KENALAN

80 7 4
                                    

"pagi neng geliss" ucap andini yang merupakan salah satu dari sahabat nya.

"pagi din" balas chalista datar yang sedang duduk dikursi kelas nya

"ngelamun aja lo pagi-pagi, ada apa nih?" Tanya dini sambil menaruh tas dan duduk di sebalah chalista

" ngak ada din, gua cuma kelelahan aja, semalam gua latihan takewondo sampe malam jadi pegal pegal semua badan gua" balas Chalista

"mau gue pijitin gak?" saut aldo yang baru datang dan tidak sengaja mendengarkan pembicaraan antara andini dan Chalista

Aldo adalah teman sekelas dini yang berada di kelas Xl MIPA 5. Aldo juga termasuk salah satu dari banyak nya cowok yang mau mendekati Chalista, chalista tau kalau aldo mencoba mendekati nya dan ia pun tidak merespon nya.

"gausah, terima kasih" balas Chalista dengan nada kesal karena ucapan aldo

"yee santay kali , bercanda deng" balas aldo lagi sambil menyengir dan duduk di tempat yang tidak jauh dari Chalista dan andini

"selamat pagi anak-anak" ucap seorang guru yang baru saja masuk ke kelas, guru itu adalah ibu ayu yang mengajar mata pelajar kimia

"pagi bukkk" ucap semua murid serentak

Setelah PBM (proses belajar mengajar) yang membosankan itu karena semua murid hanya disuruh mencatat materi yang sangat banyak.
Akhir nya terdengar suara bel istirahat yang membuat semua murid kelas Xl MIPA 5 tampak bahagia layak nya seperti terbebas dari kurungan penjara 10tahun.

"neng geliss, neng geliss bangun udah waktu istirahat ni, kekantin kuyy" ajak salshabila sambil menggoyang-goyangkan tubuh Chalista agar terbangun dari tidur nya

Memang dari awal mata pelajaran dimulai dini udah tidur karena badan nya pegal-pegal dan seperti nya kurang tidur. Chalista berani tidur di mata pelajar bu ayu karena guru itu hanya mengasihi materi untuk dicatat dan izin keluar sebentar yang tujuan nya entah kemana.

"bentar bill, gua mau ngumpulin nyawa dulu nih" jawab dini sambil mendongak kan kepala nya sambil mengusap usap wajah nya.

Sesampai nya dikantin Chalista dan dua sahabat nya tidak mendapat kan tempat duduk karena semua sudah penuh dan suasana dikantin pun sangat ramai.

Gibran tidak sengaja melihat gadis itu

"ehhh itu bukan nya gadis yang kemaren?" Ucap gibran ke diri nya sendiri

Akhir nya gibran lansung tegak dengan mengajak semua sahabat nya ke WC kematian untuk pergi merokok dengan tujuan lain agar wanita yang ia sukai setelah pandangan pertama bahkan belum sempat berkenalan pun bisa duduk dan menikmati makanan dikantin .

"duduk disini aja" ucap gibran sambil berdiri dan lalu pergi

Chalista dan kedua sahabat nya pun heran

"makasih yaaa" ucap andini namun gibran tidak mendengar nya sama sekali karena suasana dikantin sangat bising, lalu mereka bertiga pun duduk dan memesan makanan

"neng geliss, lo kenal cowo tadi gak?" Tanya shabilla dengan nada seperti mengintrogasi

"ngak kok" balas Chalista datar

Chalista seperti mengingat sesuatu bahwa cowok itu adalah cowok yang ia tabrak kemaren di koridor

"ehhh tapi gak salah dia itu cowok yang gua tabrak kemarin di koridor" ucap Chalista lagi

"kayak ftv ftv dong" sautt dini dengan nada menggoda

"apaan sih lo" balas chalista sambil menghabiskan makanan yang ada didepan nya

"kekelas yok" ucap Chalista lagi karena sebentar lagi bel tanda istirahat selesai akan berbunyi

"meluncur" balas kedua sahabat nya dengan serentak

--

Setelah melewati PBM yang panjang dan membosankan akhir nya bel tanda pulang pun berbunyi

"ehh elo memang gak tau nama cowok yang tadi itu siapa?" ucap salshabila membuka pembicaraan

"enggak" balas Chalista dengar datar, dia bete kedua sahabat nya terus menceritakan cowok yang tidak tau dia siapa dan dari mana dia berasal, cowok itu ialah gibran

"yakali lo gak kenalan dengan dia" tanya andini

"ga penting" balas Chalista

Kedua sahabat nya itu hanya tertawa, Akhir nya andini dan salshabila izin pulang ke Chalista untuk pulang duluan karena mereka sudah dijemput, tinggal lah Chalista sendirian di halte menunggu angkutan umum.

"sendirian aja neng" ucap gibran yang sandang memberhentikan motor di depan halte yang melihat ada gadis duduk sendirian, dan gadis itu adalah Chalista

Chalista diam dan tidak menjawab

"yaeeelaahh sombong amat sih" ucap gibran seraya duduk di samping chalista

"biarin" ucap Chalista datar, dan menggesarkan duduk nya agar agak sedikit jauh dengan gibran

Gibran pun tersenyum karena akhir nya Chalista mau membalas ucapan nya itu

"kenalin nama gua gibran, nama lo siapa?? " ucap gibran sambil menjulurkan tangan nya seperti orang ingin bersalaman

"gua Chalista" jawab Chalista dengan nada biasa

"lo yang nabrak gua kemaren kan?" tanya gibran

"kan gua udah minta maaf, dan terima kasih" ucap Chalista dengan nada menyolot

"ohh iyaa, lupa" balas gibran sambil memukul kening nya

"permintaan maaf diterima, dan terima kasih buat apa ya?" tanya gibran lagi dengan heran

"makasih sudah kasih gua dan sahabat gua tempat duduk lu dikantin" balas Chalista yang lansung berdiri meninggal kan gibran dan masuk ke metromini yang baru saja datang

"sama sama" balas gibran dengan sedikit teriakan

Gibran pun tersenyum melihat kepergian gadis itu karena ia gemas melihat sikap Chalista tadi terhadap nya

Dan gibran pun lansung pergi ke warbun untuk menyusul para sahabat nya yang sudah dari tadi disana, di sepanjang perjalanan ia tetap tersenyum tiada henti karena masih terbayang-bayang Chalista dipikiran nya.

"Ohh tuhan terima kasih
sudah mengizinkan aku
berkenalan dengan nya.
Berkenalan dengan nya pun sudah membuat aku bahagia apa lagi bisa memiliki nya."

-gibran






Thankyou for Reading :)

CHALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang