[✔] He Is Mine - SooKai

★First☆

»—>✧༺🖤༻✧<—«

SOOBIN, pemuda tampan yang akan menginjak usia tujuh belas di tahun ini. Anak yang duduk dibangku Sekolah menengah akhir kelas yang terakhir ini adalah sosok yang paling terkenal diantara siswa di sekolah itu.

Wajahnya yang tampan, harta bergelimang, serta sifatnya yang cool dan gentle membuat banyak wanita maupun pria bottom terpesona karenanya, tak ayal banyak yang menaruh hati kepadanya. Walaupun  pria itu sangat sulit diraih maupun didekati, bahkan mereka—pria ataupun wanita yang menaruh hati kepada Soobin—akan memandang takut dan segan bila Soobin akan berdiri didepan dan memanggilnya secara tiba-tiba.

Itu hanya ada dua kemungkinan.

Soobin akan menindasmu atau Kau akan berurusan dengan Soobin yang akan berakhir babak belur nantinya.

Ya, Soobin adalah sosok berandal yang paling ditakuti di sekolah itu, tak ada yang berani melawannya walaupun guru serta kepala sekolah sekalipun. Mereka akan berakhir dipecat bila mereka berani-beraninya mencari masalah atau menantang Soobin, karena Soobin lah yang akan menjadi pemilik sekolahan ini nantinya. Saham Soobin di sekolah ini saja saat ini telah mencapai enam puluh lima persen, dan seluruh saham akan ia Terima bila Soobin lulus dari Sekolah Menengah Akhir-nya.

"Bin, aku ada kabar untukmu."

Pria berambut biru mendekat kearah Soobin, menepuk bahu sahabatnya itu pelan walau ia tahu hanya akan dipandang datar oleh Soobin sebagai jawaban.

"Cepatlah katakan, kau banyak bertele-tele," sinis Soobin yang dibalas decihan oleh pemuda Berambut biru itu.

"Ada anak baru, di kelas sebelas."

Soobin mengangkat alisnya, lalu menatap Pria dihadapannya dengan pandangan yang lagi datar, sangat tidak enak untuk dilihat walau sial kadar ketampanannya sama sekali tak berkurang.
"Apa peduliku? Aku sedang malas berurusan dengan orang," ujarnya dingin.

"Oh yasudah, aku hanya memberi tahu kanmu itu saja."

"Hanya itu?"

Pria dihadapan Soobin memutar kedua bola matanya malas lalu melayangkan satu tatapan tajam untuk Soobin.

"Kau ku jelaskan dan ku beritahu soal anak baru, kau hanya menjawabnya dengan singkat, giliran aku sudah selesai kau malah melayangkan satu pertanyaan yang sangat aneh. Menyebalkan," Sinis Yeonjun yang hanya dibalas senyuman tipis dari sang sahabat, sekedar senyuman tipis namun tak lebih dari itu.

"Kau yang menyebalkan, sudah kubilang aku sedang tidak ingin berurusan dengan seseorang."

"Kenapa? Tumben sekali, biasanya kau akan memberikan Tradisi bagi siapa saja yang akan masuk ke sekolah ini," Balas Yeonjun sambil menekankan kata 'Tradisi' yang hanya lagi-lagi dibalas pandangan datar oleh Soobin.