Pokoknya isinya cerita kehidupan Lisya yang harus tinggal pisah sama orang tuanya karena diterima kuliah di Jogja. Dia harus tinggal bareng 6 orang cowo ganteng yang sifatnya beda-beda dan pastinya nyebelin banget!
⚠ Bahasa Non Baku
Gue jalan ke kantin, mau nemuin Jaemin sama Jeno. Mereka juga baru selesai kelas katanya jadi nanti bisa pulang bareng gue. Gue beli bakso sama es teh dulu baru duduk di depan mereka.
"Gimana sidangnya?" - Jaemin.
"Lancar dong," gue senyum terus makan baksonya.
"Syukur deh, habis ini mau kemana?" - Jeno.
"Jalan?"
"Mau kemana? Gerimis begini, nanti kamu sakit gimana?" - Jaemin.
"Eum iya ya, kalo pulang pasti bosen deh nanti" gue manyun.
"Kita ke Museum Gunung Api Merapi aja gimana?" - Jeno.
"Boleh, tapi kita pulang dulu mandi sama ganti baju" - Jaemin.
Kita pulang dulu ke kosan, mandi sama ganti baju. Dari kosan kita langsung meluncur ke Museum Gunung Api Merapi. Habis dari museum kita jalan dulu di Malioboro. Kalo Jeno balik duluan tadi.
"Lis," - Jaemin.
"Hm?"
"Mau gak jadi pasangan prom aku pas valentine nanti?" - Jaemin.
"Eum," gue senyum sambil liat ke atas.
"Awas!" Jaemin genggam tangan gue biar gak jatoh.
"Aku mau," gue senyum sambil ngangguk.
"Beneran??" -Jaemin.
"Iya," gue senyum.
"Yes! Kalo gitu besok kita cari gaun ya?" Jaemin gandeng tangan gue sambil jalan lagi.
"Lusa aja, kan besok kita ada janji mau liat sidangnya Renjun sama Chenle" gue senyum.
"Oh iya, kok aku bisa lupa ya?" Jaemin ketawa.
"Kamu kan ingetnya sama aku terus," gue ikut ketawa.
"Tau aja, kamu mau wedang ronde?" - Jaemin.
"Wedang ronde? Kayak gimana itu?"
"Sini, mbah rondenya dua" Jaemin ngajak gue ke salah satu angkringan di Malioboro.
"Wah wanginya enak," gue senyum.
"Rasanya juga gak kalah enak, bikin anget di badan lagi" Jaemin naroh mangkoknya di kursi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
