arah sapu tangan yang baru saja gadis itu berikan.
"Akhirnya aku menemukan manusia yang masih berhati baik dan tulus, apa aku harus mengikutinya?" batin Joonie.
Setelah berpikir beberapa menit, akhirnya kucing kecil tersebut pun mengikuti gadis itu dan tak lupa ia juga membawa sapu tangan yang gadia itu berikan padanya dengan cara menggigitnya.
~~~
"La la la la~~" gadis SMA yang baru saja pulang dari sekolahnya kini sedang berjalan menuju rumahnya sambil membawa sepedanya. Ia memilih tidak menaiki sepedanya karna merasa lelah, apa lagi tadi saat di sekolah ia baru saja menyelesaikan kegiatan belajar olahraga. Meski jarak sekolah dengan rumahnya terbilang sangat jauh, tapi Yunie tetap memilih untuk berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Miaw [BTS] (HIATUS)
FantasySaat melihat anak kucing di pinggir jalan apa kalian akan mengambilnya atau memeliharanya? Menurut ku lebih baik kalian pelihara saja, karna tidak ada ruginya memelihara mereka. Justru akan membawa berkah dan kebahagiaan untuk kita sendiri, seperti...