sapuluh

128 9 1
                                    

"satu,dua,tiga,empat,lima,enam,tu-"

ucapanku terpotong oleh deasya yang menghampiriku di tempat pengambilan absensi kelas

"VIEN! HUH HAH---" ucap deasya sambil berlari-lari kearahku

"kamu ngapin lari-lari gitu sya?" tanyaku heran

"ITUH-APAH-YAH-HUH-ABH-SENH-SIH-KELASH-KITAH-LIMAH-AJAH" ucap deasya yang bercucuran keringat itu menghampiriku

"lima? yaudah deh aku balikin 2 lagi"
akupun membalikkan 2 lembar kertas absensi ke dalam tempatnya lagi

"ekhem, absen kelas dua belas b ga diliat tuh? hihihihi" ucap deasya yang tidak berakhlak itu

"udah gausah diinget lagi deh?!" peringatku yang langsung meninggalkan deasya yang cekikikan tak berdosa itu

"sya udah ini temenin ke perpus ya"

"emang ngapai- ohh, minjem buku matematika ya?" tanya deasya yang dibalas anggukan olehku

•••
"bu aku mau pinjem buku mtk, nanti di balikin sebelum jam pelajaran ke 4 ya" ucapku yang langsung mengambil kertas
'peminjaman buku perpustakaan'

"iya, tulis nama-nama kelas X-f IPA disini ya"

"iya bu makasih ya"

akupun langsung mengambil 8 buku dan mengasihkan 8nya lagi ke deasya

"banyak banget si jadi cape-"

sialan. kak atala tampan sekali

akupun langsung menjauh darinya dan lari ke kelasku, aduh tampan sekali sih, kak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


akupun langsung menjauh darinya dan lari ke kelasku, aduh tampan sekali sih, kak!

"VIEN KATANYA CAPEK TAPI KO LARII"

"eh? sut syaa diem kamu ih kenapa ya gabisa diajak kompromi banget, mana teriak nanti kedenger ka atala sama yang lainnya sya aku maluuu" omelku pada deasya

"hehe maaf vien" ucap deasya sambil mengacungkan jari 'peace'

"hehe-hehe aja kamu bisanya"

"biar sopan atuh, hehe" anak ini memang gilanya melampaui batas..

•••
Allahuakbar allahuakbar--

"nana! hayu sholat" ucap ghaniya yang sedang melepas sepatu untuk pergi ke masjid

"iya ayo" ucapku yang akhirnya mengambil mukena dan melepas sepatu

sampai di masjid, akupun menggelas sejadah dan pergi untuk wudhu, dan

ting!ting!ting!

"siapa sih, ganggu pisan na hp kamu" ucap ghaniya yang risih dengan notifikasi hpku

"gatau sih, bentar mau buka dulu , dm nih ya" ucapku yang sedang melihat notif hp ku yang mengganggu itu

"dm dari?"

harapan [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang