Pesan Manis

700 48 0
                                    

Hai hai
Author update nih ^_^

Jangan lupa voment ya yeorobun

Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bunyi alarm membangunkan Hana dari alam mimpi. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya ia bangkit lalu duduk di pinggir ranjang. Kemudian Hana berdiri untuk melakukan peregangan ringan. Perjalanan panjang membuat tubuhnya terasa pegal-pegal.

Setelah dirasa cukup, gadis itu pun mengambil pakaian di dalam kopernya kemudian masuk ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama bagi Hana saat melakukan ritual paginya di kamar mandi. Gadis itu pun keluar dengan menggunakan rok hitam dan atasan berupa blouse berwarna putih.

Hana melirik jam di dinding, pukul 7 pagi. Masih ada waktu untuk berdandan, pikirnya.

Ia mengambil tas make up miliknya yang masih tersimpan di dalam koper. Setelah itu, ia berjalan menuju meja rias. Dengan kemampuan yang ala kadarnya Hana memoleskan make up untuk menutupi kekurangan pada wajahnya. Kini wajahnya terlihat lebih segar dan berwarna.

Wajah sudah, kini saatnya Hana menata rambutnya. Hanya dengan bermodalkan vitamin rambut, sisir, dan alat catokan sudah bisa membuat rambutnya menjadi lebih indah dan rapi.

Setelah selesai dengan urusan rambut panjangnya, Hana memakai sepatu hak tinggi hitam yang sudah ia siapkan. Hana memeriksa penampilannya di sebuah cermin besar. Perfect!

Tak lama terdengar suara ketukan pintu. "Hana, apa kau sudah siap ?" Tanya orang yang berada di balik pintu.

"Ne sunbaenim, aku sudah siap!" Jawab Hana semangat. Ia meraih tas selempang miliknya dan tas jinjing yang berisi laptop dan berkas-berkas penting.

Saat Hana membuka pintu, nampak Hyunsoo tengah berdiri dengan setelan jas yang begitu cocok di tubuhnya.

"Kelihatannya kau sangat siap untuk hari ini."

"Aku selalu siap kapanpun." Balas Hana sambil tersenyum manis.

.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook pov

Aku menatap diriku di pantulan cermin. Memeriksa penampilanku dari atas hingga bawah sebelum beranjak dari tempat ini. Sampai akhirnya aku mendengar suara Jimin yang mengajakku untuk segera pergi menuju lobby.

Sesampainya di lobby, aku tak melihat dirinya berada disini. Mataku mengedar ke sekeliling ruangan untuk mencari keberadaannya. Namun nihil, aku sama sekali tak menemukan dirinya.

"Hyung, apa kau lihat Hana ? Aku sedari tadi tidak melihatnya." Tanyaku pada Hoseok yang sedang membenarkan jam tangannya.

"Hana pergi dengan Hyunsoo hyung, makanya ia tidak ada disini."

"Pergi kemana ?" Tanyaku penasaran.

"Aku kurang tau, tapi yang pasti masih menyangkut pekerjaan kita selama disini." Jelas Hoseok.

Aku mengangguk mengerti. Jadi itu sebabnya aku tak bisa menemukan dirinya disini. Padahal ini hari penting bagiku dan member yang lain, tapi ia malah pergi untuk urusan bisnis.

Mobil jemputan kami sudah datang, kini saatnya kami akan pergi menuju tempat dimana Namjoon akan membacakan pidatonya, yaitu di Markas Besar PBB di Turtle Bay, Manhattan.

Di dalam mobil aku mengirimkan sebuah pesan singkat pada Hana. Kuharap ia segera membalasnya. Namun, harapanku sepertinya tak terwujud. Hingga aku sampai di tempat tujuan pun Hana tak membalasnya, bahkan membacanya pun tidak.

Destiny of Life Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang