PENYERANGAN

62 6 2
                                    

"woi woi, ada berita Hot ni" ucap aldi dengan wajah yang sedikit panik.

"berita apaan tuh" balas agie dengan nada santai sambil menghisap rokok dalam dalam.

Memang gibran dan para sahabat nya lagi ngerokok di dalam kelas, karena di wc kematian yang merupakan tempat mereka biasa merokok lagi diawasi oleh guru-guru killer karena belakangan ini banyak siswa yang tertangkap disana. Lagian pun mereka malas keluar ke warbun karena jam istirahat sebentar lagi mau habis.

"ada yang nyerang sekolah kita tadi" ucap aldi lagi sambil duduk di antara teman teman nya

"siapa yang nyerang?" balas ridho dengan nada marah.

" SMA sukma Jaya" saut aldi

Memang SMA sukma Jaya adalah musuh bebuyutan nya sekolah SMA Budi murni yang merupakan sekolahan nya gibran dan para sahabat nya.

"dimana mereka sekarang?" ucap gibran dengan ekspresi geram sambil berdiri ingin menghampiri dimana SMA Sukma Jaya itu berada.

"mereka udah pergi, karena ada warga dan security yang mengusir mereka" balas aldi

"ini tak bisa dibiarkan, kita harus balas dendam ni. Bisa turun harga diri kita." saut agie sambil memukul meja karena kesal

"yaudah, ntar sehabis pulang sekolah kumpulin anak anak diwarbun semua dan jangan lupa ajak anak-anak NEGARA API juga" Ucap gibran dengan ekspresi dendam nya

"siap grakkk". Balas azizi dengan mengangkat tangan nya seperti orang hormat.

NEGARA API merupakan gang yang didirikan gibran dengan sahabat nya sejak kelas X dan sudah memiliki banyak musuh karena nama gang mereka sudah terkenal dikalangan remaja SMA, tidak sedikit gang lain yang ingin menjatuhkan dan menghancur kan gang mereka tersebut.

--

"apakah kalian sudah siap??" ucap ridho dengan semangat yang meggelora

"siaaaappppp" balas semua murid serentak, yang sudah dari tadi berkumpul diwarbun seraya menunggu gibran dan aldi yang tadi izin pergi sebentar entah kemana.

"assalamualaikum" ucap gibran yang sedang memarkirkan motor kesayangan nya di depan warbun.

"waalaikumsalam" balas anak anak serentak

"udah ngumpul semua Black??" tanya gibran yang sedang memasuki warbun dan mencari kursi yang kosong

"udah semua gib, kapan nih kita gerakin, udah gak sabar nih gua" balas ridho dengan semangat

"santai dong, semangat amat lo" ucap gibran dengan sedikit tertawa

"yaudah yuk, kita gerakin sekarang" ucap gibran lagi

"berang-berang naik pangkat, berangkat" ucap ridho dengan semangat yang menggelora

"yok bisa yokk" saut seorang anak kelas X yang tak tau siapa dan tidak kelihatan karena kondisi warbun sangat ramai

Mereka pun menyusuri jalanan ibu kota yang bertujuan ingin membalas kan dendam kepada SMA sukma Jaya yang telah menyerang mereka tadi.

Dan dipimpin oleh gibran yang berada di depan dengan menggunakan motor d-tracker milik nya. Dan gibran pun tidak lupa menggunakan sweater kesayangan berwarna hitam yang di depan nya terdapat tulisan NEGARA API dan diikuti tulisan kecil yaitu leadder,karena memang gang yang di buat nya bersama sahabat nya itu lansung di pimpin oleh diri nya sendiri.

--

"woii, keluar lo anj*ng" ucap gibran dengan emosi yang membara karena sekarang mereka tepat berada di depan sekolah musuh mereka yaitu sma sukma jaya

Azizi, ridho dan bererapa anak anak yang lain pun melemparkan batu kedalam sekolah mereka agar mereka segera keluar. Mereka tidak menghiraukan security sekolah yang ada disana, security itu seperti nya takut karena jumlah siswa dari sma budi murni sangat ramai layak nya seperti orang mau ikut demo

"wes santai dong boss" ucap seorang siswa dari sma sukma Jaya sambil membuka gerbang sekolah mereka yang sedari tadi sudah dikunci oleh security.

Siswa itu ialah roni  leadder salah satu gang yang merupakan MUSUH bebuyutan dari gang NEGARA API, nama gang mereka ialah THEVAMPIRE yang juga bersekolah di sma sukma Jaya.

"gak usah banyak bacot loo" ucap gibran dengan emosi sambil berlari dan lansung memukul wajah roni sekuat tenaga nya yang membuat roni pun terjatuh.

Anak-anak NEGARA API dan siswa  yang lain pun menyerang siswa sma yang tepat berada dibelakang roni dengan jumlah yang tidak kalah banyak.

Akhir nya roni berdiri dari jatuh nya dan membalas pukulan dari gibran.Mereka pun saling adu pukul tetapi pertarungan dikuasai oleh gibran, tetapi roni bukan lah lawan yang mudah untuk dikalahkan, roni juga memiliki ambisi yang sangat besar untuk menjatuhkan lawan nya sama seperti sifat nya gibran.

"ayoo berdiri loo anjing" ucap ridho sambil menendang kepala anak sma sukma Jaya yang terjatuh akibat pukulan nya

Setelah terjadi nya pertempuran sekitar 20 menit lama nya datang lah seorang polisi karena mendapat laporan dari salah satu warga yang melihat kejadian tersebut, lalu polisi itu menembak pistol ke udara agar siswa tersebut bubar

"bubaarrrrr kaliannn" teriak  polisi tersebut

"lariii woiii lariii" ucap aldi dengan wajah yang sedikit panik

"urusan kita belum selesai" ucap gibran yang lalu kabur meninggalkan musuh nya, namun hanya dibalas dengan senyuman oleh roni seraya meringis dan membersihkan darah segar yang keluar dari hidung nya.

--

Setelah kabur dari kejaran polisi mereka pun memutuskan untuk ngumpul di warbun untuk beristirahat sekaligus membersihkan sisa luka  dan ada juga yang lansung pulang kerumah mereka masing-masing

"awww awww pelan pelan bun" ucap ridho yang sedang diobati oleh ibu-ibu yang kerap kami panggil dengan bunda. Memang diwarung bunda selalu ada kotak p3k yang sengaja dibeli nya untuk mengobati kami ketika gibran dan para sahabat luka luka sehabis tawuran.

Bunda memang sudah menganggap mereka  seperti anak nya sendiri karena bunda memang tidak memiliki anak dan sayang nya bunda ke mereka  pun tulus , tidak jarang juga bunda menasihati mereka  namun hanya masuk di telinga kiri lalu keluar di telinga kanan.

"tau sakit, tapi masih aja suka berantem" ucap bunda dengan nada menyindir yang sedang telaten mengobati luka nya ridho, ridho hanya diam dan tidak membalas ucapan bunda tersebut.

Setelah selesai membersihkan luka-luka mereka dan beristirahat di warbun mereka pun memutus kan untuk pulang kerumah masing-masing.

Disepanjang perjalanan pulang gibran masih saja memikirkan rencana balas dendam selanjutnya karena dia masih belum puas dengan aksi penyerangan tadi.

"Jangan kan kalah, seri pun aku tak mau"
               
                                                    -gibran


ThankYou for Reading :)

CHALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang