Big sowwy karena lama updatenya π_π
●︿●
Aku duduk di kursi belakang bersama Taehyung, sementara dokter Jimin menyetir dengan Jhope ssaem di kursi penumpangnya. Perjalanan ke Ikseon-dong dari tempat kami sebelumnya memakan waktu sekitar 40 menit, dan dalam 40 menit itu pula aku mulai mengerahkan otakku untuk membuat kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Dokter Jimin pernah ke tempat yang diberi nama AS SWEET AS SUGAR itu karena beberapa foto reporter Park pernah dipajang di sana, jadi aku sangat yakin kalau kami menuju arah yang benar. Masalahnya adalah, apa yang akan kami temui di sana, dan siapa?
Taehyung sempat menanyakan kepada dokter Jimijn apakah dia mengenal pemilik tempat itu atau seseorang yang pernah menjadi pengelola acara pagelaran yang memajang foto-foto jepretan ayahnya itu. Sayangnya, dokter Jimin tidak tahu apa-apa soal itu.
Di kursi penumpang depan, Jhope ssaem masih sibuk mengutak-atik komputer portabelnya, Taehyung sempat memintanya untuk mencari tahu apa saja yang berhubungan dengan galeri foto itu. Tetapi sesuai dugaan, informasi tentang galeri foto itu yang ada di internet sangat minim. Selain alamat dan foto bagian depan galeri foto itu yang menyerupai cafe-cafe era delapan puluhan, tidak ada informasi lain yang bisa kami dapatkan.
Tidak ada web resminya dan tidak ada nomor telepon yang dapat dihubungi.
“Kita berharap saja semoga galeri foto itu belum tutup.” ini komentar Jhope ssaem.
“Bagaimana kalau sudah tutup?” celutukku memikirkan kemungkinan terburuk.
“Kalau begitu kita mendapatkan jalan buntu.” balas Jhope.
“Foto seperti apa milik reporter Park yang pernah dipajang di sana?” ini adalah pertanyaan Taehyung setelah beberapa lama terdiam.
“Ada tiga lembar foto seingatku. Yang pertama adalah foto para mantan pekerja yang sedang berdemo meminta tunggakan gaji mereka pada sebuah perusahaan konstruksi. Yang kedua adalah foto kecelakaan mobil istri seorang pejabat negara. Dan yang terakhir adalah foto tkp pembunuhan yang menunjukkan gambar letak korban ditemukan tidak bernyawa.” dokter Jimin mengatakannya sambil terus menatap ke jalanan depan.
“Foto yang pertama dan kedua dikembalikan kepada ayahku setelah satu bulan foto-foto itu dipajang di sana, dan yang ketiga sepertinya memang diberikan untuk galeri foto itu.” dokter Jimin melanjutkan.
“Apakah kebetulan kau tahu kasus pembunuhan seperti apa di foto ketiga itu?” Taehyung bertanya seolah tertarik.
Dokter Jimin menggeleng sebagai jawabannya dan kami semua saling terdiam lagi cukup lama.
Saat kami sampai di Ikseon-deong, langit sudah mulai berubah warna. Dokter Jimin membawa kami ke daerah toko-toko unik terbentuk, ini adalah sebuah kampung modern di mana para penduduknya banyak yang mencari nafkah dengan cara mendirikan toko dan cafe di sepanjang jalanannya.
Setelah keluar dari mobil, dokter Jimin memimpin jalan dengan Jhope ssaem di sisinya, dia menggunakan GPS sebagai pendukung ingatan samar yang dimiliki oleh dokter Jimin.
Aku dan Taehyung mengekor di belakang, beberapa kali sempat kucuri pandang ke arahnya, tapi dia masih saja tenang dan anggun seperti biasa. Dugaanku adalah, otak kecilnya sedang bekerja keras di dalam sana. Kim Taehyung yang aku tahu tidak akan membiarkan otak kecilnya bersantai ria, jadi dibalik ketenangannya itu pastilah dia sedang berpikir keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRASIA - The Ghostwriter [KOOKV]
Mister / ThrillerBook 1 - AKRASIA (Who Are You ) Book 2 - AKRASIA (The Ghostwriter) "Jeon Jungkook dan Kim Taehyung harus memecahkan misteri pembunuhan lainnya. Well, manusia itu, dibunuh atau membunuh."