RINAI: 16

42 1 0
                                    

Kamu tidak tahu rasanya suka dalam diam. Tapi kamu tidak perlu ikut merasakannya, cukup aku saja yang menerima sakitnya, kamu jangan.

***

Rinai memainkan ponselnya sementara Malvin sibuk memperhatikan jalanan.

Tiba-tiba Rinai teringat akan Aga. Ya, Aga! Bagaimana ia lupa jika punya Aga!

Akhirnya Rinai membuka aplikasi whatsapp.nya. Namun nihil, tidak ada pesan apapun dari Aga. Apakah Aga juga lupa seperti dirinya?

'Aneh... '- gumam Rinai.

"Kenapa Ay? " tanya Malvin.

"Ha? Nggakpapa kok bang, jalan aja" balas Rinai. Malvin mengerutkan kening, kemudian menggeleng pelan.

"Pas ada nggak dipeduliin, pas ngilang dicariin, geblek!" ucap Malvin terkekeh.

"Ck, nyindir bang? " sewot Rinai.

Taklama mereka sampai di MHS. Di arah berlawanan ada sebuah mobil yanh Rinai hafal betul siapa penumpangnya, pasti empat sekawan.

Bib bibb! Nhahkan baru diomongin, udah ngeklakson.

"Pagi bang Malvin, "sapa empat sekawan ketika sudah turun.

"Hmm pagi, "

"Ay masuk dulu ya bang, Assalamualaikum abang jelekk!! " Ujar Rinai yang kemudian menjauh menghindari respon Malvin setelahnya.

"Hahaha maafin princes ya bangg, "ujar Sevon yang kemudian keempatnya menyusul Rinai.

Malvin terkekeh, namun kemudian matanya menangkap seseorang yang baru saja datang menggunakan motor bebek.

Malvin melangkah untuk mendekatinya, "Ar, " panggil Malvin.

"Eh bang, ada apa? "

"Kita ngomong di kantin sebentar bisa? " ujar Malvin meminta persetujuan.

"Oke"

***

"Princes kantin yuk! "

"Kuyy! "Rinai berdiri dari bangkunya untuk mengikuti keempat sahabatnya.

"Rin ikut ya? " sahut Yurike.

"Lo nggak punya temen? " Sewot Geo. Entah mengapa Geo merasa tak suka dengan teman sebangku Rinai ini.

"Geo!"peringat Rinai. "Lo mau ikut? Ikut aja" lanjut Rinai pada Yurike.

Yurike tersenyum mengangguk lalu ikut berjalan. Awalnya ia disamping Rinai, tapi lama kelamaan dirinya menjadi terhimpit dan beralih ke belakang, dibelakang Geo dan Milan. Sedangkan Valdo dan Sevon sudha disamping Rinai.

"Ck, ban*sat gue nggak dianggep" gumam Yurike. Samar-samar Milan mendengarnya.

"Eh lihat deh, si Yurike ngapa ngintil gengnya Rinai? "

"Duh numpang tenar kayaknya"

"Kasian banget sih nggak dianggep! "

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang