04. Kisah Keempat

2.1K 256 82
                                    

[name] menatap Hanako lekat, "Kenapa bertanya? Tentu aku percaya. Tapi kenapa tiba tiba?"

Hanako tersenyum kearah sang gadis. "Itu yang ku mau, aku mau kita terikat benang merah"  [name] menaikkan satu alisnya bingung. "Aku gak mengerti"

Setelah berucap seperti itu, Hanako hanya terkekeh geli "Dengar baik baik. Buku yang ada ditangan mu itu tersimpan banyak misteri sekolah ini, 07Mystery, sesuai judulnya, bagian ke tujuh pada buku itu. Kalimat 'bilik kamar mandi ketiga, dan Hanako-san'. Aku tau ini terdengar masuk akal. Tapi, Misteri itu benar adanya" Jelas Hanako panjang lebar. [name] hanya menyimak memikirkan sesuatu yang rumit.

[name] membuka buku itu, mencari bab ketujuh berjudul Misteri nomor tujuh. Segera gadis membaca nya. Hanako tidak berbohong, apa yang ia katakan benar benar persis didalam buku ini. [name] membulatkan mata nya ketika tercantum nama Hanako di dalamnya.

"Hanako-kun, mengapa namamu disini?" Tanya [name] khawatir. Hanako hanya tersenyum kecil, "Bagaimana bisa kamu gak tau ya? Bahkan aku terkejut ketika memperkenalkan diriku, kamu tidak merasa takut"

[name] terdiam. Hanako berdiri, mengulurkan tangan nya yang dibalas oleh [name]. Segera Hanako keluar dari perpustakaan menuju ke balkon sekolah dengan [name] yang ia gandeng sedari tadi.

Sekarang [name] dan Hanako berada di balkon sekolah. Hanako menatap [name] lekat. "[name], Aku tidak serius saat mengatakan akan menyebarkan pertemuan mu dengan Minamoto-senpai, itu agar kau mengikuti ku."

[name] hanya mengangguk mengerti.
"Aku tau ini gila. Tapi aku adalah arwah"

[name] membelalak, tidak percaya apa yang ia dengar. "Hanako-kun, aku disini tidak untuk bercanda"

Hanako tertawa renyah, "Itu kenyataan, [name]. Apa.. Aku terlihat bercanda?". [name]  menundukkan kepala nya, menatap tangan yang sedari tadi masih Hanako genggam. "Tapi apa? Kenapa? Bagaimana bisa?" [name] Mulai bergelinang air mata.

"[name]—"
"ARWAH ITU KAN JIWA ORANG YANG SUDAH MATI ! ITU ARTINYA KAU—?!"

Hanako terdiam, ia sudah mempersiapkan diri untuk ini dari awal.
"TAPI, HANAKO-KUN! KAMU MASIH BISA KU SENTUH! LIHAT TANGAN YANG KAU GENGGAM INI!"

[name] menangis terisak, laki laki didepannya merasa sangat bersalah. "Dengarkan aku,"

"Aku ialah arwah yang hidup kembali. Itu karena keinginan yang belum tercapai, sesuatu yang mengganjal. Namun bagaimana pun, meski bentuk ku terlihat dan bisa kau genggam seperti ini, jiwa ku tetaplah orang yang sudah mati"

Hanako memeluk gadis didepannya sedih. Mengelus punggung yang terlihat rapuh. [name] Masih sedikit terisak, "Keinginan? Kamu punya sesuatu yang diinginkan?"

[name] Menatap Hanako dalam. "Un. Itu alasan aku masih disini. Aku ingin bertemu adikku" Jawab Hanako lirih. [name] Berfikir sejenak, "Akan ku bantu!"

Hanako tersenyum simpul "Tidak semudah itu, [name]". [name] bingung dengan perkataan Hanako. "Kenapa? Aku akan menemani mu bertemu dengan adi—"

"Ia sudah wafat"
Ucapan [name] terhenti dan memandang Hanako yang sedang menunduk lemah. "Aku membunuh nya"

[name] menutup mulut nya dengan satu tangannya, menatap Hanako tidak percaya. "H—hah..?"

FLASHBACK

"Aniki. Kau tidak bosan seperti ini, huh?" Ucap Tsukasa Yugi pada Amane yugi dibawah nya yang sedang membungkuk dengan tubuh gemetaran. "Tsu—kasa.."  Lirih pemuda yang di panggil Aniki oleh Tsukasa.

MYSTERY FROM AMANE [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang