Shareen sedang berjalan sendirian dari halte menuju sekolahnya.
Tiba-tiba sebuah motor melaju dengan kencang dan mencipratkan genangan air dan mengenai seragam Shareen.
"Woyy!!!" teriak Shareen memberhentikan motor ninja berwarna merah tersebut.
Shareen pun menghampiri motor ninja merah tersebut dengan wajah menahan amarah.
"Lo gila yah? Lo gak liat ada genangan air? Lo liat ni rok gua, kaos kaki gua, sepatu gua jadi basah. Untung gua pake jaket jadi baju gua juga gak kotor." ucap Shareen sangat kesal.
Darrel pun hanya terdiam tidak bersuara dan tidak membuka helmnya sedikit pun.
"Woy jawab dong, diem aja, lo gak dengar gua lagi ngomong sama lo!." ucap Shareen kesal.
Darrel pun membuka helmnya.
"Udah selesai marah-marahnya?." tanya Darrel datar.
Shareen pun membulatkan matanya tidak percaya bahwa baru saja ia memarahi Darrel.
"Udah." ucap Shareen menundukkan kepalanya.
"Kok nunduk? Tadi lo marah-marah kok sekarang langsung menciut." ucap Darrel heran melihat tingkah Shareen.
"Minta maaf sekarang juga." ucap Shareen tiba-tiba.
"Apa? Minta maaf?." ucap Darrel mengulangi kata Shareen.
"Iya cepetan." ucap Shareen.
"Gak! Apa-apaan lo!." ucap Darrel kesal.
"Lo kan salah, cuma minta maaf aja susah banget." ucap Shareen kesal.
Tiba-tiba Darrel merasa kasihan melihat rok, sepatu dan kaos kaki Shareen basah dan kotor karna cipratan tersebut.
Darrel pun akhirnya mengalah.
"So-sorry. Puas lo?." ucap Darrel.
"Nah gitu dong." ucap Shareen tersenyum lalu berjalan meninggalkan Darrel.
Darrel pun heran Shareen masih bisa tersenyum kepadanya. Darrel pun melajukan motornya.
"Naik." ucap Darrel menghentikan motornya di samping Shareen.
Shareen pun cukup terkejut dan hanya terdiam. Kenapa tiba-tiba Darrel menyuruhnya menaiki motornya padahal tadi Darrel sudah meminta maaf kepadanya.
"Cepetan, nanti terlambat." ucap Darrel.
"Lo ngajak gua bareng?." ucap Shareen masih tidak percaya.
"Gua cuma gak enak sama lo. Udah naik aja cepetan." ucap Darrel membentak.
Shareen oun menggangguk dan menaiki motor ninja milik Darrel tersebut.
Darrel pun segera melajukan motornya dengan cepat. Sepanjang perjalanan mereka saling terdiam tidak ada yang memulai percakapan. Tiba tiba Shareen menyuruh Darrel berhenti.
"Stop." ucap Shareen tiba-tiba.
Darrel pun heran. Mengapa Shareen menyuruhnya berhenti padahal mereka belum sampai di sekolah.
"Stop Darrel." ucap Shareen menepuk pundak Darrel.
"Lo mau ngapain sih, kita belom sampe di sekolah." ucap Darrel tetap melajukan motornya.
"Gua mau turun di sini. Kalo sampe lo berhenti di sekolah dan anak-anak lain liat lo bareng sama gua, lo mau di gosipin? Apa lagi banyak yang tergila-gila sama lo." ucap Shareen.
Darrel pun menghentikan motornya. Dan membiarkan Shareen turun dari motornya.
"Makasih tumpangannya." ucap Shareen berlari menuju sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shareen
Teen Fiction"Lo suka kan sama Shareen???". Tanya Azri menepuk pundak Darrel "Apaan sih". Jawab Darrel pergi meninggalkan Azri. Shareen yang mendengar pertanyaan Azri seketika mematung sambil memeluk beberapa buku yang ia bawa dari perpustakaan. "Shar, lo kenapa...