Chapter 5

683 26 5
                                    

Sosok seorang Ibu

.

.

.

Hari ini, semuanya dimulai. Petualanganku dan perjuanganku dimulai sekarang, aku Haruno Sarada memiliki cita-cita setinggi langit dan akan menggapainya.

"Oyyyy, Sarada-chan!!!" Teriak Tsunade dari lantai bawah.

"Sebentar Nenek Tsunade" Ucap Sarada menuruni tangga bersama Chocho dengan seragam lengkap High school.

"Ah, kita terlambat" Tsunade melesu.

"Ayo!" Lalu ia dengan semangat supernya segera menuju mobil dengan di ikuti kedua gadis itu.

"Oooh Kore" Dengus Konohamaru melihat tingkah kebocahan sang nenek.

.

.

.

Di tempat lain, Sakura sepertinya tengah melamun di atap rumah sakit. Semenjak beberapa hari lalu mendendengar kabar dari Naruto, Sakura cemas pada Sarada. Lalu seorang wanita cantik menepuk bahunya dan menyapanya, " Melamun lagi?Soal Sarada Kah?" Tanyanya.

"Ya mau bagaimana lagi, Rin-San?" Ucap Sakura menyendu.

"Anak itu mirip dengan ayahnya, ia benar-benar nekat, sulit menghentikannya, keras kepala dan penasaran...walaupun ia cerdas diakan masih gadis, aku khawatir padanya, dia mewarisi semua yang ayahnya miliki, termasuk keras kepalanya itu... Ini salahku karena terlalu membenci orang itu!" Celoteh Sakura gemas sambil mengingat wajah Sarada dari masa ke masa.

"Aha, itu dia...." Guman Rin.

"Ah?" Sakura heran dan menoleh pada Rin.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Anakmu mirip Ayahnya, mewarisi sifat Ayahnya, ia keras kepala ingin mengetahui Ayahnya dan nekat mencarinya sampai ke Tokyo, tak heran jika begitu...seharusnya kau memberitahunya..." Ucap Rin

"Aku tak bisa lakukan itu...jika kebenaran ini sampai muncul kepermukaan, aku tak bisa bayangkan..."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Rin.

"Haruskah aku memberitahu ini pada anda?" Tanya Sakura.

"Mungkin aku bukan siapa-siapa bagimu, kau bisa anggap aku Ibumu!" Ucap Rin.

"Berbagilah denganku, sayang!" Rin menatap Sakura dengan sungguh.

"Mengapa anda ingin menjadi ibu saya disaat ibu saya sendiri tak menganggap saya?" Tanya Sakura.

"Ada dua alasan, pertama aku tak punya anak, kedua aku tidak merasa canggung denganmu...kau tau aku menjadi dokter anak dan bidan karena aku tak bisa menjadi ibu...bukan karena aku mandul atau tak subur, karena aku tak bisa berpaling dari dia..." Rin menyendu.

"Rin-San..." Sakura melihat Rin sejenak.

"Aku akan bercerita mengenai itu...." Sakura memulai ceritanya.

Aku dulu sangat mengagumi teman masa kecilku, kami bertetangga, aku, Naruto, Sasuke. Diantara kami Sasuke yang paling cerdas dan Naruto adalah sosok paling semangat. Sasuke sering menceritakan keresahan nya padaku, soal kakaknya dan tekanan yang ada dirumahnya. Naruto pun begitu, mereka sering bertengkar dan saling memukul. Aku selalu ada untuk menengahi mereka, Naruto adalah saudara sepupu Sasuke mereka sebuyut. Ah...mereka anak orang kaya, sementara aku adalah gadis kecil dari keluarga bisa saat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang