Chapter 37

428 24 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya..

~•~

BRAK!

"Tolong!! Tolongin gue~" teriak Putri lirih.

"Putri!! Lo kenapa?!" terdengar suara Angga dari depan pintu toilet.

"Angga tolongin gue!! Angga!!~" akhirnya Putri menangis kencang karena cengkraman tangannya semakin kuat.

"Diem!" Tio tampak kewalahan menghadapi Putri yang tidak mau diam.

"Lo coba lawan dulu Put! Angga lagi coba dobrak paksa pintunya!" teriak Mira dari luar.

Putri pun langsung mencari cara dan matanya menemukan kain pel yang bertengger tepat di sampingnya.

Gadis itu mendapat ide kemudian dia pun terpaksa menendang selangkangan cowok sialan itu lalu meraih kain pel dan memukuli kepala Tio dengan tak tentu.

"Akh! Cewek sialan!"

Bruk! krek!

Setelah beberapa kali membanting dirinya ke pintu, akhirnya Angga berhasil mendobraknya, tampak beberapa pengunjung juga mendatangi toilet dengan penasaran karena keributan yang terjadi.

Tak banyak berpikir cowok itu langsung menghajar Tio habis-habisan sampai wajah lelaki itu babak belur. Begitu juga dengan Reza yang tidak terima, dia pun juga memukuli Tio dengan emosi. Sementara Putri meringkuk di pojokan dengan badan bergetar ketakutan.

"Mba! Cepet telepon polisi!" teriak Seli pada pelayan restoran.

Pelayan itu mengangguk panik. "Baik kak." lalu berlari keluar.

Setelah Tio tidak bisa bergerak lagi, Reza dan Fion membantu menahan tangan lelaki itu karena Tio terus berontak seperti orang kesurupan.

Angga menoleh ke belakang, dia langsung berlari ke arah Putri dengan tatapan khawatir.

Putri langsung memeluk dirinya. "Angga!~" panggilnya sambil terisak.

Cowok itu mendekap Putri di pelukannya sambil mengelus kepalanya dengan lembut. "Ada gue, lo tenang ya, gue bakal lindungin lo," tutur Angga sambil memejamkan matanya.

Begitu pun juga Putri yang kini tengah menangis sesegukan di dekapan Angga. "G-gue takut," isaknya tersendat-sendat.

Angga makin mendekap gadis itu sambil mengelus kepalanya. "Enggak, ada gue, tenang ya cantik."

Seli dan Mira pun menghampiri mereka. Terutama Seli yang menatap jijik ke arah Tio. Dia menurunkan badannya lalu menatap lelaki itu tidak percaya kemudian menamparnya.

Plak!

"Udah Sel," kata Mira sambil menahan Seli.

"Gila lo ya!" pekiknya pada Tio.

"Lo boleh nyakitin perasaan gue, tapi jangan sangkut-pautkan masalah kita sama temen gue!" gadis itu menendang Tio.

Mira menarik Seli menjauh. "Jangan Sel, tuh orang-orang pada ngerekam!" ungkapnya sambil memandangi pengunjung yang beberapa menodongkan ponselnya ke arah mereka.

Mendengar keributan lagi, Putri semakin meringkuk di hadapan Angga. Membuat Angga langsung mengelus kepalanya lagi.

"Yon, jaket gue mana?" tanya Angga.

MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang