Bel istirahat sudah menggema di seluruh ruangan SMA PUTIH ABU.
"La,ke kantin yuk" ajak aqilla yang di angguki oleh shafa.
"Kalian dulu aja nanti aku nyusul" ujar laura.
"Emang kamu tau di mana letak kantin?" Tanya aqilla.
Laura mengganguk lalu tersenyum " iya aku tau, ya walaupun aku anak baru aku tau kok kalian duluan aja" ujar laura sambil mengibaskan tangannya.
"Yaudah kita duluan bay" ujar shafa.
Selang lima menit aqilla dan shafa meninggalkan kelas. Laura segera bergegas ke kantin.
Sesampainya di kantin laura menemukan aqilla dan shafa yang sedang duduk menunggu laura.
"Lama banget sih udah laper tau" ujar aqilla.
"Maaf aku tadi ada urusan mendadak" ujar laura sambil tersenyum.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya shafa yang sudah beranjak berdiri.
"Aku mau bakso sama es teh aja" jawab aqilla semangat.
"Aku juga deh tapi es teh manisnya 2 ya?" Ujar laura. Shafa hanya mengancunggkan jempol.
Tak selang beberapa lama shafa datang membawa pesanan aqilla dan laura di atas nampan.
"Ini pesanan kalian berdua" ujar shafa.
"Makasih shafa" ucap aqilla dan laura serempak.
Laura mengaduk-aduk baksonya lalu melahapnya. Makanan laura sudah habis lalu laura memutuskan untuk kembali ke kelas ia beranjak berdiri lalu meletakkan uang 20 ribuan di atas meja.
"Ini uang buat bayar bakso" ucap laura sambil meletakkan uang di atas meja lalu menggambil es teh manisnya dari atas meja.
"Oke, kamu mau ke kelas duluan?" Tanya aqilla laura hanya mengganguk lalu beranjak pergi dari kantin.
Laura sibuk menggaduk-aduk es teh manisnya tanpa melihat ke jalan. Tanpa sadar laura menabrak dada bidang seorang laki-laki membuat es teh manisnya tumpah menggenai seragam sekolah laki-laki itu.
Laura mendonggakan kepala. Laura dapat melihat raut wajah dinggin dari laki-laki itu.
"Maaf aku ga sengaja" ujar laura sambil menatap muka laki-laki itu. Ia bisa melihat name tag laki-laki itu.
".........." laki-laki itu melanjutkan langkahnya tidak menghiraukan laura.
Laura menoleh melihat punggung laki-laki itu makin menjauh "dasar... apa laki-laki itu bisu?" Tanya laura pada dirinya sendiri.
***
"APA? KAMU TADI KETEMU ERVAN DIRGANTARA? NABRAK DIA JUGA? SAMPE SERAGAMNYA BASAH?" tanya shafa sambil berteriak.
"Sutttt... shafa jangan berisik nanti nenek sihir denger laura nanti bisa kena masalah" ujar aqilla.
"Nenek sihir?" Tanya laura penasaran.
"Iya tuh nenek sihir si tasya lo ga tau apa? Yang tadi natap lo tajam la... dia itu suka sama ervan tapi ervannya ga suka sama dia" jawab aqilla. Laura hanya ber-oh ria.
"Kamu di marahin ga sama ervan?" Tanya shafa. Laura hanya menggeleng.
"Emang ervan dirgantara itu siapa sih?" Tanya laura heran.
"Dia itu most wanted SMA kita la. Udah ganteng,pinter,tajir.. beuh pokoknya perpect deh" ujar shafa menggebu-gebu.
"Biasa aja tuh" ucap aqilla cuek sambil meminum es teh manisnya yang tadi ia beli di kantin. "Iya kan la?" Lanjut aqilla. Laura mengganguk mengiyakan.
"Dih situ berdua matanya pada kemana sih? Masa cowo seganteng ervan dirgantara itu biasa aja" ujar shafa sambil melipat tangannya di depan dada.
"Mata lo tuh yang kemana ervan itu biasa aja.. ga usah lebay deh" ujar aqilla. Belum sempat shafa mengomentari ucapan aqilla sudah ada guru yang masuk.
"Selamat siang anak-anak" ucap guru itu.
Terimakasih telah membaca laura🤗. Jangan lupa vote and komen kak😁.
Salam hangat @depi1321
KAMU SEDANG MEMBACA
laura [Sedang direvisi]
Teen Fiction"Kenapa harus ada cinta di dunia ini jika harus berakhir dengan perpisahan?" Aku tidak percaya dengan cinta yang datang dua kali,karena menurutku cinta itu hanya datang sekali saja dihidup kita.. Dan,aku mencintai sahabatku sendiri sahabat yang sel...