Pertolongan

121 16 0
                                    

Keesokan harinya Sabia menjalankan rutinitas seperti biasanya. Kejadian kemaren sudah Sabia lupakan. Seolah-olah semuanya tidak terjadi apa-apa, dan dirinya akan fokus dengan tanggung jawabnya. Selain itu, semakin hari semakin membuat ia tambah dekat dengan anak perempuan dari keluarga Mahendra ini.

"Assalamualaikum, mbk Sabia... lagi apa mbak?" Ujar Zahira dengan memeluk Sabia dari belakang.

"Waalaikumussalam.. ehh Zahira, Mbk lagi buat nasi goreng nih, buat kalian sarapan,"

"Wah sepertinya enak nih, Zahira mau sarapan dirumah aja lah."

"Boleh... sana kamu duduk dulu, mbak siapin dulu." Titah sabia.

"Oke mbk!"

Setelah Zahira hendak melahap makanan yang telah di siapkan oleh Sabia. Tiba-tiba Rayhan langsung menyambar nasgor suapan pertama yang hendak di suap oleh Zahira.

"Aghhh, kak Rayhan. Pagi-pagi udah buat bad mood aja, itukan sarapan punya, Zahira!" Rajuk Zahira.

Sambil mengunyah nasih goreng yang ada di mulutnya Rayhan terdiam, merasakan rasa nasgor yang ada di mulutnya. Menikmati tiap kunyahan yang ia kunyah. Satu kata yang mewakilkan rasa nasgor itu. Enak. Dan sangat Enak.

"Sebentar dek. Rasanya sangat asin," Ujar Rayhan dengan wajah yang sudah di buat-buatnya merasakan keasinan.

"Seriusan kak. Coba Zahira coba,"

"Eh jangan dek, kamu ambil roti aja biar kakak aja yang makannya. Nanti kamu sakit perut kalau memakannya," Ujar Rayhan dengan mengambil nasi goreng dihadapan adiknya itu.

"Seasin itu kah? Sini Zahira coba dulu,"

"Ehh, gak usah. Pokoknya asin banget. Rasanya gak enak, dek. Dari pada dibuang, biar kakak aja yang makannya, ya." Elak Rayhan.

Sebenarnya itu hanya tipu daya Rayhan saja. Demi mengambil nasgor sang adek yang sudah terhidang. Ia rela berbohong kepada adeknya sendiri untuk bisa mendapatkan nasgor yang sangat menggiurkan. Dasar, Rayhan.

Zahira yang melihat Rayhan makan dengan lahapnya merasa ada yang ganjal dengan kakaknya itu. Ia makan begitu lahap. Tidak ada tanda-tandanya kalau nasgor itu tidak enak. Untuk memastikannya Zahira beranjak kedapur dan mengmbil sisa nasgor buatan Sabia sebelumnya.
'Enak' lirihnya setelah zahira larut dengan kenikmatan nasi goreng itu dia tersadar kalau dia sudah dibohongi oleh kakaknya itu.

"Kaaak Rayyyy!" teriak Zahira yang menggema.

Sedangkan Rayhan yang mendengar teriakan Zahira langsung tersedak dengan air yang sedang ia minum.

"Ada apa sih, ra. Pagi-pagi udah teriak-teriak. gak jelas juga." Kesal Rayhan.

"Kakak bohongin Zahira kan! Katanya nasi gorengnya asin, gak enak. Tapi tadi Zahira nyobain sisanya di dapur nasi gorengnya sangat Enak. Tidak sesuai dengan penilaian kakak tadi!" ujar Zahira dengan muka yang masih kesal.

"Hahah… haduhh ra cuman nasgor. Iya deh ngaku. Kakak memang bohongin kamu, nasi gorengnya memang enak. Malah sangat enak. Mbok jum tumben banget masakannya berbeda dengan biasanya. Hari ini masakannya sangat Enak," Ujar Rayhan dengan tawanya.

"Ihhh kak Ray. Itu kan sarapan aku. Lagian itu bukan masakan mbok jum!" Jawab zahira  yang masih kesal.

"Terus siapa yang masak?! Ohh pasti mbak Laras, kalau Kamu kakak gak percaya," ejek Rayhan.

"Ihh, kan ngeselin lagi! Enak kan. Siapa dulu dong calon kakak ipar aku yang masaknya!"

"Kakak ipar.. siapa kakak ipar kamu? Almera?" Tanya Rayhan bingung.

Tabir Cinta Dibalik Sehelai KainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang