7. Distrik 133 - Gourmet

597 122 12
                                    

Lalice berjalan malas memutari distrik 133 yang menjadi pusat pertokoan Sericum tanpa ditemani Eunwoo maupun June yang sedang sibuk dengan penelitian mereka masing-masing.

Dirinya terlalu bosan berada dirumah tanpa melakukan apapun. Jadi ia berjalan-jalan menghabiskan waktunya sendiri.

Ketika sedang duduk nyaman di sebuah restoran cepat saji, saat sedang menyuap burgernya, sebuah suara tidak asing terdengar olehnya.

Di tempat duduk paling pojok, ia melihat seorang gadis yang terlalu cantik seperti dewi sedang bertengkar dengan seorang gadis lain yang berambut emas. Lalice mengenali si gadis terlalu cantik itu. Ia adalah salah seorang anggota kelompok pemberontak yang belakangan ini selalu berpapasan dengannya, walau ia tidak pernah benar-benar mengetahui nama mereka.

Lalice sebenarnya tidak bermaksud menguping, tapi dengan kemampuannya, tanpa perlu berusaha pun ia bisa mendengar dengan jelas.

"Aku tidak akan menginjakkan kakiku ke tempat kalian selamanya. Kalian tidak usah khawatir dengan kegiatan kalian. Aku bukan orang yang dengan mudah mengumbar rahasia orang," geram Jisoo tertahan.

"Apa jaminannya, Jisoo? Lagipula apa yang kau dapat dari distrik 131 selain menyelamatkan kota dari gen zero. Kau bisa meningkatkan kemampuanmu jika kau kembali ke kami," si lawan bicara Jisoo juga ikut menggeram kesal.

"Tidak, Pasta. Jika seperti itu, apa bedanya kelompokmu dengan organisasi?"

Si gadis berambut pirang yang bertubuh mungil itu menatap Jisoo dengan bengis. "Kau pasti kembali pada kami, Jisoo," desisnya sebelum beranjak pergi dengan langkah kasar.

Jisoo menarik napas lelah karena pertengkarannya dengan si gadis mungil yang dipanggilnya Pasta. Dulu, Jisoo adalah bagian dari distrik 133 yang menamakan kelompoknya sebagai Gourmet. Distrik yang ternyata lebih menyeramkan dibanding organisasi.

Gourmet adalah kelompok pemberontak seperti BJ. Hanya saja demi mendapatkan kegiatan pemberontakan, mereka rela menculik anak-anak hingga mereka yang berusia dua puluhan untuk dijual ke organisasi. Bahkan jika mereka tidak terjual, Gourmet tidak segan-segan mengambil organ tubuh mereka untuk dijual satuan.

Jisoo baru mengetahui kegiatan rahasia mereka setelah ia tanpa sengaja memergokinya setahun yang lalu. Selama ini, yang ia tahu, mereka yang diculik adalah mereka yang hampir dijadikan percobaan oleh organisasi. Jadi dalam benaknya, Jisoo merasa kalau dirinya telah menolong mereka agar tidak bernasib sama sepertinya. Tapi ternyata kenyataan yang sebenarnya malah sebaliknya.

Lalice memperhatikan Jisoo yang masih menunduk lesu. Padahal seingatnya, setiap mereka tidak sengaja bertemu, gadis itu seperti tidak memiliki rasa lelah karena selalu ceria. Seperti a ball of sunshine. Sedang asik memperhatikan Jisoo, tiba-tiba gadis cantik itu berdiri dan berlari tergesa-gesa keluar dari restoran. Seakan sedang dikejar sesuatu. Dan entah kenapa, Lalice merasa harus mengikuti si gadis cantik itu.

Jadi, disinilah dia, di jalanan kecil yang kiri kanannya dipenuhi bangunan-bangunan kumuh bertingkat-tingkat. Jemuran baju-baju yang warnanya sudah pudar tersebar di beberapa tempat. Belum lagi grafiti-grafiti yang sebagian besar berisikan kata-kata umpatan memenuhi dinding yang juga begitu lusuh.

 Belum lagi grafiti-grafiti yang sebagian besar berisikan kata-kata umpatan memenuhi dinding yang juga begitu lusuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Angel of Death - EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang