●
●
●
•
•
•Detective Conan
KID x Conan
Kuroba Kaito x Kudo Shinichi
•
•
•
●
●
●Conan 9 tahun.
Kaito kelas 3 SMA.
Luka di bahunya mulai menyakitkan dan pekatnya darah sudah membanjiri pakaian serba putihnya. Kesadarannya hampir habis ketika para merpati mendatangkan seseorang yang tidak terlalu ia harapkan, seseorang bertubuh kecil dengan otak jeniusnya. Di sisa-sisa kesadarannya, KID si pencuri menarik seringai jenaka yang justru dibalas dengan decihan kesal. Separuh wajah rahasianya masih tertutup surai hitam semata, monocle dan bayangan dari topi tingginya. Tapi KID sudah menyerah dan jatuh pingsan di hadapan detektif favotitnya sendiri.
Melihat banyaknya darah yang mengalir, bisa dipastikan KID akan mati kehabisan darah dan itu sangat konyol. Bahkan bagi sosok Conan yang kini berusaha melepaskan jas putih, dasi merah dan kemeja biru saingannya tersebut. Mata birunya berpendar linglung, luka tembak dan beberapa bekas luka tampak lekat di kulit KID yang mulai kehilangan warna. Conan menghela napas, sembari memberi pertolongan pertama, ia berbisik, "Ayolah, kalau kau mati sekarang, semua usahamu akan sia-sia." Entah kekuatan dari mana, KID kembali meraih kesadarannya dengan deru napas berat. Lukanya sudah dibalut dengan perban yang perlahan menjadi kemerahan akibat darahnya. KID juga tidak berniat terbang atau mengeluarkan triknya, ia sangat lelah dan sisa-sisa kesadarannya ini hanya agar sang detektif bisa memeriksa luka lainnya.
"Aku sudah memanggil bantuan, kau harus tetap sadar atau kutendang kau!"
KID mengangguk pelan, tidak mau ditendang dengan sepatu penambah kekuatan milik sang detektif favorit. Merpati-merpatinya kembali masuk ke dalam jas dan memerhatikannya dengan... sedih? KID tidak tahu pasti.
Mobil kodok berhenti di bibir jalan tikus ini, kemudian keluarlah pria paruh baya bertubuh gemuk dengan payung hitam diikuti oleh seorang anak perempuan bermata tajam. Mereka adalah kenalan Conan, orang-orang yang membantu sang detektif. KID dipapah masuk ke dalam mobil, pakaiannya hilang entah ke mana dan menyisakan celana putihnya yang basah. Jika ia dalam keadaan bugar, sudah pasti dirinya menggunakan trik sulap untuk menghilang dari hadapan mereka semua, terutama mata indah detektifnya. Sekarang KID merasa sedang ditelanjangi dan ia bergidik membayangkannya. Haibara Ai berusaha mengeluarkan peluru dari bahu dan perutnyaーini luka yang tidak KID sadari. Tetesan alkohol membuat sang pencuri mengerang cukup keras, tampak sangat kesakitan, terlebih lukanya langsung dijahit tanpa aba-aba.
Profesor Agasa melirik melalui kaca spion, "Apa KID baik-baik saja?" Conan bersidekap, sejak tadi tubuhnya dijadikan bantal peluk oleh KID. Wajah kesalnya menjadi hiburan Haibara, "KID sudah melewati masa kritisnya, namun darahnya mengalir terlalu banyak. Butuh beberapa jam sampai ia sadar sepenuhnya," ujarnya sembari menyeringai pada Conan yang kesal.
"Oh ya? Syukur deh." Ia membuang pandangannya dan berdecih pelan.
Haibara tertawa, "Sepertinya KID sangat menyukaimu ya, Kudo-Kun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Life
RomanceSeluruh hidup Kaito seakan berputar arah, berputar-putar dan berhenti di titik bernama kebahagiaan. Sepertinya Dewi Fortuna benar-benar menyayanginya ya? "Ayah, punya adik bayi itu ide yang bagus atau tidak?" Kaito seperti kehilangan seluruh darahny...