-01

27 5 28
                                    

"RYUJEEN balikin hp gue!"Kataku berteriak sambil berlari sekuat mungkin.

"Gamau! bajingan lo nyimpen photo-photo gue aib semua!"Sahut Ryujin dan mencoba menghapus beberapa photo-photo nya. Jika kalian ingin tau, aku dan Ryujin kejar kejaran di dalam kelas.

"Jangan di hapus dong! Susah tau gue dapetinnya!"

"Gapeduli!!!!"

Arah kami berlari pun menuju ke luar kelas. Dan sial! Saat berlari, kaki ku tersangkut di selokan yang berada di depan kelas.

Aku pun terjatuh dengan posisi lutut mencium ke lantai yang di lapasi semen, Sakit banget! Lutut ku perih, karena tergores lantai yang masih di lapisi semen.

Sedangkan Ryujin, meninggalkan aku dengan wajah tanpa dosanya. Mungkin dia gak tau kalo aku jatuh.

Saat aku mendongakkan kepala ku, aku bisa lihat, ada beberapa anak kelas 12 yang sedang bermain voli tengah melihat ke arahku. Aku malu banget, apalagi kak Lucas dan kak Yohan menertawakan ku dengan terbahak bahak. Ada juga kak Mark dan kak Yeonjun yang sedang tersenyum menahan tawa, Tambah malu lagi!

Untung aja temen sekalasku pada ke kantin semua. Kalo nggak, pasti aku abis jadi bahan ledekan.

Aku ingin menangis saat itu juga, tapi tidak jadi. Karena aku mendengar celetukan seseorang dengan nada yang tak pernah bersahabat.

"Kalo udah tau di ketawain, berdiri gitu kek. Malah diem."Kata Renjun. Manusia ini nada bicaranya gak pernah normal, selalu aja ngegas, sinis, jutek, dan juga umpatan dan makian, gada bagus bagus nya!

"Ya kalau udah tau gue jatuh, bantuin gitu kek. Malah diem."balas ku.

Renjun merotasikan bola matanya dan menghampiriku. Ntah dia mau menolong ku atau tidak, tapi melihat wajah nya, sepertinya tidak.

"Makanya ga usah lari lari, kek anak kecil aja. Lo tuh udah Sma, kelas 11 lagi. Gamalu tuh di liatin adek kelas."Omel Renjun, dan mengulurkan tangannya, wah, aku salah tebakan, ku rasa hari ini dia sedang berbaik hati untuk menolong ku.

"Yaudasiya, kalo ga ikhlas bantuin ya ga usah, malah ngomel,"kata ku, tapi tetap nerima uluran tangannya. Aneh memang.

"Tengkyu."

"Hm, lagian lo ngapain si. lari larian di kelas, Bukannya di lapangan."Kata Renjun.

"Ini tuh gegara Ryunjin dia-ANJIR!"Pekik ku refleks, membuat Renjun tersentak kaget.

"Gue lupas sama Ryujin. Awas aja, ketemu, langsung gue jambak lo Ryujeen! Gara gara dia nih lutut gue lecet!"Kata ku penuh dengan dendam.

Tanpa memerdulikan rasa perih di lututku, aku berjalan sebisa ku dengan langkah pincang. Meninggalkan Renjun yang masih diam di tempat dengan wajah cengo.

👀👀

Aku masih mencari Ryujin, Njir ga ketemu ketemu. Aku niat banget cari dia se antero sekolah, Bodo amat aku masih dendam.

Aku udah cari di Toilet, UKS, sampe rooftop sekolah! Cape ga tuh, aku juga cari ke Perpustakan—walaupun nggak yakin anak semalas dia akan datang ke sana—dan dia tetap ga ada.

Tempat terakhir pencarian aku adalah Kantin. Kayaknya dia kesana.

Dan benar saja dia ada di sana dan sedang enak enakan menyeruput es teh manis bersama pacarnya! Tanpa babibu aku langsung menghampirinya.

Tapi aku berhenti, karena Kak Mark dkk udah ada di Kantin. Aduh,Pasti aku bakal di ledekin nih. Tapi ya udahlah nekat aja, aku masih kesel sama Ryujin.

SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang