70. Gaun Pengantin

2.5K 111 8
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~
Aku harap ini jadi yang terakhir kalinya aku kehilanganmu.
~~~~~~~~~~~~~~~

Sore sebentar lagi akan berganti dengan malam hari, meja makan sudah dibereskan. Caca memutuskan untuk mengajak Rifan dan Aksal untuk berkumpul di gazebo belakang rumahnya, Sampai saat ini Rifan masih saja menaruh rasa kesal karena sedari tadi orang yang sudah membuatnya jatuh cinta di buat tertawa oleh orang lain.

"Kok bisa gitu sih?, ngakak banget tau ceritanya" Ucap Caca diakhiri dengan tawanya.

"Bisa lah,, gue juga heran" Aksal terkekeh.

Mereka berdua, tidak berdua!. Tapi bertiga, tetapi kenapa rasany dunia ini milik berdua?.

Aksal menyadari pandangan Rifan yang terus saja tertuju ke arah mereka berdua dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Fan kenapa lo diem terus!" Ucap Aksal kemudian, ya memang sebelumnya Aksal dengan Rifan sempat berbaikan dulu setelah Caca menceritakan semua perubahan sikap Aksal yang telah berubah menjadi seorang yang lebih baik dari sebelumnya.

"Caca" panggil Bunda nya dari dalam.

"Emm,, gue kedalam dulu" ucapnya.

Setelah kepergian Caca, Rifan lagi - lagi menatap kesal wajah Aksal. Aksal yang menyadari itu pun terkekeh, lalu mendekat dan duduk disamping Rifan seraya menghembuskan nafas gusarnya.

"Kenapa lo?" Tanya Aksal, "gak papa" jawab Rifan.

"Jangan kayak cewek dong jawabnya, lo kan cowok."

"Emang gue cowok."

"Pasti lo cemburu kan?" Aksal menggulum senyumannya, tidak dapat dipungkiri ia memang benar - benar cemburu.

"Gue sama Natasya mutusin buat sahabatan aja, karena gue gak punya temen lagi selain Natasya yang gue percaya" ungkap Aksal membuat Rifan mengangguk mengerti.

"Lo beruntung punya temen yang setia kawan kayak mereka, gak kayak gue" sahut Aksal kembali.

"Waktu itu gue kerumah Natasya dan lo juga sempet kerumah Natasya sebelum akhirnya lo pergi?."

"Hmm."

"Gue tau lo masih sayang Natasya dan lo sekarang lagi perjuangin dia, jujur aja gue juga belum bisa lupain dia. Dia cewek baik yang bisa bikin gue nyaman banget sama dia sampai - sampai gue gak bisa dibuat berpaling ke cewek lain, gue juga mau jujur sama lo."

"Apa?."

"Waktu itu gue bilang rindu sama Natasya dan gue mutusin buat ngajak dia balikan lagi."

Setelah mendengar ungkapan itu pun Rifan melirik Aksal dengan tajam dan meminta penjelasan lainnya.

"Natasya bilang dia gak tau jawabanya, gue mutusin buat dia fikir - fikir lagi dan gue bakalan dateng kembali buat minta jawaban dia sebelum gue pergi dari kota ini."

"Terus apa jawaban dia?."

"Ya dia belum jawab, gue nya aja belum nanya lagi" jawab Aksal. "Tapi gue sadar, lagi - lagi gue jadi penghalang dalam hubungan orang kembali. Yaitu hubungan lo sama Natasya, egois sih emang gue!. Setelah tau hubungan lo sama Natasya yang lagi gak baik - baik aja, tapi gue bener - bener sadar setelah tadi gue lihat."

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang