19. Tak Lagi Sama

2.9K 419 20
                                    

Kepribadian seseorang dapat berubah ketika orang tersebut bertemu dengan pribadi lainnya. Hal itu nyata terjadi pada dua pemuda yang kepribadian mereka seketika berubah saat ada sekat yang memisahkan mereka sekarang.

Sejak hubungannya dengan Sehun terguncang, Kyungsoo tak pernah tersenyum. Sikap dingin dan acuh kenbali melekat pada pria berkacamata ini. Jika bukan Baekhyun dan Jongdae yang terus menyertainya maka jelas sekali ia seperti robot otomatis yang hanya bicar jika diajak bicara lebih dulu.

Sehun juga sama, ia menjadi sosok yang uring-uringan dan sering tidak ke kampus. Setelah mendengar diskusi ibunya dengan ayah Tzuyu tidak berlangsung baik, Sehun semakin frustasi. Ia tak bisa mendekati Kyungsoo karena di hadapan pria berkacamata itu dirinya seperti tak terlihat. Tak usah mengharapkan senyum, lirikan matapun tidak akan diberikan Kyungsoo padanya.

Suasana di coffee shop juga menjadi sepi. Sehun si pencair suasana sudah tak terlihat batang hidungnya. Minseok dam Taeyeong tak bisa bertanya karena Kyungsoo benar-benar seperti mesin di belakang kasir. Ia menerima pesanan, mengambil uang, memberikan kembalian, membuatkan pesanan dan kata-kata yang diucapkannya hanya selamat datang dan terima kasih.

"Hyung aku pulang duluan."

"Hati-hati Kyungsoo!"

Teriakan Minseok tak digubris lagi oleh Kyungsoo. Langkahnya sudah menjauh meninggalkan pintu coffee shop. Kyungsoo tidak tahu jika kandasnya hubungannya dengan Sehun berdampak sebesar ini. Kyungsoo tak pernah mempercayai orang lain layaknya Sehun, Kyungsoo tak pernah mencintai orang lain seperti Sehun dan Kyungsoo tak pernah bergantung begitu banyak pada orang lain selain Sehun. Seharusnya ia memang tak melakukan itu, ia harusnya tahu tidak ada yang bertahan selamanya dan itu juga termasuk hubungannya dengan Sehun.

Kyungsoo yang berjalan tertunduk berhenti saat seseorang berdiri di hadapannya. Kyungsoo memejamkan matanya, ia kenal aroma parfum ini. Ia tahu tubuh siapa yang sedang berdiri di hadapannya walau tanpa melihat wajahnya. Tak ingin merasakan sakit lagi, Kyungsoo bermaksud memutari tubuh itu, tetapi tangannya ditahan.

"Aku mohon Kyungsoo, lihatlah aku sekali saja."

Hancur sekali rasanya hati Kyungsoo mendengar suara parau Sehun. Pelan ia juga mendengar isakan yang tertahan. Sehun sedang menangis dan Kyungsoo masih tak mau mengangkat wajahnya untuk melihat wajah seseorang yang paling dicintainya itu.

Kyungsoo menggunakan tangannya yang lain untuk melepaskan tangan Sehun. Ia tak boleh sampai menangis di hadapan Sehun. Ia tak bisa membiarkan Sehun semakin berat melepaskannya. Rupanya Sehun tak menyerah, saat Kyungsoo berusaha melepaskan tangannya pria itu menarik tangan Kyungsoo dan memeluknya erat.

"Jangan pergi Kyungsoo, aku mohon."

Tangis Kyungsoo pecah. Berada di pelukan seseorang yang paling dicintainya membuat semua pertahanannya runtuh. Belum lagi isakan dalam Sehun dan suara memohonnya yang seperti menyayat hati Kyungsoo. Sehun sendiri sama sesaknya, ia juga tak ingin menangis di hadapan Kyungsoo seperti ini, tetapi kerinduannya sudah di ubun-ubun.

Sehun masa bodoh jika siapapun melihat ini. Ia ingin menjadi egois, ia ingin tetap berada bersama Kyungsoo walau harus menjauh dari semua orang. Cukup sudah ia merasa tersiksa setiap kali mata Kyungsoo berpaling darinya. Sehun tahu jika pria dalam pelukannya ini sama rapuhnya, tetapi Kyungsoo selalu berhasil membangun pertahanan yang baik walau dirinya mati-matian menahan diri dibalik pertahanannya itu.

Sehun yang masih berpelukan tidak tahu jika dari dalam mobil seorang wanita menyeka air matanya. Di sampinya ada wanita muda yang hanya bisa tertunduk memainkan jari.

"Kau lihat itu Tzuyu? Jika kau tetap di sini kau memisahkan dua orang yang sudah saling terpaut." Yeon Soo mengusap lagi air matanya.

"Maafkan aku," gumam Tzuyu.

Mom! I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang