Pada suatu pagi, di koridor sekolah ada seorang gadis yang sedang berlari menuju kelas nya karena bel sekolah 10 menit lagi akan berbunyi.
*brugg*
"ehhh kalau jalan hati-hati dong." ucap seorang pria yang sedang berusaha bangkit setelah bertabrakan dengan gadis itu.
Yunanda Gibran Dhiafakhri itulah nama pria yang kerap disapa dengan gibran. Gibran adalah anak Xl MIPA 1 yang selalu masuk ruang Bk akibat kerusuhan yang sering ia buat bersama para sahabat nya.
"ehhh, maaf ya gua gak sengaja" balas gadis itu sambil membersihkan baju nya yang kotor akibat tabrakan dengan gibran tadi.
"iya gapapa kok" jawab gibran dengan nada yang berubah menjadi sedikit lembut karena ia terpukau melihat kecantikan gadis itu. Ia pun senyum melihat kepergian gadis itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"siapa ya gadis itu?, pokok nya aku harus berkenalan dengan nya" ucap gibran ke diri nya sendiri dengan senyum yang tidak berubah sedari tadi.
Chalista Humaira Balqis yang sering dipanggil oleh teman nya dengan Chalista, tetapi berbeda dengan dua sahabat nya, yaitu andini dan salshabila yang sering memanggil nya deng sebutan neng elis.
--
*praakk*
"ehhh anj*nggg, lo jangan ngagetin dong" ucap ridho (yang sering di panggil para sahabat nya dengan sebutan Black karena kulit nya yang sedikit agak gelap) sambil melemparkan sebuah gelas botol minuman yang sudah habis setelah terkejut akibat gibran menggebrak meja kantin dengan kuat dan seisi kantin menatap gibran dengan aneh.
Dikantin memang ada 5 orang sahabat nya yaitu azizi yang sering dipanggil jijai, aldi , agie yang sering dipanggil dengan agek, ridho, js dan beberapa teman nya yang lain sedang asik ngerumpi sambil menikmati jajanan karena sekarang sedang jam istirahat.
"dari mana aja lo gibb?" tanya aldi atau yang kerap disapa dengan abut sambil menggeserkan duduk nya untuk memberi celah gibran untuk duduk.
"biasa, bikin paru paru smile dulu gua" Jawab gibran dengan senyum yang sedikit mengejek sambil menaikkan kedua alis nya.
" lo mah ngerokok sendiri sendiri aeee, gak ngajak ngajak lagi" ucap azizi dengan wajah yg agak sedikit kecewa.
"ya eelah, asal gua ajak lo diam aja, mengdingan gua pergi sendiri" jawab gibran
Memang gibran setelah bel istirahat berbunyi ia pergi sendiri tidak dengan para sahabat nya yang menuju kekantin, sedangkan dia pergi ke wc yang biasa nya dilakukan siswa untuk merokok disana yang biasa disebut dengan Wc kematian. Karena memang sudah banyak murid yang tertangkap sedang merokok di wc tersebut maka dari itu sering disebut dengan wc kematian.
Setelah asik bercengkrama dengan para sahabat nya akhir nya mereka memutuskan untuk masuk ke kelas karena jam istirahat berakhir 5 menit lagi.
--
Bel pulang pun berbunyi mereka pun bergegas membereskan buku-buku mereka.
" warbun skuyyy" ucap gibran kepada sahabat nya
Warbun atau singkatan dari warung bunda merupakan warung kecil yang tidak terlalu jauh dari sekolah mereka yang biasa nya digunakan mereka untuk nongkrong disana sambil merokok sehabis pulang sekolah.
" hayuu meluncur" jawab para sahabat dengan serentak dengan ekspresi yang begitu semangat.
--
"Bun kopi satu" ucap azizi
"gibran juga kopi satu bun" disusul dengan gibran
"ehh lo pada ga minum nih?" tanya gibran ke pada sahabat nya
"minum dong " jawab agie sambil berdiri dari kursi panjang yang ia duduki sesampainya di warbun, lalu memesan minuman, disusul oleh ridho, aldi, dan js ( nama asli nya javaris, js itu hanya panggilan yang dibuat nya, dan ia saran kan kepada teman nya untuk memanggil nya dengan sebutan js)
Gibran ngelamun sambil menghisap rokok karena memikir kan gadis cantik yang bertabrakan dengan nya tadi pagi.
"siapa ya gadis itu , kok gak pernah lihat ya" ucap gibran ke diri nya sendiri
"woy lo kenapa, kesambet lo yaa dari tadi ngelamun aja, ngomong sendiri pula lagi" ujar js sambil memegang kening gibran seperti layak nya ibu ibu sedang memeriksa keadaan anak nya
"gak ada apa apa kok" balas gibran datar
"udah lah, kalau ada masalah cerita aja kali, biar kami bisa ngasih saran ke lo, apa lagi masalah percintaan lu tinggal minta aja tuh saran nya sama jijay" ucap ridho sambil menunjuk azizi yang sedang menghisap rokok nya dalam dalam.
"kenapa sih harus gua?" tanya azizi dengan heran
"diantara kita kita kan lo yang paling bucin, bisa kali ngasih saran buat gibran" ledek ridho sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Semua nya pun tertawa, azizi yang tidak terima ia pun melempar ridho menggunakan puntung rokok. Ridho pun mengelak dan tidak mengenai nya sama sekali.
"udah lah, gaada apa apa kok" jawab gibran sambil tersenyum karena masih memikirkan gadis itu
Jam sudah menunjukan pukul 17.30 dan aldi dan js pun meminta izin untuk pulang ter lebih dahulu sambil menyalami semua sahabat nya
" hati hati dijalan " ucap gibran
"wokee" ucap aldi sambil mengangkat kedua ibu jari nya
Hari pun sudah hampir gelap dan mereka pun memutuskan untuk segera pulang. Gibran memacu motor d-tracker kesayangan nya dengan laju melewati jalanan ibu kota dengan kondisi ramai lancar. Sepanjang perjalanan pulang dia masih saya terbayang bayang gadis tadi pagi yang menabrak nya.
"aduhhh, gak sempat kenalan lagi" ucap gibran kepada diri nya sendiri dengan kesal
"Sebab hidup terlalu singkat
untuk membiarkan orang menentukan apa yang membuat
kita bahagia, maka izinkan lah aku mengenal mu, agar diriku bisa hidup bahagia."- gibran
Thankyou for reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHALISTA
Novela JuvenilSeorang gadis yang bernama "Chalista Humaira Balqis" yang sering dipanggil dengan Chalista, yang bersekolah di sebuah SMA favorit di ibu kota. Chalista adalah seorang gadis yang tomboy, sangat jauh berbeda dengan nama nya yang sangat anggun it...